Sejarah Samsung sebagai mitra Olimpiade


Warisan Olimpiade yang diperoleh Samsung Electronics berasal dari Olimpiade Seoul 1988. Awalnya perusahaan teknologi global tersebut bergabung dengan Olimpiade pertama di negara asalnya - Korea Selatan - sebagai sponsor lokal, namun kemudian muncul sebagai salah satu sponsor global teratas untuk Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Mengikuti komitmen pertamanya dengan IOC, Samsung menandatangani kontrak sponsor The Olympic Partner (TOP) dengan IOC pada tahun 1997. Sejak Olimpiade Musim Dingin Nagano pada tahun 1998, Samsung telah menjadi sponsor Olimpiade resmi yang menyediakan peralatan komunikasi nirkabel. Pada tahun 2014, Samsung memperbarui kemitraannya hingga 2020 ketika Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas di Tokyo.

Pada Olimpiade musim dingin PyeongChang 2018 yang dimulai pada hari Jumat (9/2) kemarin, raksasa IT tersebut telah melebarkan sayap kehadirannya melalui kategori Wireless Communication and Computing Equipment, memperluas kategori produk dari smartphone ke produk IT lainnya termasuk tablet, laptop, komputer pribadi dan printer untuk lebih meningkatkan komitmennya terhadap Olympic Movement (Gerakan Olimpiade).

"Kemitraan antara Samsung dan Olympic Movement atas dasar saling menguntungkan," kata seorang pejabat Samsung. "Samsung mendemonstrasikan teknologi nirkabel mutakhirnya di Olimpiade dan sepenuhnya sesuai dengan filosofi perusahaan - berkontribusi pada masyarakat - melalui Olympic Movement."

Menurut IOC, sejak awal kemitraannya, Samsung telah mendedikasikan upayanya untuk memastikan bahwa keluarga, atlet, penggemar, dan konsumen Olimpiade bisa memperoleh pengalaman unik dan teknologi inovatif yang memberi kesempatan pengalaman yang lebih terhubung.

"Dengan teknologi mutakhir yang mengilhami konsumen untuk membuka potensi mereka dan pengetahuan yang terkumpul selama bertahun-tahun mensponsori Olimpiade, Samsung memungkinkan penggemar untuk tidak hanya merasakan dan berbagi kegembiraan, namun juga untuk menciptakannya," sebut organisasi internasional tersebut di situs resminya dalam mengenalkan mitranya ini. "Bersama dengan Olympic Movement, Samsung menampilkan nilai bersama untuk mencapai sesuatu yang luar biasa dan inspiratif buat yang lain untuk 'Do What You Can't."

"Do What You Can't" adalah slogan Samsung untuk relay obor PyeongChang yang mereka sponsori.

Jika melihat lebih dekat keterlibatan Samsung selama di Olimpiade, mereka pertama kali merilis WOW - singkatan dari Wireless Olympic Works - untuk Olimpiade Athena pada tahun 2004. WOW adalah layanan yang memungkinkan transmisi informasi yang berkaitan dengan Olimpiade secara real-time ke telepon genggam. Pada Olimpiade Sochi di tahun 2014, Samsung membawa pembaruan dan peningkatan dari WOW yang memungkinkan semua pengguna smartphone memiliki akses real-time ke jadwal acara, laporan terbaru mengenai hasil pertandingan, klasemen medali dan catatan Olimpiade, dengan handal dan cepat.

Samsung juga selalu membagikan smartphone andalannya kepada semua atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade. Pada Olimpiade Rio 2016, Samsung menyediakan Galaxy S7 Edge edisi Olimpiade secara gratis kepada 12.500 atlet yang berpartisipasi. Sementara untuk tahun ini, Samsung menyediakan 4.000 unit Galaxy Note8 edisi Olimpiade PyeongChang.

Sejak Olimpiade London di tahun 2012, Samsung telah mendirikan Samsung Mobile Pin, sebuah ruang pengalaman pop-up premium dimana penggemar Olimpiade dan penduduk setempat dapat mengalami perangkat andalan terbaru Samsung. Sementara di Olimpiade Rio di tahun 2016, Samsung membuka 13 Galaxy Studio di seluruh Brasil, yang memungkinkan konsumen untuk mencoba produk komunikasi nirkabel dan teknologi immersif terbaru Samsung.

Samsung juga meluncurkan aplikasi Olimpiade resmi, Rio 2016, yang menerima lebih dari 6 juta unduhan selama penyelenggaraan berlangsung. Tradisi ini dilanjutkan dengan merilis aplikasi resmi Olimpiade PyeongChang 2018 pada akhir Januari kemarin.



Partisipasi Aktif di Paralimpiade

Selain Olimpiade, Samsung juga menunjukkan komitmennya terhadap Paralimpiade. Berbeda dengan Olimpiade, Paralimpiade dikhususkan untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral. Paralimpiade diselenggarakan setiap empat tahun, setelah Olimpiade, dan diatur oleh Komite Paralimpiade Internasional (IPC). Dan Samsung telah menjadi mitra IPC sejak tahun 2006 dan komitmen ini akan berlanjut melalui Paralimpiade PyeongChang dan Tokyo.

Samsung mendapat banyak ulasan positif pada tahun 2012 untuk upaya komersial Paralimpiade berjudul "Sport doesn't care who you are," yang dirancang untuk mendorong pemirsa agar memikirkan kembali sikap mereka terhadap atlet Paralimpiade. Film ini merupakan bagian dari inisiatif perintis yang dipimpin oleh Samsung untuk memfokuskan orang pada kemampuannya, bukan cacat bawaannya, dan untuk mendukung mereka di belakang Paralimpiade London, yang mendapat sambutan hangat dari seluruh dunia.

Pada tahun 2016, Samsung mengundang anak-anak dari Asosiasi Bantuan Anak Penyandang Cacat Brazil untuk menawarkan pengalaman unik kepada mereka: hidup dan rasakan semangat Paralimpiade di Olympic Park-nya.

Kegiatan pemasaran Olimpiade sepanjang tahun seperti ini telah terbayar karena telah memantapkan posisinya sebagai salah satu peserta global teratas. Menurut konsultan merek global Interbrand pada bulan September, Samsung berada di peringkat keenam dalam daftar "Best Global Brands 2017" dengan nilai merek sebesar $56,2 miliar ($ 60 triliun won), bertahan di 10 besar untuk tahun keenam berturut-turut.