Samsung umumkan pemenang hibah penelitian sains & teknologi sebesar 4 triliun

Samsung Electronics mengumumkan 26 penerima hibah penelitian ilmiahnya pada paruh kedua 2019, yang mengungkapkan jajaran proyek mulai dari pengembangan obat untuk mengobati kanker otak hingga mencari material semikonduktor baru.

Raksasa teknologi ini memiliki dua pusat dukungan penelitian - Samsung Science & Technology Foundation dan Samsung Research Funding & Incubation Center for Future Technology. Melalui dua pusat dukungan penelitian tersebut, Samsung Electronics secara rutin mengumumkan daftar peneliti yang akan menerima hibah penelitian tiga kali dalam setahun, dan sejauh ini, Samsung telah menginvestasikan 718,2 miliar won (sekitar 8,5 triliun rupiah) dalam 560 proyek penelitian.

Samsung Science & Technology Foundation hari ini mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan 330 miliar won (sekitar 3,9 triliun rupiah) ke dalam 26 proyek penelitian sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memberikan dukungan kepada para peneliti lokal. Untuk hibah penelitian pada paruh kedua tahun 2019 ini, Samsung akan mendukung tujuh proyek dalam ilmu ilmiah dasar, sembilan dalam teknologi informasi dan komunikasi kreatif, dan 10 dalam teknologi material.


Dalam ilmu sains atau ilmiah dasar, Prof. Kim Heung-kyu dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) akan didanai untuk penelitiannya mengenai sel-sel kekebalan jenis baru yang dapat mengenali sel-sel tumor otak dan mengendalikan respons imun. Melalui penelitian ini, profesor Kim bertujuan untuk mengembangkan keluarga obat baru untuk kanker otak. Juga ada dalam daftar tersebut adalah Gong Su-hyun, profesor fisika di Universitas Korea, yang diakui atas karya inovatifnya dalam memajukan teori baru yang menunjukkan apa yang terjadi ketika cahaya ditangkap dalam semikonduktor dua dimensi ultra-tipis.

Untuk teknologi material atau bahan, Samsung mendukung penelitian yang bermanfaat bagi industri negara seperti mengembangkan material semikonduktor baru, dan juga yang dapat mendeteksi sel kanker. Untuk penerima hibah kategori ini, Dr. Jeong Kyung-woon dari Korea Institute of Material Science dipilih untuk penelitiannya tentang bahan organik yang dapat berubah warna tergantung pada tingkat metastasis sel kanker.

"Saat ini, sulit untuk memprediksi risiko kekambuhan kanker. Tetapi bahan organik akan membantu dokter membuat rencana perawatan yang disesuaikan untuk setiap pasien," kata Dr. Jeong.

Masih dalam kategori yang sama, Profesor Lee Jun-hee dari Ulsan National Institute of Science and Technology dipilih untuk mengembangkan material semikonduktor baru dengan menggunakan teknologi mutakhir yang dapat diterapkan pada komputasi saraf. Dan Kim Dong-hoon dari Korea Institute of Science and Technology dipilih untuk karyanya dalam memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk menentukan sisa masa pakai material yang digunakan dalam mesin dan peralatan.

Sedangkan di kategori teknologi informasi dan komunikasi (ICT), Jeong Eun-ju, seorang profesor di Universitas Hanyang, akan menerima dana untuk melakukan penelitiannya dalam merekonstruksi komposisi musik dengan memproses sinyal otak orang-orang yang membayangkan musik.


"Penelitian ini bertujuan untuk membantu para penyandang cacat fisik yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi mereka. Dengan menggunakan metode electrocorticography (ECOG), yang menggunakan sensor pada permukaan otak untuk merekam sinyal, mereka diharapkan dapat terlibat dalam kegiatan seni," kata profesor Jeong.

Masih di sektor ICT, Profesor Jung Kyo-min dari Universitas Nasional Seoul akan bekerja untuk menciptakan teknologi AI yang mampu memberikan alasan deduktif.

"Proyek-proyek yang dipilih dalam kedokteran dan lingkungan diharapkan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan menyelesaikan beberapa tantangan terbesar masyarakat kita," kata Kim Sung-geun, ketua Samsung Science & Technology Foundation. "Proyek-proyek di sektor semikonduktor dan AI akan memainkan peran utama dalam memperkuat kecakapan teknologi Korea," tambahnya.

Samsung memulai proyek CSR untuk memberikan dukungan kepada para peneliti lokal pada tahun 2013 dengan sumbangan 1,5 triliun won untuk pendirian Samsung Science & Technology Foundation. "Setengah dari proyek yang diumumkan hari ini sedang dilakukan oleh para peneliti di usia 30-an dan 40-an tahun yang akan memperkuat dasar-dasar bidang ilmiah negara dan berkontribusi untuk menemukan mesin pertumbuhan baru," kata Eum Doo-chan, selaku kepala yayasan.

Samsung mengatakan sedang menekankan pentingnya pendidikan dan kemampuan akademik masyarakat untuk kegiatan CSR-nya. Peusahaan Korea ini juga mengadakan perkemahan dua tahunan untuk siswa sekolah menengah selama musim liburan.

Meskipun pemimpin de facto Samsung dan masa jabatan vice chairman Lee Jae-yong (Jay Y. Lee) sebagai direktur yayasan secara resmi berakhir pada 26 Oktober, Samsung mengatakan akan terus berinvestasi dalam teknologi baru dan proyek terkait.