Sekilas sistem Water Carbon Cooling yang membuat smartphone Samsung tetap dingin saat memainkan game berat


Banyak game mobile paling populer saat ini menempatkan pemain di dunia terbuka yang sangat luas yang dapat sangat imersif. Oleh karena itu, banyak smartphone modern yang telah menjadiseperti laptop atau PC yang bisa disimpan di kantong, dengan dukungan chip yang cepat, kartu grafis yang hebat, dan RAM yang cukup untuk bermain game layaknya konsol.

Namun perlu diperhatikan bahwa memainkan game berat dengan penggunaan grafis yang intensif untuk waktu yang lama dapat menempatkan banyak tekanan pada CPU dan GPU ponsel. Dengan semua kekuatan kinerja hardware yang ada di dalam casing ponsel, masih dibutuhkan beberapa teknik sihir untuk memastikan bahwa semua komponen tetap dingin saat Anda bermain game atau melakukan kegiatan multitasking yang intens. Untuk itu, Samsung telah melakukan inovasi pendinginan pada perangkat mobile terbarunya dengan sistem Water Carbon Cooling untuk membantu gamer bisa mencurahkan seluruh kemampuannya secara konsisten pada level maksimum di seluruh game tanpa penurunan kinerja dan bodi ponsel tetap dingin.


Sistem Water Carbon Cooling yang dirancang khusus oleh Samsung memungkinkan perangkat untuk menjadi dingin selama sesi game berat. Sistem yang pertama kali diperkenalkan di Galaxy S7 dan kemudian disempurnakan melalui Galaxy Note9, menggunakan perubahan dalam fase air untuk memancarkan panas secara efisien - dalam siklus di mana air dalam struktur berpori menyerap panas, berubah menjadi uap, bergerak melalui pipa dan akhirnya mendingin kembali menjadi air.


01. Masalahnya

Membuat ponsel dengan baterai yang dapat bertahan sepanjang hari dan bisa digunakan untuk memainkan game berkualitas konsol bisa menimbulkan masalah baru: panas. Ketika internal ponsel menjadi terlalu panas, kinerja CPU melambat - masalah yang dikenal sebagai throttling termal - dan menyebabkan menurunnya kinerja secara keseluruhan. Gameplay melamban dan multi-tasking memburuk adalah dua masalah utama yang harus diatasi oleh sistem pendingin yang baik.


02. Tujuannya

Galaxy Note9 memiliki serangkaian tujuan ambisius. Samsung ingin membuat ponsel dengan baterai yang dapat bertahan sepanjang hari, menghadirkan pengalaman seperti PC dengan Samsung DeX, dan menangani game dengan grafis yang intens seperti Fortnite. Itu berarti memasukkan baterai 4.000 mAh dan prosesor mobile 2.7GHz terbaru, yang akan menantang kinerja ponsel. Sistem pendingin baru harus lebih cepat dan lebih efisien daripada generasi sebelumnya.


03. Idenya

Ketika meluncurkan Galaxy S7, Samsung memperkenalkan jenis baru pendingin berbasis air ke ponsel mereka. Ini digunakan sebagai penyebar termal berpori yang diisi dengan air, yang menyerap panas dan berubah menjadi uap dan kemudian membawa panas melalui pipa. Setelah panas hilang, uap mengembun menjadi air lagi. Sistem ini adalah cetak biru untuk sistem Water Carbon Cooling sejak awal, tetapi di Galaxy Note9 Samsung ingin membuatnya lebih besar dan lebih efisien.


04. Solusinya

Bagian yang paling sulit dalam memperbaiki sistem pendinginan adalah membuatnya lebih efisien. Sistem awalnya tipis dan menggunakan dua Thermal Interface Material (TIM), yang terbuat dari serat karbon yang sangat konduktif, untuk mentransfer panas dari prosesor. Solusi Samsung adalah menambahkan lapisan tembaga di antara kedua TIM, sehingga memungkinkan untuk mentransfer lebih banyak panas di antara dua material untuk pembuangan panas yang lebih efisien. Samsung juga merekayasa pipa penyebaran panas yang lebih luas, yang dibuat pada 350mm3 dibandingkan dengan 95mm3 pada Galaxy S9, untuk mengusir panas di area permukaan yang lebih luas.


05. Hasilnya

Berkat sistem Water Carbon Cooling yang ditingkatkan, Galaxy Note9 dapat secara efektif mengelola panas yang dihasilkan dari prosesor yang kuat. Dengan penyebar panas yang lebih luas dan antarmuka Carbon Fiber yang ditingkatkan, sistem pendingin melakukan dan memancarkan panas secara efisien ke permukaan perangkat, memungkinkan Galaxy Note9 beroperasi pada kinerja puncak secara konsisten. Jika dibandingkan dengan Galaxy Note8, penyerapan panas sistem pendingin bisa ditingkatkan tiga kali lebih besar dan konduktivitas termal menjadi 3,5 kali lebih tinggi.