Samsung Electronics memperluas pasokan komponen smartphone seperti sensor kamera dan panel layar ke produsen ponsel asal Tiongkok untuk mengambil keuntungan dari dominasi pasar mereka yang meningkat di pasar smartphone yang sangat kompetitif di Tiongkok.
Meskipun Samsung masih merupakan penjual smartphone terbesar di dunia, namun Samsung telah berjuang keras dengan kondisi pasar yang lesu dan kebangkitan pembuat ponsel Tiongkok. Dengan latar belakang seperti itu, peningkatan kerjasama antara Samsung dengan Huawei, Xiaomi, OPPO dan Vivo akan mempertahankan momentum pertumbuhan perusahaan.
Samsung baru-baru ini mengumumkan bahwa mitranya Xiaomi, pembuat smartphone nomor 4 di dunia, akan menggunakan sensor gambar ISOCELL Bright GW1 buatan Samsung untuk smartphone seri Redmi barunya. Sensor GW1 adalah sensor kamera 64 megapiksel pertama di dinia untuk perangkat mobile. Perusahaan asal Korea Selatan itu juga mengatakan sedang mengembangkan sensor kamera 108 megapiksel pertama di dunia untuk perangkat mobile dan Xiaomi akan menggunakan sensor kamera dengan resolusi yang sangat tinggi itu buat smartphone mereka yang akan datang. OPPO, pembuat ponsel No. 5 di dunia, juga memutuskan untuk menggunakan sensor kamera buatan Samsung.
Sensor kamera adalah perangkat elektronik yang mengubah cahaya yang diterima oleh kamera menjadi gambar digital. Sony saat ini mendominasi pasar dengan pangsa pasar sekitar 50 persen, sedangkan Samsung yang berada di posisi kedua memiliki sekitar 20 persen. Mengingat pasar sensor kamera complementary metal oxide semiconductor (CMOS) global diperkirakan akan tumbuh hingga $19 miliar pada tahun 2022, berdasarkan data terbaru dari IC Insights, Samsung terus meningkatkan kerjasamanya dengan produsen Tiongkok untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Selain sensor kamera, Samsung Display juga akan memasok panel layar OLED ke vendor Tiongkok termasuk Huawei, pembuat smartphone No.2 di dunia setelah Samsung. Samsung Display dilaporkan akan memasok panel OLED untuk smartphone model Mate 30 dan Mate 30 Pro yang dijadwalkan akan diluncurkan oleh Huawei pada paruh kedua tahun ini.
Samsung Display sebelumnya memasok panel OLED untuk smartphone Huawei P20 dan Mate 20 tahun lalu, dan juga memasok panel untuk P30 yang diluncurkan awal tahun ini, tetapi untuk model "Pro"-nya akan dipasok oleh BOE. Penggunaan panel layar yang dibuat oleh Samsung Display - anak perusahaan dari Samsung Group - oleh Huawei untuk produk mutakhirnya dipandang sebagai hal yang langka mengingat vendor Tiongkok itu biasanya membeli panel OLED dari pembuat layar asal Tiongkok juga, seperti BOE.
BOE yang merupakan pembuat panel layar asal Tiongkok, awalnya dilaporkan sebagai pemasok panel layar OLED untuk Mate 30 Pro, yang akan diluncurkan kali ini. Namun, Huawei kemudian berubah pikiran dan beralih untuk memilih Samsung Display karena sebelumnya mereka sering mengalami masalah soal kualitas layar yang dibuat oleh BOE, terutama untuk layar berjenis OLED. Huawei pernah menderita kerugian karena skandal "Layar Hijau" yang disebabkan adanya kebocoran lampu hijau dari layar Mate 20 Pro sebelumnya. Panel yang cacat ini kemudian diketahui dibuat oleh BOE.
"Huawei kemungkinan akan menggunakan panel OLED dari Samsung Display untuk smartphone andalan terbarunya Mate 30 dan Mate 30 Pro. Huawei diperkirakan akan memilih Samsung Display sebagai pemasok panel OLED utama setelah mengalami masalah soal kualitas produk," kata seorang analis di industri panel layar.
Sementara analis lainnya mengatakan bahwa Samsung bisa memperluas pasokan komponennya ke vendor Tiongkok untuk meningkatkan kinerja bisnisnya sebagai kompensasi dari bisnis smartphone yang mulai lamban. "Menurut data kami, Huawei diperkirakan memiliki sekitar 30 persen pangsa pasar smartphone di Tiongkok pada tahun 2019. Memasok komponen smartphone ke Huawei akan memberi Samsung momentum pertumbuhan baru."
Seorang pejabat dari Samsung Display menolak untuk mengkonfirmasi pasokan display OLED buat smartphone premium Huawei yang akan datang, namun mengiyakan bahwa perusahaannya telah bekerja sama dengan "erat" dengan pembuat ponsel asal Tiongkok. "Di bawah kebijakan perusahaan, kami tidak dapat mengkonfirmasi perusahaan tempat kami memasok. Tetapi kami telah memasok panel layar OLED kami kepada produsen Tiongkok seperti Huawei, OPPO, Vivo dan Xiaomi selama bertahun-tahun," kata pejabat itu. "Di antara pembuat smartphone utama di daratan Tiongkok, kami secara khusus telah mempertahankan hubungan dekat dengan OPPO dan Vivo."
Banyak pengamat industri yang masih meyakini bahwa panel layar buatan Samsung masih lebih unggul soal kualitas produk daripada buatan perusahaan Tiongkok meskipun perusahaan-perusahaan layar Tiongkok tersebut terus berusaha mengejar Samsung.
Meskipun Samsung masih merupakan penjual smartphone terbesar di dunia, namun Samsung telah berjuang keras dengan kondisi pasar yang lesu dan kebangkitan pembuat ponsel Tiongkok. Dengan latar belakang seperti itu, peningkatan kerjasama antara Samsung dengan Huawei, Xiaomi, OPPO dan Vivo akan mempertahankan momentum pertumbuhan perusahaan.
Samsung baru-baru ini mengumumkan bahwa mitranya Xiaomi, pembuat smartphone nomor 4 di dunia, akan menggunakan sensor gambar ISOCELL Bright GW1 buatan Samsung untuk smartphone seri Redmi barunya. Sensor GW1 adalah sensor kamera 64 megapiksel pertama di dinia untuk perangkat mobile. Perusahaan asal Korea Selatan itu juga mengatakan sedang mengembangkan sensor kamera 108 megapiksel pertama di dunia untuk perangkat mobile dan Xiaomi akan menggunakan sensor kamera dengan resolusi yang sangat tinggi itu buat smartphone mereka yang akan datang. OPPO, pembuat ponsel No. 5 di dunia, juga memutuskan untuk menggunakan sensor kamera buatan Samsung.
Sensor kamera adalah perangkat elektronik yang mengubah cahaya yang diterima oleh kamera menjadi gambar digital. Sony saat ini mendominasi pasar dengan pangsa pasar sekitar 50 persen, sedangkan Samsung yang berada di posisi kedua memiliki sekitar 20 persen. Mengingat pasar sensor kamera complementary metal oxide semiconductor (CMOS) global diperkirakan akan tumbuh hingga $19 miliar pada tahun 2022, berdasarkan data terbaru dari IC Insights, Samsung terus meningkatkan kerjasamanya dengan produsen Tiongkok untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Selain sensor kamera, Samsung Display juga akan memasok panel layar OLED ke vendor Tiongkok termasuk Huawei, pembuat smartphone No.2 di dunia setelah Samsung. Samsung Display dilaporkan akan memasok panel OLED untuk smartphone model Mate 30 dan Mate 30 Pro yang dijadwalkan akan diluncurkan oleh Huawei pada paruh kedua tahun ini.
Samsung Display sebelumnya memasok panel OLED untuk smartphone Huawei P20 dan Mate 20 tahun lalu, dan juga memasok panel untuk P30 yang diluncurkan awal tahun ini, tetapi untuk model "Pro"-nya akan dipasok oleh BOE. Penggunaan panel layar yang dibuat oleh Samsung Display - anak perusahaan dari Samsung Group - oleh Huawei untuk produk mutakhirnya dipandang sebagai hal yang langka mengingat vendor Tiongkok itu biasanya membeli panel OLED dari pembuat layar asal Tiongkok juga, seperti BOE.
BOE yang merupakan pembuat panel layar asal Tiongkok, awalnya dilaporkan sebagai pemasok panel layar OLED untuk Mate 30 Pro, yang akan diluncurkan kali ini. Namun, Huawei kemudian berubah pikiran dan beralih untuk memilih Samsung Display karena sebelumnya mereka sering mengalami masalah soal kualitas layar yang dibuat oleh BOE, terutama untuk layar berjenis OLED. Huawei pernah menderita kerugian karena skandal "Layar Hijau" yang disebabkan adanya kebocoran lampu hijau dari layar Mate 20 Pro sebelumnya. Panel yang cacat ini kemudian diketahui dibuat oleh BOE.
"Huawei kemungkinan akan menggunakan panel OLED dari Samsung Display untuk smartphone andalan terbarunya Mate 30 dan Mate 30 Pro. Huawei diperkirakan akan memilih Samsung Display sebagai pemasok panel OLED utama setelah mengalami masalah soal kualitas produk," kata seorang analis di industri panel layar.
Sementara analis lainnya mengatakan bahwa Samsung bisa memperluas pasokan komponennya ke vendor Tiongkok untuk meningkatkan kinerja bisnisnya sebagai kompensasi dari bisnis smartphone yang mulai lamban. "Menurut data kami, Huawei diperkirakan memiliki sekitar 30 persen pangsa pasar smartphone di Tiongkok pada tahun 2019. Memasok komponen smartphone ke Huawei akan memberi Samsung momentum pertumbuhan baru."
Seorang pejabat dari Samsung Display menolak untuk mengkonfirmasi pasokan display OLED buat smartphone premium Huawei yang akan datang, namun mengiyakan bahwa perusahaannya telah bekerja sama dengan "erat" dengan pembuat ponsel asal Tiongkok. "Di bawah kebijakan perusahaan, kami tidak dapat mengkonfirmasi perusahaan tempat kami memasok. Tetapi kami telah memasok panel layar OLED kami kepada produsen Tiongkok seperti Huawei, OPPO, Vivo dan Xiaomi selama bertahun-tahun," kata pejabat itu. "Di antara pembuat smartphone utama di daratan Tiongkok, kami secara khusus telah mempertahankan hubungan dekat dengan OPPO dan Vivo."
Banyak pengamat industri yang masih meyakini bahwa panel layar buatan Samsung masih lebih unggul soal kualitas produk daripada buatan perusahaan Tiongkok meskipun perusahaan-perusahaan layar Tiongkok tersebut terus berusaha mengejar Samsung.