Terus menurunnya pengguna Apple di Tiongkok telah disalahkan pada banyak hal, mulai dari desain iPhone yang makin buruk sampai ketiadaan dukungan teknologi terbaru seperti 5G. Tetapi ketergantungan pengguna smartphone di Tiongkok pada mini program di dalam WeChat - dan bukan aplikasi eksklusif yang hanya ditemukan di iOS App Store - adalah salah satu faktor utama. Dan sekarang WeChat bisa menjadi lebih kuat, berkat ikatan baru dengan Samsung.
WeChat dan Samsung telah mengumumkan kemitraan baru pada pertengahan tahun ini yang memungkinkan pengguna untuk secara langsung mengakses mini program WeChat di home screen smartphone Samsung tanpa perlu membuka aplikasi pesan utama. Model handset Samsung baru yang dijual di Tiongkok akan memberi pengguna akses langsung ke mini program dalam aplikasi WeChat tanpa harus membuka aplikasi WeChat terlebih dahulu. Pengguna bisa menggesek langsung di home screen ponsel untuk menemukan lima mini program yang terakhir mereka digunakan. Atau mereka dapat menggesek ke kiri dari tepi layar untuk melihat 10 mini program favorit mereka. Mengetuk ikon akan memunculkan mini program dalam layar penuh seperti membuka aplikasi.
Sejak Januari tahun ini, Samsung telah menginstal mini program WeChat pada model seri S8 dan S9 serta seri Note8 dan Note9 hingga yang terbaru S10 dan Note10 di Tiongkok. WeChat sendiri hingga saat ini adalah aplikasi messaging terbesar di Tiongkok, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif.
Mini Program, Aplikasi Dalam Aplikasi Yang Membuat WeChat Sekuat OS Mobile
Itu dimulai pada akhir 2016, ketika kreator WeChat Allen Zhang Xiao-long mengungkapkan bahwa timnya sedang menguji fungsi baru yang disebut mini program. Zhang menggambarkan "aplikasi mini" ini begitu mudah untuk diakses dan juga sangat efisien, yang memungkinkan pengguna untuk membukanya dan meninggalkannya dengan mudah, tanpa harus menginstal atau menghapus instalan.
Idenya tidak sepenuhnya baru. Sebelumnya kita sudah mengenal Instant App di Google Play, Instant Games di Facebook, atau widget HTML5 yang ada di OS bada atau Tizen milik Samsung. Semua aplikasi ini pada dasarnya adalah aplikasi ringan berbasis web (HTML5).
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, mini program telah menjadi bagian penting dari WeChat. “Aplikasi-aplikasi yang ada di dalam aplikasi” ini masing-masing ukurannya tidak lebih besar dari 10MB, sehingga mereka dapat mengunduh dan menginstal hampir secara instan di dalam WeChat. Dan seperti aplikasi normal lainnya, mini program dapat melakukan sejumlah fungsi yang berbeda, termasuk memanggil taksi, bermain game atau memesan makanan secara online.
Sekarang hampir setiap aplikasi yang populer di Tiongkok memiliki mini program di WeChat. Anda dapat menyewa angkutan dengan Didi, diantar naik sepeda melalui Ofo atau Mobike, memesan makanan dari Meituan, berbelanja di Pinduoduo, bahkan menjelajahi Tantan, aplikasi biro jodoh ala Tinder Tiongkok, tanpa harus meninggalkan WeChat. Bahkan jenis game apapun juga sekarang ada di WeChat. WeChat terus tumbuh makin besar, sehingga beberapa analis di Tiongkok mengatakan bahwa WeChat secara perlahan telah memakan ekosistem aplikasi iOS dan Android - karena orang Tiongkok lebih memilih untuk tetap berada di dalam WeChat. Mini program telah memungkinkan WeChat untuk menggabungkan fungsi dari banyak aplikasi menjadi hanya satu aplikasi.
"Sistem operasi di Tiongkok adalah WeChat, bukan iOS atau Android," kata analis Ben Thompson dari Stratechery.com. "Dalam setiap aspek kehidupan orang Tiongkok, tidak hanya saat online tetapi juga saat tidak aktif, dilakukan melalui satu aplikasi ini. Untuk semua maksud dan tujuan WeChat adalah ponsel Anda, dan pada tingkat yang jauh lebih besar di Tiongkok daripada di tempat lain, ponsel Anda adalah segalanya."
Aplikasi WeChat bisa melakukan banyak hal yang Anda harapkan dari seluruh sistem operasi mobile pada umumnya. Dan karena aplikasi WeChat fungsinya dan desainnya sama saat dijalankan menggunakan iOS atau Android, itu adalah salah satu alasan mengapa Tiongkok adalah satu tempat di mana orang-orang lebih mungkin untuk secara bebas beralih antara ponsel iPhone dan Android. Hal ini menjadi faktor yang paling merugikan buat Apple yang terus berusaha membentengi penggunanya agar tetap di dalam "walled garden" mereka.
Salah satu alasan kenapa Mini Program begitu populer adalah karena Google Play diblokir oleh pemerintah Tiongkok, sehingga pengguna Android harus pergi ke berbagai toko aplikasi lokal - termasuk yang didirikan oleh Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo - untuk menemukan aplikasi yang sesuai buat mereka. Dengan Mini Program, WeChat telah berubah menjadi salah satu toko aplikasi terbesar di Tiongkok, yang memungkinkan orang untuk menemukan semua yang mereka butuhkan di satu tempat.
Tencent selaku pemilik WeChat engatakan bahwa mini program bukan tantangan bagi OS mobile yang dominan, tetapi beberapa analis dan pengembang mengatakan bahwa bisnis baru ini bisa memakan ekosistem aplikasi iOS dan Android, karena mereka mengambil potongan dari pembelian aplikasi.
Dengan kemitraan Samsung yang baru, WeChat memberi pengguna akses lebih langsung ke ekosistemnya. Orang-orang sekarang dapat membuka mini program WeChat dari home screen ponsel seperti halnya aplikasi lainnya.
Pesaing Mini Program WeChat Mulai Bermunculan
Popularitas WeChat memaksa sebuah aliansi yang beranggotakan produsen smartphone asal Tiongkok untuk bekerja sama untuk meluncurkan versi mini program mereka sendiri, yang dikenal sebagai "Quick App" pada bulan Maret 2018. Quick App adalah aplikasi berbasis web (HTML5) yang sangat ringan dan kecil, yang bisa langsung dijalankan hanya dalam beberapa detik tanpa perlu diinstal. Mereka bekerja sama untuk membuat format standar untuk aplikasi ini, yang akan memungkinkan Quick App untuk berjalan di perangkat buatan mereka. Quick App dapat diakses, misalnya, dari bilah pencarian di home screen atau melalui asisten suara di ponsel.
Mitra dalam aliansi tersebut adalah Xiaomi, ZTE, Huawei, Gionee, Lenovo, Meizu, Nubia, OPPO, Vivo, OnePlus, dan Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok di bawah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. Mitra aliansi yang merupakan produsen smartphone berencana untuk mempromosikan "Quick App" melalui rekomendasi pada perangkat mereka yang akan disempurnakan dengan teknologi AI.
Quick App, bagaimanapun, masih belum bisa mengejar popularitas dari mini program milik WeChat. Versi "Quick App" dari beberapa aplikasi paling populer di Tiongkok, seperti agregator berita Toutiao dan situs pemesanan perjalanan Ctrip, dapat ditemukan di Mi store dengan tanda "peluncuran instan" di sebelahnya.
Xiaomi saat peluncuran Quick App mengungkapkan bahwa ada antara 500 dan 1.000 Quick App. Sementara Huawei mengatakan pada bulan Agustus 2019 bahwa mereka secara resmi akan meluncurkan "Quick App" pada bulan September. Menurut Zhang Ping, presiden layanan bisnis cloud untuk konsumen dari Huawei, perusahaannya sudah mengoperasikan 900 Quick App di perangkat mereka.
Aliansi dari vendor Tiongkok ini ingin meningkatkan jumlahnya menjadi antara 10.000 dan 100.000 tahun ini. Walaupun nantinya target ini bisa tercapai, namun itu masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah dari mini program milik WeChat, yang telah melampaui 2 juta, berdasarkan hasil prediksi yang diungkapkan oleh penyedia layanan pengembangan mini program Jisu App baru-baru ini.
Selain Quick App, WeChat juga tengah menghadapi persaingan yang semakin ketat di Tiongkok. Alipay dari Alibaba, salah satu dari dua aplikasi pembayaran mobile yang dominan di Tiongkok bersama dengan WeChat, juga memiliki mini program sendiri. Mereka termasuk beberapa layanan paling populer di Alibaba, seperti belanja online dan jasa angkutan online. Berdasarkan laporan dari Jisu, Mini Program milik Alipay diperkirakan akan mencapai 300 juta pengguna aktif harian tahun ini.
Disamping Alipay, aplikasi lainnya di Tiongkok seperti Douyin, Taobao, dan Baidu juga telah meluncurkan ekosistem mini program mereka sendiri.
Dan kompetisi mini program semakin memanas dengan ByteDance yang mencoba membangun ekosistemnya sendiri lewat aplikasi berbagi video pendeknya, TikTok, dan agregasi berita Toutiao. Mulai 24 Oktober, aplikasi TikTok (yang menggunakan nama Douyin di Tiongkok) telah memiliki opsi baru, di bawah pengaturan, untuk mengakses "mini program."
Dengan meluncurkan mini program pada dua aplikasi buatannya yang sangat populer, Douyin dan Toutiao, ByteDance berdiri sebagai pesaing paling nyata buat WeChat. Aplikasi ini kaya dengan potensi untuk pengembangan mini program dan tidak hanya membanggakan basis pengguna yang besar dan aktif, tetapi juga menghadirkan banyak peluang bagi mini program untuk berkembang karena cara kerja setiap aplikasi yang berbeda. Maka tidak mengherankan, bahwa mini program ByteDance telah menarik banyak perhatian dalam waktu singkat sejak dirilis.
WeChat dan Samsung telah mengumumkan kemitraan baru pada pertengahan tahun ini yang memungkinkan pengguna untuk secara langsung mengakses mini program WeChat di home screen smartphone Samsung tanpa perlu membuka aplikasi pesan utama. Model handset Samsung baru yang dijual di Tiongkok akan memberi pengguna akses langsung ke mini program dalam aplikasi WeChat tanpa harus membuka aplikasi WeChat terlebih dahulu. Pengguna bisa menggesek langsung di home screen ponsel untuk menemukan lima mini program yang terakhir mereka digunakan. Atau mereka dapat menggesek ke kiri dari tepi layar untuk melihat 10 mini program favorit mereka. Mengetuk ikon akan memunculkan mini program dalam layar penuh seperti membuka aplikasi.
Sejak Januari tahun ini, Samsung telah menginstal mini program WeChat pada model seri S8 dan S9 serta seri Note8 dan Note9 hingga yang terbaru S10 dan Note10 di Tiongkok. WeChat sendiri hingga saat ini adalah aplikasi messaging terbesar di Tiongkok, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif.
Mini Program, Aplikasi Dalam Aplikasi Yang Membuat WeChat Sekuat OS Mobile
Itu dimulai pada akhir 2016, ketika kreator WeChat Allen Zhang Xiao-long mengungkapkan bahwa timnya sedang menguji fungsi baru yang disebut mini program. Zhang menggambarkan "aplikasi mini" ini begitu mudah untuk diakses dan juga sangat efisien, yang memungkinkan pengguna untuk membukanya dan meninggalkannya dengan mudah, tanpa harus menginstal atau menghapus instalan.
Idenya tidak sepenuhnya baru. Sebelumnya kita sudah mengenal Instant App di Google Play, Instant Games di Facebook, atau widget HTML5 yang ada di OS bada atau Tizen milik Samsung. Semua aplikasi ini pada dasarnya adalah aplikasi ringan berbasis web (HTML5).
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, mini program telah menjadi bagian penting dari WeChat. “Aplikasi-aplikasi yang ada di dalam aplikasi” ini masing-masing ukurannya tidak lebih besar dari 10MB, sehingga mereka dapat mengunduh dan menginstal hampir secara instan di dalam WeChat. Dan seperti aplikasi normal lainnya, mini program dapat melakukan sejumlah fungsi yang berbeda, termasuk memanggil taksi, bermain game atau memesan makanan secara online.
Sekarang hampir setiap aplikasi yang populer di Tiongkok memiliki mini program di WeChat. Anda dapat menyewa angkutan dengan Didi, diantar naik sepeda melalui Ofo atau Mobike, memesan makanan dari Meituan, berbelanja di Pinduoduo, bahkan menjelajahi Tantan, aplikasi biro jodoh ala Tinder Tiongkok, tanpa harus meninggalkan WeChat. Bahkan jenis game apapun juga sekarang ada di WeChat. WeChat terus tumbuh makin besar, sehingga beberapa analis di Tiongkok mengatakan bahwa WeChat secara perlahan telah memakan ekosistem aplikasi iOS dan Android - karena orang Tiongkok lebih memilih untuk tetap berada di dalam WeChat. Mini program telah memungkinkan WeChat untuk menggabungkan fungsi dari banyak aplikasi menjadi hanya satu aplikasi.
"Sistem operasi di Tiongkok adalah WeChat, bukan iOS atau Android," kata analis Ben Thompson dari Stratechery.com. "Dalam setiap aspek kehidupan orang Tiongkok, tidak hanya saat online tetapi juga saat tidak aktif, dilakukan melalui satu aplikasi ini. Untuk semua maksud dan tujuan WeChat adalah ponsel Anda, dan pada tingkat yang jauh lebih besar di Tiongkok daripada di tempat lain, ponsel Anda adalah segalanya."
Aplikasi WeChat bisa melakukan banyak hal yang Anda harapkan dari seluruh sistem operasi mobile pada umumnya. Dan karena aplikasi WeChat fungsinya dan desainnya sama saat dijalankan menggunakan iOS atau Android, itu adalah salah satu alasan mengapa Tiongkok adalah satu tempat di mana orang-orang lebih mungkin untuk secara bebas beralih antara ponsel iPhone dan Android. Hal ini menjadi faktor yang paling merugikan buat Apple yang terus berusaha membentengi penggunanya agar tetap di dalam "walled garden" mereka.
Salah satu alasan kenapa Mini Program begitu populer adalah karena Google Play diblokir oleh pemerintah Tiongkok, sehingga pengguna Android harus pergi ke berbagai toko aplikasi lokal - termasuk yang didirikan oleh Xiaomi, Huawei, Oppo dan Vivo - untuk menemukan aplikasi yang sesuai buat mereka. Dengan Mini Program, WeChat telah berubah menjadi salah satu toko aplikasi terbesar di Tiongkok, yang memungkinkan orang untuk menemukan semua yang mereka butuhkan di satu tempat.
Tencent selaku pemilik WeChat engatakan bahwa mini program bukan tantangan bagi OS mobile yang dominan, tetapi beberapa analis dan pengembang mengatakan bahwa bisnis baru ini bisa memakan ekosistem aplikasi iOS dan Android, karena mereka mengambil potongan dari pembelian aplikasi.
Dengan kemitraan Samsung yang baru, WeChat memberi pengguna akses lebih langsung ke ekosistemnya. Orang-orang sekarang dapat membuka mini program WeChat dari home screen ponsel seperti halnya aplikasi lainnya.
Pesaing Mini Program WeChat Mulai Bermunculan
Popularitas WeChat memaksa sebuah aliansi yang beranggotakan produsen smartphone asal Tiongkok untuk bekerja sama untuk meluncurkan versi mini program mereka sendiri, yang dikenal sebagai "Quick App" pada bulan Maret 2018. Quick App adalah aplikasi berbasis web (HTML5) yang sangat ringan dan kecil, yang bisa langsung dijalankan hanya dalam beberapa detik tanpa perlu diinstal. Mereka bekerja sama untuk membuat format standar untuk aplikasi ini, yang akan memungkinkan Quick App untuk berjalan di perangkat buatan mereka. Quick App dapat diakses, misalnya, dari bilah pencarian di home screen atau melalui asisten suara di ponsel.
Mitra dalam aliansi tersebut adalah Xiaomi, ZTE, Huawei, Gionee, Lenovo, Meizu, Nubia, OPPO, Vivo, OnePlus, dan Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Tiongkok di bawah Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi. Mitra aliansi yang merupakan produsen smartphone berencana untuk mempromosikan "Quick App" melalui rekomendasi pada perangkat mereka yang akan disempurnakan dengan teknologi AI.
Quick App, bagaimanapun, masih belum bisa mengejar popularitas dari mini program milik WeChat. Versi "Quick App" dari beberapa aplikasi paling populer di Tiongkok, seperti agregator berita Toutiao dan situs pemesanan perjalanan Ctrip, dapat ditemukan di Mi store dengan tanda "peluncuran instan" di sebelahnya.
Xiaomi saat peluncuran Quick App mengungkapkan bahwa ada antara 500 dan 1.000 Quick App. Sementara Huawei mengatakan pada bulan Agustus 2019 bahwa mereka secara resmi akan meluncurkan "Quick App" pada bulan September. Menurut Zhang Ping, presiden layanan bisnis cloud untuk konsumen dari Huawei, perusahaannya sudah mengoperasikan 900 Quick App di perangkat mereka.
Aliansi dari vendor Tiongkok ini ingin meningkatkan jumlahnya menjadi antara 10.000 dan 100.000 tahun ini. Walaupun nantinya target ini bisa tercapai, namun itu masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah dari mini program milik WeChat, yang telah melampaui 2 juta, berdasarkan hasil prediksi yang diungkapkan oleh penyedia layanan pengembangan mini program Jisu App baru-baru ini.
Selain Quick App, WeChat juga tengah menghadapi persaingan yang semakin ketat di Tiongkok. Alipay dari Alibaba, salah satu dari dua aplikasi pembayaran mobile yang dominan di Tiongkok bersama dengan WeChat, juga memiliki mini program sendiri. Mereka termasuk beberapa layanan paling populer di Alibaba, seperti belanja online dan jasa angkutan online. Berdasarkan laporan dari Jisu, Mini Program milik Alipay diperkirakan akan mencapai 300 juta pengguna aktif harian tahun ini.
Disamping Alipay, aplikasi lainnya di Tiongkok seperti Douyin, Taobao, dan Baidu juga telah meluncurkan ekosistem mini program mereka sendiri.
Dan kompetisi mini program semakin memanas dengan ByteDance yang mencoba membangun ekosistemnya sendiri lewat aplikasi berbagi video pendeknya, TikTok, dan agregasi berita Toutiao. Mulai 24 Oktober, aplikasi TikTok (yang menggunakan nama Douyin di Tiongkok) telah memiliki opsi baru, di bawah pengaturan, untuk mengakses "mini program."
Dengan meluncurkan mini program pada dua aplikasi buatannya yang sangat populer, Douyin dan Toutiao, ByteDance berdiri sebagai pesaing paling nyata buat WeChat. Aplikasi ini kaya dengan potensi untuk pengembangan mini program dan tidak hanya membanggakan basis pengguna yang besar dan aktif, tetapi juga menghadirkan banyak peluang bagi mini program untuk berkembang karena cara kerja setiap aplikasi yang berbeda. Maka tidak mengherankan, bahwa mini program ByteDance telah menarik banyak perhatian dalam waktu singkat sejak dirilis.