Diburu pembeli, harga Samsung Galaxy Fold tembus 55 juta

Keputusan Samsung Electronics untuk menjual Galaxy Fold secara terbatas kini berubah menjadi strategi yang bekerja secara efektif dengan secara akurat menargetkan kegemaran konsumen untuk mengkoleksi barang unik yang tidak bisa dimiliki sembarang orang. Setelah batch pertama dari smartphone dengan layar lipat fleksibel pertama di dunia tersebut terjual habis pada hari pertama perilisannya, kini ada semakin banyak orang yang mencari berbagai cara untuk bisa mendapatkan ponsel tersebut secara online sehingga otomatis harganya terus melambung tinggi.


Berdasarkan penelusuran dari beberapa pasar online yang menjual produk barang bekas, ada yang sudah menawarkan Galaxy Fold miliknya untuk dijual kembali dengan harga 20 hingga 25 persen lebih tinggi. Beberapa orang ini menjual Galaxy Fold dengan harga antara 2,7 juta won (sekitar 32 juta rupiah) dan 2,9 juta won (sekitar 34 juta rupiah, sekitar 300.000 won lebih tinggi dari harga resminya yang dipatok Samsung sebesar 2,4 juta won (sekitar 28 juta rupiah). Bahkan ada beberapa penjual asal Korea yang mencoba menjual kembali Galaxy Fold tersebut secara online dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa handset itu sejauh ini hanya bisa didapatkan di Korea saja.

Di pasar online terkenal Amerika Serikat (AS) eBay di mana konsumen dapat membeli dan menjual barang bekas, pemilik tiga perangkat Galaxy Fold asal Korea memposting lelang untuk menjual masing-masing handset mereka dengan banderol harga $3.900 (sekitar 55 juta rupiah) dan hebatnya dua diantaranya sudah terjual. Galaxy Fold sejatinya juga akan dirilis di pasar AS, tetapi beberapa orang yang sudah tidak sabar menantinya memilih untuk segra memilikinya, walaupun harus ditebus dengan harga yang melangit dan juga tidak memiliki garansi.

Batch pertama dari smartphone lipat pertama Samsung yang sudah mendukung jaringan generasi kelima (5G) secara resmi dirilis pada 6 September di Korea dan langsung terjual habis pada hari pertama. Pre-order langsung diborong konsumen dan habis tanpa sisa dalam waktu kurang dari 15 menit melalui dua operator seluler SK Telecom dan KT.

Di tengah permintaan yang tinggi tetapi persediaan yang sangat terbatas, Galaxy Fold juga muncul di komunitas online dan pasar online seperti Jungonara (중고나라), salah satu platform paling populer untuk menjual kembali barang-barang bekas di Korea, sehari setelah dirilis. Handset mewah ini terus meningkat dalam permintaan online setelah mendapatkan ulasan positif dari berbagai media soal keunikan ponsel 4,6 inci yang bisa terbuka seperti buku untuk menjadi tablet dengan layar seluas 7,3 inci.

Diperkirakan 1.000 hingga 2.000 unit Galaxy Fold dirilis minggu lalu sebagai bagian dari batch putaran pertama. Sekitar 1.000 unit didistribusikan ke tiga operator seluler di negara itu, dan sisanya dijual di toko-toko online dan offline resmi milik Samsung.

So Hyun-chul, seorang analis di Shinhan Investment Corp, mengatakan bahwa permintaan Galaxy Fold diproyeksikan akan mencapai 5 juta unit pada tahun 2020, naik dari 350.000 unit tahun ini di tengah perluasan jaringan 5G di Korea dan AS.

"Tidak seperti pandangan skeptis sebelumnya tentang smartphone yang bisa dilipat, perjalanan berjalan lancar karena perusahaan telah menerapkan dengan baik strategi edisi terbatas," kata seorang pejabat dari industri telekomunikasi. "Untuk membuat Galaxy Fold berhasil, sepertinya Samsung akan mengontrol volume penjualan selembut mungkin, karena itu menciptakan pasar yang sama sekali baru di tengah industri ponsel yang melambat."

Keberhasilan awal Galaxy Fold seakan memberikan sentimen optimis untuk industri smartphone global yang sangat membutuhkan dorongan. Firma riset pasar teknologi global, ABI Research memprediksi 1,8 juta unit smartphone dengan layar yang bisa dilipat, fleksibel, atau dapat digulung akan terjual pada tahun 2019. Angka ini meningkat drastis menjadi 8 juta smartphone lipat pada tahun 2020 - dan akan tumbuh menjadi 228 juta pada tahun 2028.


Kesuksesan Galaxy Fold membuat tidak kurang dari 19 vendor smartphone - sebagian besar asal Tiongkok - yang telah mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan perangkat yang bisa dilipat dalam waktu dekat. Termasuk Huawei yang akan mengungkap model lipatnya Mate X bulan depan, yang akan menjadi pesaing utama Samsung. Motorola, Xiaomi, Oppo, Vivo, TCL, Google, Sony dan Apple juga diharapkan untuk segera bergabung dalam perlombaan ponsel lipat di masa mendatang.

Samsung sendiri akan memulai preorder Galaxy Fold kembali untuk putaran kedua pada 18 September. Batch kedua akan dikirimkan mulai 26 September hingga akhir Oktober.