Menurut penelitian terbaru dari perusahaan riset pasar Strategy Analytics, pengiriman smartphone 5G global mencapai 19 juta unit pada tahun 2019. Permintaan jauh lebih tinggi dari yang diharapkan. Huawei memegang posisi pertama dengan 37 persen pangsa pasar smartphone 5G global, diikuti oleh Samsung di tempat kedua dengan pangsa 36 persen.
“Pengiriman smartphone 5G global tumbuh dari nol pada 2018 menjadi 18,7 juta unit pada 2019. Permintaan untuk smartphone 5G lebih tinggi daripada yang diperkirakan banyak orang. Persaingan vendor yang sengit di Tiongkok dan subsidi operator yang cukup besar di Korea Selatan telah menjadi pendorong utama permintaan 5G. Wilayah lain, seperti AS dan Eropa, masih tertinggal di belakang Asia, tetapi kami berharap mereka akan menutup kesenjangan tahun ini,” kata Ken Hyers, Direktur Strategy Analytics.
“Huawei adalah nomor satu dan mengirimkan 6,9 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada 2019, menangkap pangsa pasar 37 persen yang mengesankan. Hampir semua smartphone 5G Huawei dikirimkan di Tiongkok, di mana sanksi AS berdampak relatif lebih kecil. Model 5G populer untuk Huawei termasuk Mate 20 X 5G dan Mate 30 Pro 5G. Samsung adalah nomor dua dan mengirimkan 6,7 juta smartphone 5G di seluruh dunia selama 2019, menangkap pangsa pasar 36 persen yang sehat. Pengiriman smartphone 5G Samsung bersifat internasional dan menjangkau berbagai negara, dari Korea Selatan ke Inggris hingga Amerika Serikat. Model 5G populer untuk Samsung termasuk Note 10 5G dan S10 5G," kata Ville-Petteri Ukonaho, Associate Director di Strategy Analytics.
“Vivo nomor tiga dan mengirimkan 2 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada 2019, menangkap pangsa pasar 11 persen yang solid. Portofolio smartphone 5G Vivo sangat berfokus pada Tiongkok dan yang masih menjadi pasar utamanya untuk saat ini. Xiaomi adalah nomor empat dan mengirimkan 1,2 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada 2019, menangkap pangsa pasar 6 persen. Xiaomi diam-diam membuat kemajuan di Eropa Barat, dengan model populer seperti Mi Mix 3 5G, dan bekerja sama dengan operator dari Swiss, Inggris dan di tempat lain,” kata Linda Sui, Direktur Strategy Analytics
“LG adalah nomor tiga dan mengirimkan 0,9 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada tahun 2019, dengan menangkap pangsa pasar sebesar 5 persen. LG memfokuskan upayanya pada Amerika Utara dan Korea Selatan, tetapi kehadirannya terbatas di seluruh dunia untuk saat ini,” kata Woody Oh, Direktur Strategy Analytics.
“Model 5G yang akan datang dari Apple iPhone dan merek besar lainnya berarti 5G akan menjadi bagian terpanas dari pasar smartphone di seluruh dunia tahun ini. Namun, ketakutan wabah virus korona baru-baru ini telah membatasi perdagangan di beberapa bagian Tiongkok untuk saat ini dan ini dapat menyebabkan perlambatan pasokan atau permintaan 5G di seluruh Asia atau di seluruh dunia selama paruh pertama tahun 2020. Para pemain industri harus siap menghadapi penjualan 5G yang bergelombang di beberapa pasar," kata Neil Mawston, Direktur Eksekutif Strategy Analytics.
Tentang Strategy Analytics
Strategy Analytics adalah perusahaan konsultan dan penelitian global yang independen. Perusahaan ini berkantor pusat di Boston, AS, dengan kantor di Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, India, dan Tiongkok.
“Pengiriman smartphone 5G global tumbuh dari nol pada 2018 menjadi 18,7 juta unit pada 2019. Permintaan untuk smartphone 5G lebih tinggi daripada yang diperkirakan banyak orang. Persaingan vendor yang sengit di Tiongkok dan subsidi operator yang cukup besar di Korea Selatan telah menjadi pendorong utama permintaan 5G. Wilayah lain, seperti AS dan Eropa, masih tertinggal di belakang Asia, tetapi kami berharap mereka akan menutup kesenjangan tahun ini,” kata Ken Hyers, Direktur Strategy Analytics.
“Huawei adalah nomor satu dan mengirimkan 6,9 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada 2019, menangkap pangsa pasar 37 persen yang mengesankan. Hampir semua smartphone 5G Huawei dikirimkan di Tiongkok, di mana sanksi AS berdampak relatif lebih kecil. Model 5G populer untuk Huawei termasuk Mate 20 X 5G dan Mate 30 Pro 5G. Samsung adalah nomor dua dan mengirimkan 6,7 juta smartphone 5G di seluruh dunia selama 2019, menangkap pangsa pasar 36 persen yang sehat. Pengiriman smartphone 5G Samsung bersifat internasional dan menjangkau berbagai negara, dari Korea Selatan ke Inggris hingga Amerika Serikat. Model 5G populer untuk Samsung termasuk Note 10 5G dan S10 5G," kata Ville-Petteri Ukonaho, Associate Director di Strategy Analytics.
“Vivo nomor tiga dan mengirimkan 2 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada 2019, menangkap pangsa pasar 11 persen yang solid. Portofolio smartphone 5G Vivo sangat berfokus pada Tiongkok dan yang masih menjadi pasar utamanya untuk saat ini. Xiaomi adalah nomor empat dan mengirimkan 1,2 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada 2019, menangkap pangsa pasar 6 persen. Xiaomi diam-diam membuat kemajuan di Eropa Barat, dengan model populer seperti Mi Mix 3 5G, dan bekerja sama dengan operator dari Swiss, Inggris dan di tempat lain,” kata Linda Sui, Direktur Strategy Analytics
“LG adalah nomor tiga dan mengirimkan 0,9 juta smartphone 5G di seluruh dunia pada tahun 2019, dengan menangkap pangsa pasar sebesar 5 persen. LG memfokuskan upayanya pada Amerika Utara dan Korea Selatan, tetapi kehadirannya terbatas di seluruh dunia untuk saat ini,” kata Woody Oh, Direktur Strategy Analytics.
“Model 5G yang akan datang dari Apple iPhone dan merek besar lainnya berarti 5G akan menjadi bagian terpanas dari pasar smartphone di seluruh dunia tahun ini. Namun, ketakutan wabah virus korona baru-baru ini telah membatasi perdagangan di beberapa bagian Tiongkok untuk saat ini dan ini dapat menyebabkan perlambatan pasokan atau permintaan 5G di seluruh Asia atau di seluruh dunia selama paruh pertama tahun 2020. Para pemain industri harus siap menghadapi penjualan 5G yang bergelombang di beberapa pasar," kata Neil Mawston, Direktur Eksekutif Strategy Analytics.
Tentang Strategy Analytics
Strategy Analytics adalah perusahaan konsultan dan penelitian global yang independen. Perusahaan ini berkantor pusat di Boston, AS, dengan kantor di Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, India, dan Tiongkok.