Vivo dan Samsung kuasai pasar smartphone 5G di Tiongkok selama Q3 2019

Persaingan untuk menggaet pengguna smartphone 5G di Tiongkok telah dimulai dengan sungguh-sungguh. Menurut data terbaru dari perusahaan riset pasar IDC, pengiriman smartphone 5G di Tiongkok mencapai 485.000 unit pada Q3 2019 (Juli - September). Di kuartal ini, Vivo menyumbang 54,3% dari jumlah semua smartphone 5G yang dikirimkan ke Tiongkok. Samsung berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 29%. Sementara Huawei dan Xiaomi berada di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing penguasaan pasar 9,5% dan 4,6%.


Vendor smatphone di Tiongkok sengaja merilis perangkat 5G lebih awal sebagai persiapan untuk peluncuran layanan 5G secara komersial di Tiongkok pada akhir Oktober. Pemerintah Tiongkok lewat Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi secara agresif telah meluncurkan jaringan 5G di seluruh negeri. Pekan lalu, ketiga perusahaan telekomunikasi milik pemerintah Tiongkok meluncurkan layanan 5G komersial di 50 kota. Paket kuota termurah dari China Mobile hanya berharga 128 yuan (sekitar 256 ribu rupiah).

Sebagian besar dari smartphone 5G yang telah beredar di pasar Tiongkok berada pada kisaran harga US$ 700+ (diatas 10 juta rupiah) yang setara dengan produk flagships, tetapi ada juga aktivitas di segmen harga yang lebih murah. Vivo memperoleh keunggulan di awal karena mereka bisa merilis dua model 5G dalam satu bulan, baik yang menembus harga US$700+ lewat smartphone high-end melalui saluran offline, serta juga mendorong perangkat 5G pada kisaran US$ 450-550 atau lebih rendah melalui saluran online. Vivo IQOO Pro 5G dijual mulai dari 3.698 yuan (sekitar 7,4 juta rupiah). Vivo NEX 3 5G untuk pasar kelas atas mulai dijual dengan harga 5.698 yuan (sekitar 11,4 juta rupiah).


Sebaliknya, Huawei dan Samsung sama-sama fokus pada pasar kelas atas. Produk flagship Galaxy Note10+ 5G dijual dengan harga 7.999 yuan (sekitar 16 juta rupiah) dan merupakan smartphone 5G terlaris di Tiongkok untuk segmen high-end.

Sementara ZTE dan China Mobile mendaratkan smartphone 5G mereka di kisaran US$ 600-650 (antara 8 jutaan hingga 9 jutaan rupiah). Di Q4 2019, Samsung akan masuk pasar 5G di kisaran US$ 600-650 dengan merilis Galaxy A90 5G yang dijual dengan harga 4.499 yuan (sekitar 9 juta rupiah).

Di pasar paling bawah, Vivo harus bersaing dengan Xiaomi untuk menguasai segmen yang berada pada kisaran harga US$ 450-550 (antara 6 jutaan hingga 7 jutaan rupiah). Xiaomi telah meluncurkan Mi 9 Pro 5G pada bulan September seharga 3.699 yuan (sekitar 7,4 juta rupiah).


Konstruksi jaringan 5G di Tiongkok telah tumbuh dengan cepat berkat dukungan pemerintah dan kebijakan seputar kerjasama dan berbagi antar operator. Tetapi cakupan geografis yang lebih luas akan memakan waktu, dan IDC mengharapkan pengiriman perangkat akan mengarah ke nomor pelanggan untuk saat ini. Untungnya, tarif data dihargai dengan menarik dibandingkan dengan 4G, lengkap dengan tingkat kecepatan untuk kebutuhan pengguna yang berbeda. IDC mengharapkan momentum industri dalam jumlah yang signifikan untuk mendorong volume pada tahun 2020.