Vendor smartphone Tiongkok berebut gunakan sensor kamera terbaru buatan Samsung

Samsung Electronics yang kini menguasai 20 persen pasar sensor kamera complementary metal oxide semiconductor (CMOS) mulai mengejar ketinggalannya dengan Sony yang menguasai 50 persen pasar dengan mengamankan serangkaian kesepakatan untuk memasok sensor kamera ke pembuat smartphone asal Tiongkok.

Berkat inovasi terus-menerus Samsung lewat merek sensor kamera ISOCELL yang kini memiliki teknologi kamera mobile terbaik di dunia, lebih banyak vendor smartphone Tiongkok yang kemudian memutuskan untuk meninggalkan Sony dan beralih menggunakan sensor Samsung.

Alasan yang kedua, Samsung berani menjual sensor kamera berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.


Xiaomi, vendor smartphone terbesar keempat di dunia, mengatakan pada hari Rabu (7/8) kemarin bahwa pihaknya akan menggunakan sensor kamera Samsung ISOCELL Bright GW1 untuk smartphone Redmi barunya. Sensor GW1 adalah sensor kamera 64 megapiksel pertama di dunia buat perangkat mobile. Selama sebuah acara di Beijing, Lin Bin, salah satu pendiri dan presiden dari Xiaomi, lebih lanjut mengumumkan bahwa Samsung sedang mengembangkan sensor 108-megapiksel yang akan digunakan untuk smartphone masa depan mereka.

Samsung mengatakan bahwa kolaborasi mereka dengan Xiaomi akan membantu meningkatkan pangsa pasarnya di pasar sensor kamera CMOS.

"Xiaomi telah menggunakan sensor kamera Sony sebelumnya tetapi kini memutuskan untuk mengadopsi sensor Samsung," kata seorang pejabat Samsung. "Kerjasama yang sedang berlangsung antara vendor ponsel Tiongkok, dan Samsung pada akhirnya akan meningkatkan pangsa pasar kami di sektor ini."

Meskipun masih ada kesenjangan pangsa pasar yang besar antara Sony dan Samsung, ini adalah sektor yang tidak bisa ditinggalkan Samsung karena kini lebih banyak pembuat ponsel yang mengadopsi kamera ekstra untuk smartphone mereka.

Kesepakatan antara Samsung dan Xiaomi membuat vendor smartphone Tiongkok lainnya, seperti OPPO dan Realme, juga memutuskan untuk menggunakan sensor kamera Samsung yang sama dalam produk smartphone terbaru andalan mereka agar tidak kalah dalam persaingan di pasar. Hal ini semakin meningkatkan harapan bahwa perusahaan teknologi Korea tersebut telah memperoleh lebih banyak peluang untuk meningkatkan pangsa pasarnya.

Sebelumnya OPPO telah menggunakan sensor kamera Samsung ISOCELL buat model F11 dan F11 Pro, Xiaomi untuk model Redmi Note 7S, Vivo untuk model V15 dan V15 Pro serta vendor Tiongkok lainnya Meizu, Lenovo dan ZTE.

Buat Samsung, yang baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk menjadi pemimpin pasar dalam penjualan chip semikonduktor, baik sektor memori dan non-memori pada tahun 2030, pengumuman soal pasokan ini bisa menjadi langkah awal yang menggembirakan. Selain itu, pasar diharapkan akan mengalami pertumbuhan eksplosif karena meningkatnya permintaan untuk kendaraan self-driving, machine vision di robot dan kamera video keamanan. Menurut data dari IC Insights, pasar sensor kamera CMOS global diperkirakan akan tumbuh hingga $19 miliar pada tahun 2022.

Sebagian besar kamera sekarang menggunakan sensor charge-coupled device (CCD) atau CMOS. Meskipun kamera yang menggunakan sensor CCD dapat menghasilkan foto berkualitas lebih baik, namun telah terjadi pergeseran dari CCD ke CMOS, karena teknologi CMOS lebih hemat daya dan juga lebih murah. Samsung telah meningkatkan kapasitas produksi sensor kameranya, merestrukturisasi pabrik produksi DRAM tuanya di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, untuk memproduksi sensor kamera.