Lampaui Amerika, penjualan terbesar Samsung kini berasal dari pasar China


China telah menjadi pasar ekspor terbesar untuk Samsung Electronics, menghasilkan lebih dari 30 persen dari pendapatannya di semester pertama tahun ini

Menurut data dari sumber industri di Korea pada hari Minggu (19/8), Samsung Electronics melaporkan 83,92 triliun won (sekitar 1,1 kuadriliun rupiah) dalam penjualan selama periode Januari-Juni 2018, dimana 32,7 persennya atau 27,7 triliun won (sekitar 357 triliun rupiah) berasal dari China. Pendapatan dari pasar Amerika Utara mengambil bagian terbesar kedua dengan 26 persen. Ini berarti untuk pertama kalinya China muncul sebagai pasar terbesar Samsung melampaui benua Amerika.

Pendapatan Samsung Electronics di pasar China terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Raksasa teknologi Korea ini memperoleh hanya 18,5 persen dari seluruh penjualannya dari China lima tahun lalu (2013), tetapi pangsa pasarnya terus meningkat menjadi 20,6 persen pada 2014, 23,4 persen pada 2015, 23,9 persen pada 2016 dan 28,3 persen pada 2017. Sementara permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS) terus melemah dalam beberapa tahun terakhir, jatuh ke angka 30,2 persen pada tahun 2017 dari 31,8 persen pada tahun 2016.

Kenaikan pendapatan dari pasar China telah datang seiring dengan semakin tingginya permintaan dari perusahaan teknologi China untuk chip memori high-end Samsung dengan pengaruh pasar mereka yang terus berkembang. Dilain pihak, kebijakan proteksionisme pemerintah AS dibawah presiden Donald Trump telah menyulitkan penjualan Samsung di pasar utama Amerika Utara dan juga Eropa, pasar yang booming untuk smartphone, TV, dan perangkat elektronik lainnya di masa lalu.


Produsen smartphone China Huawei menjadi salah satu dari lima klien teratas Samsung Electronics pada semester pertama, seperti yang ditunjukkan dalam laporan bisnis terbaru yang diajukan oleh Samsung baru-baru ini. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa sekitar 11 persen dari penjualan luar negri Samsung dihasilkan oleh lima klien termasuk Huawei, Apple dan Verizon Wireless yang berbasis di AS, Deutsche Telekom AG dari Jerman dan Techtronics Hong Kong.

Daftar terbaru ini menjadi penting karena perusahaan China dan Hong Kong bergabung dalam lima besar untuk pertama kalinya. Lima klien teratas Samsung selama dua tahun terakhir adalah Apple, Verizon, Best Buy dan Sprint asal AS dan Deutsche Telekom Jerman.

Menurut pengamat, peningkatan pangsa pasar China juga menempatkan Samsung pada banyak risiko ketika perusahaan-perusahaan China diminta untk beralih ke produk lokal di bawah kampanye yang dipimpin oleh pemerintah China untuk industri semikonduktor. Perang dagang yang tidak rasional antara China dan AS saat ini bisa menempatkan Samsung menjadi korbannya, karena kedua negara adidaya ini cenderung suka mengabaikan sistem perdagangan internasional yang ada.