Samsung kembangkan sensor kamera 3D ToF buat smartphone

Samsung Electronics diperkirakan akan mengembangkan sensor kamera khusus untuk modul Time-of-Flight (ToF) secara mandiri yang memungkinkan penginderaan 3D pada akhir tahun ini. Produksi massal direncanakan untuk kuartal pertama tahun depan. Ini berarti pengiriman smartphone berikutnya dari Samsung pada tahun 2020 dan seterusnya dapat dilengkapi dengan sensor modul 3D ToF buatan Samsung sendiri.


Modul ToF Samsung akan dikembangkan oleh divisi System LSI Business, anak perusahaan dari Samsung Electronics yang juga membuat komponen seperti sensor kamera ISOCELL dan prosesor Exynos. Pixel dari modul ToF buatan Samsung akan berukuran 10㎛ atau lebih kecil, dan resolusi gambar VGA (640 × 480) atau sedikit lebih tinggi. "Divisi IM [IT & Mobile Communications] Samsung Electronics sendiri akan membuat permintaan yang cukup untuk divisi System LSI Business untuk saat ini," kata seorang pengamat industri. "Samsung mungkin akan naik ke atas - atau keluar - dari sana."

ToF adalah metode untuk mengukur jarak ke objek. Pixel pengukuran jarak ToF, yang diletakkan di atas sensor dalam dua dimensi, akan mengukur flight time (penundaan) yang diperlukan sinyal cahaya untuk meninggalkan sumber cahaya, memantulkan objek, dan kembali ke sensor kamera. Lewat metode ini, teknologi kamera ToF memungkinkan untuk menampilkan gambar 3D yang juga dapat diterapkan ke kamera smartphone untuk membuat foto bokeh maupun perekaman video bokeh yang membutuhkan pengukuran jarak secara real time.

Vendor OPPO dari Tiongkok yang yang pertama kali memasukkan modul ToF di kamera belakang model smartphone RX17 Pro yang dirilis November tahun lalu, dan diikuti oleh Samsung yang mulai menggunakannya di paling banyak model smartphone dimulai dari Galaxy S10 5G, kemudian Galaxy A80 dan yang terbaru Galaxy Note10+. Huawei menggunakannya untuk model Mate X dan P30 Pro serta Honor View 20, dan uniknya LG malah menggunakannya di kamera depan lewat model G8 ThinQ dan G8S ThinQ. Sementara Apple masih dalam pembicaraan dengan pemasok untuk bisa ikut mengadopsi teknologi ini buat model iPhone baru yang akan datang.

OPPO menggunakan generasi terbaru dari teknologi kamera ToF dari Sony Depthsensing Solutions, yang sebelumnya dikenal sebagai SoftKinetic. Modul kamera itu termasuk sensor kamera BackSide Illumination (BSI) ToF yang menampilkan 10 µm x 10 µm piksel dan resolusi 46 kilopixel. Ini adalah modul ToF pertama yang ditemukan di pasar yang menampilkan teknologi BSI, yang biasa digunakan oleh Sony, ditambah dengan Current Assisted Photonic Demo-dulation (CPAD) yang juga dikembangkan oleh Sony Depthsensing Solutions.

SoftKinetic, awalnya adalah perusahaan Belgia yang mengembangkan hardware dan software untuk kamera 3D ToF yang didirikan pada bulan Juli 2007. Pada 8 Oktober 2015, Sony mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi Softkinetic setelah mencapai kesepakatan dengan perusahaan dan pemegang saham utamanya, dan sejak itu Softkinetic resmi menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sony.

Selain OPPO, Huawei juga menggunakan modul ToF dari pabrikan asal Jepang tersebut. Sementara LG menggunakan sensor kamera ToF buatan Infineon, pemain lawas asal Jerman. Sejauh ini, sebagian besar modul ToF yang dipasok ke kamera belakang maupun kamera depan adalah buatan Sony.


Samsung sendiri saat ini masih mempercayakan pasokan lensa ToF pada Kolen, produsen optik kamera digital asal Korea. Kolen telah memiliki pabrik pembuatan di Filipina, namun untuk memenuhi pesanan lensa ToF dari Samsung, mereka memutuskan untuk membangun pabrik baru di Vietnam. "Kami berencana untuk memproduksi lensa melalui pabrik baru kami di Vietnam sesuai dengan rencana Samsung Electronics untuk memperluas aplikasi lensa ToF untuk smartphone-nya," kata seorang perwakilan dari Kolen.

Kolen menyatakan bahwa mereka telah menginvestasikan 25 miliar won (sekitar 296 liliar rupiah) untuk membangun pabrik baru di Vietnam. Pabrik barunya yang seluas 10.000 m2 berada di kompleks industri Quang Minh dan telah mulai beroperasi pada Agustus kemarin. Pabrik baru Kolen ini memiliki kapasitas produksi 12 juta lensa per bulan untuk menambah kapasitas produksi Koleh saat ini sebanyak 13 juta lensa perbulan.

Alasan mengapa Kolen memilih Vietnam sebagai negara di mana mereka membangun pabrik baru adalah karena kemitraannya dengan Samsung Electronics. Ketika Kolen memproduksi lensa, Namugawa, Partron atau MCNEX akan memproduksi modul kamera menggunakan lensa ini dan kemudian mereka memasok modul mereka ke Samsung. MCNEX dikabarkan akan menyelesaikan jalur produksi modul ToF pada bulan Oktober, dan mereka akan menerima lensa ToF dari Kolen untuk memproduksi modul. Samsung saat ini memproduksi lebih dari setengah smartphone di pabrik mereka yang ada Vietnam. Diharapkan akan ada rantai pasokan untuk bagian kamera yang berpusat di Vietnam untuk memperkuat kemitraannya dan sinergi dengan Samsung sebagai klien mereka.

Selain Kolen dan rencana untuk membuat sendiri, Samsung juga berniat untuk mencari pemasok lain untuk modul ToF buat smartphone mereka yang sekaligus untuk mendiversifikasi sumber lensa kameranya. Sunny Optical dikabarkan sedang dalam tahap akhir sertifikasi untuk memasok lensa ToF buat smartphone Galaxy.

"Sunny Optical semakin menjadi pemasok yang lebih besar untuk Samsung," kata seorang pengamat industri yang memiliki pengetahuan tentang masalah ini. Buat Sunny, bermitra dengan Samsung akan memberikan dorongan dalam penjualandan juga keuntungan mereka, karena lensa ToF harganya sekitar 1,5-2 kali lebih mahal daripada lensa biasa. Perusahaan Tiongkok tersebut kemungkinan akan menangani pesanan yang tersisa dari Kolen.

Pemasok asal Tiongkok tersebut telah semakin bermitra dengan Samsung sejak menyediakan lensa untuk smartphone andalan Samsung Galaxy S9 tahun lalu. Mereka juga memasok modul kamera ke ponsel murah kelas bawah dari Samsung. Pendapatan yang diperoleh Sunny Optical dari Asia selain Tiongkok sendiri pada paruh pertama tahun ini mencapai 2,3 miliar yuan (sekitar 4,5 triliun rupiah), naik 139,6% pada periode yang sama tahun lalu. Total penjualan di 1H mencapai 15,5 miliar yuan (sekitar 31 triliun rupiah), naik 30% dari tahun sebelumnya. Di antara semuanya, penjualan dari memasok komponen buat smartphone mencapai 13,4 miliar yuan (sekitar 26 triliun rupiah), naik 31,6%.

Beberapa pakar industri mengatakan bahwa lebih masuk akal bagi Samsung untuk mempertahankan pasokan tetap di wilayah asalnya, yang berarti tidak akan berlebihan dalam membeli lensa ToF dari Sunny Optical.


Perusahaan riset pasar IHS Markit meramalkan bahwa pendapatan global untuk sensor kamera ToF di pasar penginderaan optik 3D akan melampaui $500 juta pada 2019, naik dari $370 juta tahun lalu. Pasar ToF akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang, didorong oleh solusi kombo yang terintegrasi dengan sensor cahaya lainnya dalam paket yang sama. Vendor smartphone akan berlomba untuk menyertakan kamera 3D berbasis ToF, yang selain untuk meningkatkan pengalaman fotografi mobile, juga berkesempatan untuk mendukung pengalaman gaming yang lebih mendalam lewat aplikasi AR/VR baru. Ini akan semakin meningkatkan pasar sensor ToF.