Diantara Samsung Galaxy Z Flip dan Motorola RAZR


Smartphone lipat alias foldable masih harus turun harga untuk bisa diadopsi secara luas

Ketika tren untuk faktor bentuk baru di smartphone terus berlanjut, sebuah laporan baru dari perusahaan riset pasar teknologi Strategy Analytics telah membandingkan Motorola RAZR dan Samsung Galaxy Z Flip. Dengan mengevaluasi kasus penggunaan potensial, yang berdampak pada pasar smartphone dan implikasi untuk layar yang bisa dilipat (foldable) dan layar fleksibel lainnya, ditemukan manfaat utama faktor bentuk foldable terlihat jelas ketika TIDAK digunakan. Faktor bentuk foldable yang lebih kecil lebih praktis untuk disimpan dibandingkan smartphone lainnya.

Temuan laporan utama meliputi:
  • Motorola RAZR menyediakan fungsionalitas layar eksterior melalui layar sentuh yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan notifikasi dan mengarsipkan email, di samping fungsi-fungsi dasar lainnya tanpa perlu membuka perangkat.
  • Layar Galaxy Z Flip dan RAZR yang lebih panjang menghadirkan pengalaman multitasking yang sedikit lebih baik dibandingkan perangkat yang lebih kecil, sedangkan lebarnya yang lebih sempit memberikan akses yang relatif mudah ke jendela atas.
  • Rasio aspek 21:9 pada setiap perangkat memberikan pengalaman keseluruhan yang lebih baik untuk menonton sinematik, tetapi tidak meningkatkan tampilan video bentuk pendek. Hal ini menghasilkan pengalaman yang kurang optimal untuk media yang lebih umum ditonton di smartphone.

“Membandingkan kedua perangkat lipat ini, Samsung Galaxy Z Flip secara keseluruhan memberikan pengalaman yang lebih superior. Perangkat ini memiliki pengalaman kamera yang jauh lebih baik, tampilan interior yang lebih besar karena desain dan spesifikasi yang lebih baik untuk resolusi layar interior, kamera, baterai, dan prosesor. Tapi fungsi layar depan adalah fitur signifikan yang menjadi kekurangannya dan satu-satunya area di mana Motorola RAZR melampaui Samsung Galaxy Z Flip,” kata Chris Schreiner, Direktur, Syndicated Research di Strategy Analytics.

Ditambahkan Kevin Nolan, Wakil Presiden User Experience Innovation Practice (UXIP) di Strategy Analytics, “Namun demikian, preferensi mengenai faktor bentuk layar foldable adalah masalah yang kelemahannya kurang mengganggu bagi pengguna individu. Strategy Analytics telah menemukan sebelumnya bahwa ada keinginan kuat untuk memiliki ponsel lipat yang hanya menguat setelah menggunakannya. Tetapi keinginan ini tidak selalu sama dengan kesediaan untuk membayar [dengan harga mahal]. Titik harga awal untuk perangkat lipat ini jauh di bawah foldable gaya buku [seperti Galaxy fold], tetapi masih lebih tinggi dari perangkat flagship tradisional. Mereka masih harus menurunkan harganya untuk adopsi yang meluas."



Duel Smartphone Lipat: Samsung Galaxy Z Flip vs Motorola RAZR

Samsung Galaxy Z Flip sedikit lebih pendek, lebih lebar, dan lebih tebal, namun lebih ringan dari Motorola RAZR. Walaupun lebih mungil, Galaxy Z Flip memiliki dimensi layar lebih besar 6,7-inci berbanding 6,2-inci dari RAZR, dengan resolusi yang lebih tinggi. Layar Z Flip juga dibuat dari material OLED yang lebih bagus dan kuat, karena dilapisi kaca tipis (Samsung UTG) berbanding plastik yang digunakan oleh RAZR. Samsung Z Flip tidak hanya memiliki layar yang lebih besar, tetapi juga menawarkan resolusi yang lebih tinggi.

Layar sekunder pada Z Flip sangat kecil dan hanya diperuntukkan untuk menampilkan notifikasi. RAZR memiliki layar luar yang jauh lebih besar, tetapi sekali lagi ini sebagian besar juga ditujukan untuk notifikasi dan Anda harus membuka ponsel untuk menyelesaikan sesuatu. Selain memiliki bezel yang lebih tebal, Motorola RAZR juga memiliki dagu di bagian bawah yang menjadi tempat sensor sidik jari, sedangkan Z Flip lebih efisien dengan sensor sidik jari di bagian samping.

Untuk dapur pacunya, Samsung Galaxy Z Flip mengemas prosesor yang jauh lebih kuat lewat Qualcomm Snapdragon 855 Plus, didukung oleh RAM 8GB. Motorola RAZR dengan prosesor kelas menengah Qualcomm Snapdragon 710 dan RAM 6GB. Samsung Galaxy Z Flip juga memiliki penyimpanan 256GB, berbanding 128GB yang digunakan RAZR dan tidak ada ruang untuk kartu MicroSD.

Galaxy Z Flip juga unggul dalam daya tahan baterai dan pengisian daya, dengan baterai 3.300mAh yang jauh lebih besar serta dukungan untuk pengisian daya tanpa kabel. Sementara RAZR hanya memiliki baterai 2.510mAh dan masih mengandalkan kabel untuk pengisian daya.

Kemenangan besar bagi Z Flip terletak di sisi kamera utama yang memasangkan dua lensa masing-masing dengan sensor 12 megapiksel dan lensa ultra-wide 12 megapiksel. Z Flip juga memiliki kamera 10 megapiksel yang menghadap ke depan di bagian atas layar ketika Anda membukanya. Motorola RAZR, di lain pihak, memiliki kamera utama dengan lensa tunggal 16 megapiksel dengan sensor ToF dan kamera depan 5 megapiksel.

Dengan OS Android 10 bawaan pembelian dan Samsung One UI 2.0, yang dioptimalkan untuk ponsel lipat, Z Flip seharusnya menawarkan pengalaman software yang lebih nyaman dan penuh fitur. Motorola RAZR masih menggunakan OS Android 9.0 Pie bawaan pembelian.


Samsung Galaxy Z Flip akan menjadi pembelian yang lebih baik bagi kebanyakan orang. Dengan layar yang unggul, lebih banyak daya pemrosesan, daya tahan baterai yang lebih lama, dan kamera yang lebih baik semuanya datang dengan harga lebih murah mulai dari 20 jutaan rupiah, sedangkan Motorola RAZR dijual dengan harga sedikit lebih mahal pada kisaran $1500 atau sekitar 24 juta rupiah.

Comments