Samsung dan Tencent kerjasama kembangkan perangkat dan game AI


Samsung Electronics akan berinvestasi di artificial intelligence (AI) dan game bersama dengan Tencent, perusahaan teknologi informasi (IT) terbesar di China dan perusahaan game online terbesar di dunia. Ini berarti bahwa dua perusahaan IT terkemuka di Korea dan China akan membangun aliansi di sektor perangkat AI di pasar global.

Menurut sumber dari industri investasi perbankan (IB) Korea, Samsung dan Tencent akan bersama-sama berinvestasi dalam pengembangan speaker dan game berbasis AI. "Pada awal tahun ini, Samsung Electronics dan Tencent memutuskan untuk berinvestasi bersama dalam solusi speaker dan game AI dan sekarang membahas masalah di tingkat pekerja," kata seorang pejabat industri IB. "Kemitraan mereka diharapkan bisa menjadi usaha patungan atau mengambil bentuk untuk berbagi solusi speaker dan game setelah mengembangkannya."

Samsung diperkirakan akan berusaha mengembalikan pangsa pasar smartphone-nya di China yang turun menjadi 3% dengan menggunakan Tencent sebagai mitranya. Tencent juga mencari terobosan baru dalam game online, yang menyumbang lebih dari 70% dari penjualannya. Tencent memperoleh 167,5 miliar yuan dalam game online, lebih dari 70% dari perkiraan penjualan 239,4 miliar yuan tahun lalu. "Kami menghubungi Samsung Electronics di Las Vegas Consumer Electronics Show (CES) pada bulan Januari," kata seorang pejabat tinggi Tencent di China. "Kami tidak dapat mengungkapkan rinciannya namun kami akan memperkuat kerja sama kami dengan Samsung Electronics dengan memulai kerjasama di pasar China."

Kerjasama antara Samsung dan Tencent akan memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Samsung telah berusaha memperluas layanan "Bixby", asisten AI yang tidak hanya diterapkan ke ponsel tapi juga telah masuk ke peralatan rumah tangga dan display. Tencent memimpin pasar global serta pasar China dalam hal platform internet dimana Samsung Electronics lemah. Aplikasi perpesanan mobile WeChat yang dimiliki Tencent memiliki 980 juta pengguna aktif bulanan (MAU). Tencent saat ini menggunakan teknologi AI di sektor berita, dan berencana mengembangkannya ke bidang kendaraan otonom di masa depan.

Tujuan akhir Aliansi Samsung dan Tencent adalah pasar smart home. Terutama, pengembangan speaker AI, yang merupakan inti dari bidang smart home, adalah item yang menjadi fokus perhatian di pasar IT akhir-akhir ini. Seiring dengan smartphone, speaker AI diharapkan dapat memainkan peran penting sebagai hub untuk peralatan rumah tangga di masa depan. Kerja sama antara Samsung dan Tencent, dua perusahaan IT terbesar di dunia, dimulai dengan pemahaman umum bahwa mereka adalah pihak yang terlambat dalam pasar smart home.

Hal ini dianalisa bahwa Tencent memutuskan untuk bekerja sama dengan Samsung Electronics karena Tencent tidak memiliki teknologi AI dibandingkan pesaingnya di China - Baidu dan Alibaba. Tencent adalah perusahaan game terbesar di dunia dan perusahaan platform Internet terbesar di China, namun Tencent berada di belakang kedua pesaingnya tadi saat perusahaan tersebut mempresentasikan strategi AI di akhir laporan keuangan kuartal kedua tahun lalu. "Kami akan terus berinvestasi dalam AI dengan mantap dan prospektif," sebut pernyataan resmi Tencent tahun lalu. Tencent saat ini berinvestasi di lima perusahaan AI buatan Amerika Serikat (AS). "Kombinasi teknologi smartphone Samsung dan platform Internet Tencent akan menghadirkan produk dan layanan AI yang paling ideal," kata seorang pejabat di Tencent.

Ini adalah pertama kalinya Tencent dan Samsung yang memimpin perusahaan IT Korea dan China, telah bergabung bersama. "Tencent terus mengembangkan software AI, namun belum ada hardware," kata seorang pejabat industri IB. "Kebutuhan ini mendorong kolaborasi Tencent dengan Samsung Electronics yang memiliki kekuatan dalam software AI dan pembuatan perangkat."

Kedua perusahaan tersebut juga mempertimbangkan untuk terjun ke pasar global bergandengan tangan, melampaui Korea dan China. Google sudah merilis speaker AI 'Google Home', sementara Apple dan Amazon juga telah melakukan segala upaya untuk mengamankan kendali awal di pasar ini lewat produk smart speaker mereka masing-masing: HomePod dan Echo. Di Korea, Naver dan Kacao berkompetisi ketat untuk menguasai pasar speaker AI.

"Saat ini, Alibaba dan Baidu sedang memperluas pasar dengan memperkenalkan speaker AI. Tencent sedikit lebih lambat dari pesaingnya," kata Baek Seung-hye, seorang peneliti di Shinhan Financial Investment. "Secara khusus, dikatakan bahwa Tencent lemah dalam pembuatan perangkat. Tapi kemitraan Tencent dengan Samsung akan memungkinkan Tencent untuk mendapatkan kepemimpinan dalam persaingan melalui AI di antara Baidu, Alibaba dan Tencent."