Samsung rilis AirDresser, lemari pakaian dengan teknologi AI dan IoT


Samsung Electronics telah terjun ke pasar untuk perangkat perawatan pakaian yang terhubung. Kim Hyun-suk, Presiden dan CEO Divisi Consumer Electronics (CE) di Samsung Electronics, meluncurkan Samsung AirDresser di acara media yang diadakan di Dress Garden di Gangnam-gu, Seoul, pada Selasa (21/8) kemarin.

"Generasi milenial telah muncul sebagai konsumen inti dari peralatan rumah tangga kami. Adalah tugas kami untuk mempelajari gaya hidup mereka dan menghadirkan pengalaman dan nilai-nilai yang mereka cari," kata Presiden Kim. "Samsung Electronics akan menghadirkan perubahan baru pada pasar peralatan rumah tangga tradisional melalui inovasi dan berusaha untuk mewujudkan smart home sejati melalui Internet of Things dan teknologi artificial intelligence."


Samsung AirDresser memiliki program perawatan empat tingkat yang melibatkan fungsi udara, uap, pengeringan, dan pemurnian. Alat baru ini dilengkapi dengan berbagai teknologi peralatan rumah tangga inovatif dan unik milik Samsung Electronics sebelumnya, termasuk teknologi penguapan dari mesin cuci, teknologi dehumidifikasi suhu rendah dari teknologi pengontrolan pengering udara milik AC (air conditioner), teknologi deodorisasi dari kulkas, dan penyaringan dari pembersih udara (air purifier).

AirDresser hadir dengan gantungan eksklusif yang mampu membersihkan bagian dalam pakaian tanpa menimbulkan kebisingan seperti produk sejenis lainnya, yaitu dengan cara menyemprotkan udara dan uap dengan kuat secara naik turun untuk menghilangkan debu dan bau dari pakaian. Kekuatan semprotan udara dan uap yang berbeda tergantung pada bahan pakaian, menyediakan siklus pembersihan yang lebih disesuaikan. Sementara filter khusus dipasang sehingga 99% debu halus dan bau tidak akan tertinggal di dalam perangkat atau pada pakaian lewat proses yang hanya akan memakan waktu kurang dari 25 menit, sehingga tidak akan mencemari pakaian lainnya.


Lee Sang-baek, wakil presiden dan ketua tim pengembangan divisi CE, mengatakan, “Kami banyak berpikir tentang cara melepaskan debu halus, mengumpulkan dan menanganinya. Kami akhirnya menyimpulkan bahwa kami membutuhkan angin kencang. Karena debu halus semakin kecil, hanya digetarkan saja tidak cukup.”

Lemari pakaian ini juga menawarkan fitur sterilisasi lanjutan. Samsung mengatakan produk tersebut hampir dapat menghilangkan kuman berbahaya yang dapat ditemui manusia dalam kehidupan sehari-hari, termasuk basilus usus besar. Choi Cheon-woong, seorang profesor medis dari Universitas Kyunghee, mengklaim bahwa AirDresser akan bermanfaat dalam hal kesehatan karena debu halus, yang telah menjadi masalah di Korea Selatan, dapat dihilangkan. Paparan debu diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan.


Secara khusus, Air Dresser didukung oleh teknologi artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Alat ini terhubung dengan aplikasi SmartThings milik Samsung, yang akan merekomendasikan pembersihan terbaik tergantung pada kain garmen.


Lewat fungsi “My Closet” yang ada pada aplikasi SmartThings, alat ini bisa mengenali pakaian dengan setelah memindai bar code pada tag dan secara otomatis mengatur mode pembersihan yang paling cocok untuk kain. AirDresser dapat mengenali produk-produk tertentu dari enam merek pakaian yang diproduksi oleh Samsung C&T termasuk Bean Pole dan 8seconds. Samsung berencana memperpanjang rentang ini dengan lebih banyak berkolaborasi dengan perusahaan pakaian lainnya di masa depan.

Walaupun terjun sebagai pemain baru, Samsung percaya pasar untuk alat tersebut memiliki ruang untuk tumbuh. Sekitar 120.000 penyegar pakaian terjual tahun lalu, lebih dari 80 persen dibuat oleh LG. "Perusahaan riset mengatakan pasar lokal [untuk sistem pembersihan pakaian] akan menjual 300.000 unit [tahun ini.] Tetapi pada saat ini, hanya ada satu pemasok dominan," kata Presiden Kim. "[AirDresser] akan memperluas pilihan konsumen dan ukuran pasar secara keseluruhan."


Samsung Electronics juga menargetkan pasar B2B di luar negeri. Kang Bong-gu, wakil presiden Tim Pemasaran Strategis Divisi CE di Samsung Electronics, mengatakan, "Ada permintaan yang tinggi dari konsumen untuk menangani gaun atau pakaian yang kusut di kamar hotel selama perjalanan bisnis kami. Kami akan merintis pasar B2B seperti pada hotel dan restoran yang berfokus pada pasar Amerika."

Samsung AirDresser hadir dalam empat warna - gold, brown, rose, and white - dan dihargai antara 1,74 juta won (sekitar 23 juta rupiah) hingga 1,99 juta won (sekitar 26 juta rupiah). Peluncuran resmi dijadwalkan untuk September, dengan Samsung mulai mulai membuka pre-order mulai minggu ini.