Samsung produksi komponen untuk mining Bitcoin


Samsung Electronics menghadapi permintaan tak terduga yang cukup tinggi berkat adanya booming penambangan (mining) Bitcoin. Pesanan yang mendadak baru-baru ini membuat peningkatan untuk pengecoran semikonduktor dan industri OSAT (Outsourced Semiconductor Assembly & Test). Sejumlah pesanan juga membanjiri produsen peralatan pengemasan.

Menurut sumber industri dari The Electronic Times Korea, Samsung Electronics baru-baru ini telah menandatangani kontrak dengan Baikal, yang merupakan perusahaan hardware mining Bitcoin Rusia, mengenai bisnis pengecoran untuk ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) untuk mining. Produksi sampel saat ini sudah selesai, dan Samsung akan memproduksi semikonduktor ini secara massal dalam skala penuh mulai dari bulan Januari 2018 melalui pemrosesan 14nm. Baikal berencana untuk merilis mining Bitcoin baru melalui chip yang diproduksi dari pabrik milik Samsung.

Bukan hal yang biasa buat Samsung, yang selama ini telah membuka bisnis pengecorannya ke pelanggan strategis seperti Apple dan Qualcomm, menandatangani kontrak dengan perusahaan Rusia yang tidak dikenal sebelumnya.

"Kami percaya bahwa Samsung Electronics membuka bisnis pengecorannya ke Baikal untuk investasi masa depan karena pasar hardware terkait dengan mata uang virtual telah memanas baru-baru ini," kata seorang perwakilan industri yang akrab dengan Samsung Electronics. "TSMC Taiwan juga sudah melakukan penjualan besar di bidang ini."

Industri hardware mining Bitcoin telah muncul sebagai investor besar untuk pasar semikonduktor. Bitcoin tidak memiliki badan pengawas terpusat dan dikeluarkan melalui proses mining. Seseorang dapat memperoleh sejumlah Bitcoin tertentu dengan memecahkan kode melalui komputer. Bitcoin menggunakan SHA-256, yang merupakan fungsi hash standar yang ditunjuk oleh NSA (National Security Agency). ASIC yang digunakan untuk hardware mining berfokus pada pengolahan fungsi hash ini. Sebelum 2013 ketika belum banyak penambang (miner), GPU (Graphic Processing Unit) dan FPGAs (Field-Programmable Gate Array) yang biasa digunakan untuk komputer atau PC digunakan untuk mining. Namun semikonduktor dan miner untuk mining yang lebih banyak digunakan saat ini. Dibandingkan dengan PC yang menggunakan GPU biasa, kecepatan pemrosesan fungsi hash miner sekitar 1.000 kali lebih cepat.

Bitmain dan Canaan Creative dari China yang saat ini memimpin pasar hardware mining. Miner Bitcoin dari Bitmain yang bernama Antminer S9 telah diaplikasikan dengan 189 ASIC. Miner Canaan Creative yang disebut seri AvalonMiner 821 diaplikasikan dengan 104 ASIC. Chip mining untuk Bitmain dan Canaan Creative diproduksi oleh TSMC Taiwan melalui proses 16nm. Meskipun chip ini sederhana dalam hal desain, namun disebut-sebut telah sangat membantu meningkatkan penjualan TSMC berkat tingginya jumlah pengiriman.

Bitmain juga mengoperasikan pabrik mining sendiri di atas penjualan para miner-nya dan saat ini memiliki 60 sampai 70% pasar mining Bitcoin secara global. Disebutkan juga bahwa Bitmain biasanya menghabiskan sekitar $40.920 (sekitar 555 juta rupiah) untuk tagihan listrik hanya untuk satu hari.

Meningkatnya pesanan semikonduktor juga membuat industri pengemasan (packaging) menjadi sangat sibuk. JECT STATS ChipPAC Korea, yang mengemas ASIC untuk Bitmain, bisa mengemas sekitar 1 juta chip dalam satu hari. Perusahaan ini bahkan mempertimbangkan untuk memperluas fasilitasnya agar bisa menangani persediaan tahun depan. Perusahaan pengemasan semikonduktor lainnya seperti Amkor dan ASE juga dibanjiri pesanan. Sebuah perusahaan Korea Selatan, yang diketahui menjual peralatan pengemasan ke industri OSAT, juga menerima 15 pesanan peralatan bonding baru-baru ini.

"Perusahaan kami secara internal sangat terkejut karena jumlah permintaan peralatan kami yang tak terduga," kata seorang perwakilan untuk perusahaan ini. "Jumlah pesanan terus meningkat bahkan sampai tahun 2018."

Para ahli di industri ini terus mencermati seberapa lama tren ini akan bertahan. Bitmain baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mengembangkan chip untuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Perusahaan internet Jepang bernama GMO juga berencana memproduksi ASIC untuk mining melalui pemrosesan 7nm.