Dijual tengah malam, penjualan kedua Samsung Galaxy Fold kembali ludes dalam hitungan menit

Batch kedua Samsung Galaxy Folds terjual habis dalam beberapa menit pada hari Rabu (18/9) kemarin, mengulangi kesuksesan batch pertama yang dijual pada 6 September.


Penawaran melalui toko online Samsung ditutup hanya dalam 15 menit setelah penjualan dimulai pada tengah malam. Sementara lewat SK Telecom, operator seluler terbesar di Korea, penjualan di platform online mereka ditutup sekitar satu jam setelah dimulai pukul 9 pagi. Dan KT selaku operator terbesar kedua mengatakan kalau Galaxy Fold juga terjual habis melalui platform online mereka, tanpa merinci batas waktu yang tepat. Kedua operator ini serempak menyarankan kalau Galaxy Fold masih tersedia di beberapa toko penjualan offline di seluruh Korea tetapi kemungkinan akan terjual habis pada akhir hari Rabu kemarin.

Sedangkan LG U+ yang merupakan operator seluler paling buncit tidak mengkonfirmasi berapa banyak Galaxy Fold mereka yang telah terjual atau seberapa cepat mereka menjual tetapi mengatakan akan terjual habis pada saat ponsel dikirim.

Menurut sumber di Korea yang mngetahui masalah ini, tiga operator Korea awalnya dialokasikan diberikan masing-masing 1.000 Galaxy Fold untuk dijual pada awal bulan ini saat batch pertama. Namun kali ini, operator masing-masing memiliki sekitar 5.000 unit untuk dijual. Termasuk ponsel yang tidak terkunci (unlocked) yang dijual langsung melalui Samsung dan melalui platform online lainnya seperti 11 Street (11st) dan Auction, sumber orang dalam di Korea mengatakan ada sekitar 20.000 hingga 30.000 unit Galaxy Fold yang dirilis pada penjualan di batch kedua kali ini.

Walaupun ada peningkatan ketersediaan unit ponsel untuk batch kedua kali ini, namun dirasa banyak pihak masih dalam kondisi undersupply. Hal ini mengingat pada batch pertama saja mampu menarik ratusan ribu orang yang melakukan pre-order, padahal kala itu unit yang tersedia tidak lebih dari 3000 unit. Kekurangan pasokan di Korea sebagai wilayah pertama yang disambangi oleh Galaxy Fold kemungkinan akan berimbas pada penundaan rencana Samsung untuk memasok sekitar satu juta unit ponsel lipat ini ke wilayah lainnya di seluruh dunia.


Ponsel akan dikirimkan kepada pelanggan mulai 27 September, sehari lebih lambat dari jadwal semula. Sementara perangkat diharapkan akan dikirimkan secara bertahap mulai 26 September, seorang juru bicara Samsung mengatakan pihaknya memutuskan untuk menunda tanggal pengiriman ponsel ke sebanyak mungkin orang sekaligus.

Sementara SK Telecom telah menutup penjualan online-nya, KT dan LG U+ mengatakan mereka akan terus melakukan reservasi, meskipun pengiriman hanya akan dilakukan setelah Samsung memasok Galaxy Folds untuk batch ketiga. Seorang juru bicara dari SK Telecom mengatakan akan memberi tahu pelanggannya ketika mereka sudah mengamankan persediaan dan menerima pesanan.

Jadwal untuk penjualan batch ketiga Galaxy Fold di Korea masih belum diumumkan oleh Samsung.

Apakah Samsung telah memilih untuk menjual Galaxy Fold - dengan harga 2,398 juta won (sekitar 28 juta rupiah) - dalam jumlah kecil untuk memperkuat mereknya sebagai produk eksklusif atau karena proses pembuatannya yang rumit masih belum jelas.

Rilis ponsel ini telah ditunda sekali sebelumnya dari peluncuran perdana yang gagal pada bulan April, terutama karena masalah yang terkait dengan ketahanan layar dan mekanisme lipatnya. Setelah Samsung selesai memperbaiki cacat desain awal selama kurang lebih 5 bulan, Galaxy Fold yang telah diperbarui diluncurkan kembali selama pameran dagang IFA di Berlin pada awal bulan ini, dan langsung menerima banyak perhatian seperti peluncuran pertamanya. Smartphone yang menampilkan layar 4,6 inci berubah menjadi tablet 7,3 inci saat dibuka tetap menjadi jualan utamanya karena memang belum pernah ada sebelumnya.


Karena antusiasme konsumen yang tinggi, Samsung kemungkinan akan meningkatkan produksi smartphone yang menampilkan layar 4,6 inci dan bisa berubah menjadi tablet 7,3 inci saat dibuka. "Karena Fold sangat populer di sini, perusahaan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan volume produksi," kata seorang pejabat dari Samsung.

Satu-satunya tantangan untuk meningkatkan produksi diatas yang sudah yang direncanakan adalah terbatasnya pasokan salah satu material untuk pembuatan panel layar OLED fleksibel, seperti film polimida, yang diproduksi oleh perusahaan Jepang Sumitomo Chemical.