Samsung Galaxy Fold terjual habis dalam 2 detik di Tiongkok

Batch pertama dari Samsung Galaxy Fold terjual habis di toko online tidak lama setelah diluncurkan di Tiongkok pada hari Jumat (8/11) kemarin. Samsung Electronics meluncurkan Galaxy Fold di toko online dan offline di Tiongkok pada pukul 10 pagi waktu setempat dengan harga 15.999 yuan (sekitar 32 juta rupiah), menjadikannya negara ke-24 dimana Galaxy Fold langsung ludes terjual di hari pertama.


JD.com, salah satu situs e-commerce terbesar di Tiongkok, mengatakan Galaxy Fold terjual habis hanya dalam dua detik. Begiti juga dengan Tmall.com, situs e-commerce b2c yang dimiliki oleh Alibaba, dimana Galaxy Fold juga terjual habis dalam 2 detik. Baik Jingdong (京东) atau JD dan Taobao Mall (天猫) atau Tmall telah membuka pre-order varian Galaxy Fold dengan RAM 12GB dan memori internal 512GB mulai 6 November kemarin untuk diluncurkan pada 8 November. Menurut media di Tiongkok, sebanyak 16 ribu unit Galaxy Fold telah terjual habis dalam waktu dua detik di JD.com dan Tmall.com.


Sementara Samsung sendiri yang juga menjual Galaxy Fold lewat situs e-commerce mereka di Tiongkok, Samsung eShop, juga melaporkan bahwa stok smartphone dengan layar lipat pertama di dunia tersebut langsung habis terjual hanya dalam waktu 3 menit 50 detik. Sementara akun Samsung Galaxy di portal media sosial Sina Weibo melaporkan bahwa Galaxy Fold secara keseluruhan habis terjual dalam waktu kurang dari 5 menit di Tiongkok. Selain ketiga toko online diatas, Galaxy Fold juga menjadi produk terlaris dalam satu hari di Suning.com, toko e-commerce terbesar ketiga di Tiongkok.


Peminat dari Galaxy Fold di Tiongkok yang merasa kehabisan bisa membelinya pada 11 November mendatang tepat jam 10 pagi waktu setempat, namun masih dengan persediaan yang terbatas.

Menurut sumber dari Korea, volume batch pertama dari Galaxy Fold buat pasar Tiongkok diprediksi sekitar 20.000 unit, dengan ponsel hanya tersedia dalam model 4G LTE. Samsung sengaja merilis Galaxy Fold lebih awal di Tiongkok untuk bisa bersaing dengan rivalnya Huawei Mate X, yang akan dijual Jumat depan dengan banderol harga 16.999 yuan (sekitar 34 juta rupiah). Mate X hanya akan diluncurkan di pasar Tiongkok.

Sama seperti Galaxy Fold, Huawei Mate X juga adalah ponsel sengan layar yang bisa dilipat, namun dengan mekanisme yang berbeda. Mate X menggunkan layar lipat di bagian luar, sehingga masih bisa diakses ketika ponsel dalam kondisi tertutup.

Samsung Electronics memperkenalkan Galaxy Fold untuk pertma kalinya di Tiongkok pada hari Selasa, 5 November 2019, saat berlangsungnya International Import Expo (CIIE) 2019 di Shanghai. Saat itu Samsung memamerkan tiga unit Galaxy Fold dalam display selama pameran yang akan berlangsung hingga 10 November mendatang.


Untuk saat ini, Tiongkok akan menjadi satu-satunya pasar di dunia di mana dua perangkat yang bisa dilipat akan bersaing satu sama lain. Salah satu alasan Mate X tidak akan diluncurkan di pasar di luar Tiongkok karena tidak menawarkan beberapa fitur buatan Google, seperti YouTube, Gmail, Chrome dan toko aplikasi Google Play Store, sebagai akibat dari dimasukkannya Huawei dalam daftar hitam Huawei oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump awal tahun ini. Kurangnya layanan Google juga terlihat pada Mate 30, smartphone Huawei yang dirilis pada bulan September.

Kepemimpinan di pasar Tiongkok sangat berarti bagi Samsung karena karena ini adalah pasar smartphone terbesar di dunia, yang menguasai hampir sepertiga dari pasar smartphone di dunia. Huawei bisa menjadi vendor smartphone terbesar kedua di dunia dengan mengandalkan penguasaan 40 persen dari pasar smartphone di Tiongkok.

Pada tahun 2013, Samsung adalah merek smartphone No. 1 di Tiongkok, dengan pangsa pasar 20 persen yang solid. Selama beberapa tahun terakhir, Samsung kehilangan pangsa pasarnya di Tiongkok karena pesaing lokal yang menjual smartphone dengan harga yang lebih murah. Menurut riset dari Strategy Analytics, Samsung sekarang menguasai kurang dari 1 persen pangsa pasar, dibawah Huawei, Vivo, Oppo dan Xiaomi. Samsung hanya unggul dari merek baru Realme.

Samsung mengatakan akan terus berjuang untuk bangkit meraih pangsa pasar yang lebih besar di Tiongkok - dengan fokus khusus pada ponsel 5G. 5G mulai diluncurkan di Tiongkok mulai 1 November. Menurut sember dari IDC China, Samsung berada di peringkat kedua dalam hal penjualan ponsel 5G, dengan pangsa pasar 29 persen antara Agustus, ketika penjualan dimulai, dan September. Ponsel 5G Samsung yang saat ini dijual di Tiongkok adalah Galaxy Note10 Plus dan A90.