Ponsel 5G akan menguasai pasar di tahun 2023

Berdasarkan data dari Gartner, pengiriman ponsel di seluruh dunia akan berjumlah 1,7 miliar unit pada 2019 atau terjadi penurunan 3,8% dalam hitungan dari tahun ke tahun. Dan firma riset pasar yang didirikan di Amerika Serikat (AS) sekitar tahun 1979 ini juga memprediksi bahwa penjualan ponsel 5G mewakili 6% dari total penjualan ponsel di tahun 2020 dan mencapai 51% pada tahun 2023.

"Pasar ponsel saat ini dengan pengiriman sebanyak 1,7 miliar adalah penurunan sekitar 10% dari pengiriman sebanyak 1,9 miliar yang berhasil dicapai pada tahun 2015," kata Ranjit Atwal, direktur riset di Gartner. "Jika ponsel tidak bisa menghadirkan utilitas, efisiensi, atau pengalaman baru yang signifikan, pengguna tidak akan membeli yang baru, dan akibatnya akan meningkatkan masa pakai perangkat ini."

Tren untuk memperpanjang masa pakai telepon seluler dimulai pada tahun 2018 dan akan terus berlanjut hingga 2019. Gartner memperkirakan bahwa masa pakai ponsel high-end akan meningkat dari 2,6 tahun menjadi hampir 2,9 tahun hingga tahun 2023. Gartner juga memperkirakan bahwa penjualan smartphone akan turun 2,5% di 2019, yang merupakan penurunan terburuk yang pernah ada.

"Permintaan untuk smartphone premium tetap lebih rendah daripada smartphone dasar, yang mempengaruhi merek-merek seperti Samsung dan Apple yang memiliki taruhan signifikan pada smartphone kelas atas," kata Anshul Gupta, direktur riset senior di Gartner. "Selain itu, permintaan untuk smartphone murah juga menurun karena tingkat penggantian dari feature phone ke smartphone telah melambat, mengingat feature phone 4G memberikan keuntungan lebih besar kepada pengguna dengan harga lebih rendah."

Melambatnya inovasi pada smartphone flagship dan kenaikan harga terus menerus memperpanjang siklus penggantian. Dua negara yang paling banyak menjual smartphone, yaitu AS dan Cina, mengalami penurunan penjualan masing-masing sebesar 15,8% dan 3,2%, pada kuartal pertama tahun 2019. DI kuartal yang sama, Samsung masih mempertahankan posisi teratas dalam penjualan smartphone di seluruh dunia yang mencapai pangsa pasar 19,2% pangsa pasar, diikuti oleh Huawei yang berhasil mencapai pertumbuhan tertinggi 44,5%.

“Samsung meluncurkan portofolio smartphone Galaxy S10 andalannya, yang mendapat respons yang baik. Namun, dampaknya terbatas karena Samsung baru mulai mengirim S10 pada akhir kuartal pertama,” kata Anshul Gupta. "Samsung juga memperkuat rentang smartphone menengah dan kelas bawah dengan seri A yang baru dan seri M yang baru diperkenalkan, tetapi persaingan agresif dari produsen Cina bisa membatasi dampaknya."


Ponsel 5G akan mewakili 51% dari total penjualan ponsel di tahun 2023

Awal tahun ini, operator seluler meluncurkan layanan 5G di beberapa bagian wilayah AS, Korea Selatan, Swiss, Finlandia dan Inggris, tetapi akan membutuhkan waktu bagi operator untuk memperluas jangkauan 5G mereka di luar kota-kota besar.

Pada tahun 2020, Gartner memperkirakan bahwa sekitar 7% dari penyedia layanan komunikasi global akan memiliki layanan 5G nirkabel yang layak secara komersial. Ini akan menandai kemajuan yang signifikan dari bukti konsep 5G dan pekerjaan konstruksi jaringan komersial yang sudah dimulai pada tahun 2018.

Pada paruh pertama tahun 2019, beberapa produsen ponsel merilis smartphone yang mendukung 5G. Untuk meningkatkan penjualan smartphone yang melambat, produsen ponsel mencari cara untuk memperkenalkan ponsel dengan kemampuan 5G yang lebih terjangkau pada tahun 2020. “Pada tahun 2020, ponsel dengan kemampuan 5G akan mewakili 6% dari total penjualan ponsel. Dengan meningkatnya cakupan layanan 5G, pengalaman pengguna akan meningkat dan harga akan menurun. Lompatan ini akan terjadi pada tahun 2023 ketika kami mengharapkan ponsel 5G menyumbang 51% dari total penjualan ponsel,” kata Ranjit Atwal.

Manajer produk harus memastikan ponsel kelas atas bisa dibedakan oleh integrasi aplikasi dengan perangkat lain, daripada hanya mengandalkan evolusi hardware 5G.