Inovasi software terbaru Samsung menjadikan SSD tidak pernah rusak

SSD dengan kinerja tertinggi di dunia mengintegrasikan tiga teknologi software utama: fail-in-place', 'SSD virtualization' dan 'V-NAND machine learning' Seri PM1733 dan PM1735, ditawarkan dalam 19 model, menghadirkan dua kali kecepatan SSD Gen3 SSD hingga 8.000MB/s


Samsung Electronics hari ini mengumumkan bahwa mereka telah membawa inovasi software terbaru ke seri solid state drive (SSD) PCIe Gen4 yang paling mutakhir, untuk membuka paradigma baru dalam kinerja SSD.

"Kami menggabungkan terobosan kecepatan dan kapasitas dengan solusi software revolusioner saat kami mempercepat ekspansi di pasar SSD premium," kata Kyung Kye-hyun, wakil presiden eksekutif Memory Solution Product & Development di Samsung Electronics. "Kami berencana untuk memperkenalkan inovasi tambahan yang dipimpin oleh V-NAND (generasi keenam) kami yang paling maju dalam membantu memicu lebih banyak pertumbuhan di pasar IT global."

3 Inovasi Software Membuat Paradigma Baru untuk SSD Datacenter Berkapasitas Tinggi

Tiga inovasi software meliputi: 1) ‘teknologi fail-in-place (FIP)’ yang memastikan SSD yang 'tidak pernah mati', 2) 'teknologi virtualisasi' yang menyediakan ruang kerja virtual independen untuk banyak pengguna, dan 3) 'teknologi V-NAND machine learning' yang memanfaatkan big data untuk secara akurat memverifikasi validitas data bahkan ketika beroperasi pada kecepatan sangat tinggi.

Teknologi FIP Samsung menandai tonggak sejarah baru dalam sejarah media penyimpanan selama 60 tahun terakhir dengan memastikan bahwa SSD bisa mempertahankan operasi normal bahkan ketika terjadi kesalahan pada level chip, memungkinkan SSD yang tidak pernah mati untuk pertama kalinya di dunia. Di masa lalu, kegagalan yang terjadi bahkan hanya dalam satu dari beberapa ratus chip NAND berarti harus mengganti seluruh SSD, menyebabkan downtime sistem dan biaya penggantian drive tambahan. SSD yang terintegrasi dengan software FIP Samsung dapat mendeteksi chip yang rusak, memindai segala kerusakan data, kemudian memindahkan data ke chip yang berfungsi. Misalnya, jika kesalahan diidentifikasi pada salah satu dari chip 512 NAND di dalam 30.72TB SSD, software FIP akan secara otomatis mengaktifkan algoritma penanganan kesalahan pada level chip sambil mempertahankan kinerja drive yang tinggi dan stabil.

Teknologi virtualisasi SSD Samsung memungkinkan satu SSD untuk dibagi menjadi maksimum 64 SSD yang lebih kecil, menyediakan ruang kerja virtual dan independen untuk banyak pengguna. Memanfaatkan software ini, penyedia penyimpanan cloud dapat memperluas layanan mereka ke lebih banyak pengguna dengan jumlah sumber daya yang sama untuk daya saing produk yang dioptimalkan. Teknologi virtualisasi juga memungkinkan SSD mengambil beberapa task yang tervirtualisasi yang biasanya dilakukan oleh CPU server, seperti Single-Root I/O Virtualization (SR-IOV), yang membutuhkan lebih sedikit CPU server dan SSD server, sehingga mengurangi footprint server untuk meningkatkan efisiensi IT secara keseluruhan.

Teknologi V-NAND machine learning dari Samsung membantu untuk secara akurat memprediksi dan memverifikasi karakteristik cell, serta mendeteksi variasi apa di antara pola sirkuit melalui analisa big data. Ini memastikan keandalan data yang unggul karena kecepatan SSD yang meningkat menimbulkan tantangan dalam membaca dan memverifikasi data melalui pulse tegangan yang sangat cepat. SSD yang dibangun dengan lebih dari 100-layer NAND 4-bit, yang membutuhkan kontrol cell yang jauh lebih tepat daripada NAND 3-bit, mampu menghasilkan tingkat kinerja, kapasitas, dan keandalan yang lebih tinggi yang diperlukan dalam sistem penyimpanan server dan data center dengan software machine learning.


SSD NVMe Berkinerja Tertinggi Saat Ini - Samsung PM1733 & PM1735

Samsung mulai memproduksi massal PM1733 dan PM1735 berbasis PCIe Gen4 generasi berikutnya bulan lalu dengan kecepatan dua kali lipat dari SSD Gen3, dengan memanfaatkan tiga teknologi software inti dari Samsung. SSD NVMe PCIe Gen4 12,8TB (PM1735), misalnya, menawarkan hampir 14 kali kinerja sekuensial dari SSD berbasis SATA, dengan 8GB/dtk untuk operasi baca (read) dan 3,8GB/dtk untuk penulisan (write). Kecepatan acak terukur pada 1.450.000 IOPS untuk read dan 260.000 IOPS untuk write. Selain itu, PM1733 menawarkan opsi port tunggal dan ganda untuk mendukung server dan aplikasi penyimpanan, serta penulisan multi-stream dan SR-IOV.

Kedua seri NVMe SSD ditawarkan dalam 19 model dan datang dalam dua form factor - 2,5 inci (U.2) dan HHHL (card-type) - dengan kapasitas mulai dari 0,8TB hingga 30,72TB untuk disesuaikan dengan beragam kebutuhan vendor IT di seluruh dunia. Drive juga memastikan daya tahan untuk satu atau tiga drive writes per day (DWPD) selama periode lima tahun.

Samsung berencana untuk segera memperluas penerapan teknologi software inovatifnya ke dalam array server dan data center yang jauh lebih luas untuk secara aktif memenuhi kebutuhan pelanggan global dan semakin memperkuat keunggulannya di pasar memori premium.