LG menjadi pemasok layar TV untuk Samsung


Samsung Electronics diperkirakan akan menggunakan beberapa panel layar buatan LG Display, produsen layar dan afiliasi dari LG Electronics, untuk produk TV yang dirilis tahun depan. Bukan layar organic light-emitting diode (OLED) yang akan digunakan oleh Samsung, namun panel liquid-crystal display (LCD) yang sesuai dengan desain dan permintaan khusus dari Samsung.

"Negosiasi antara Samsung Electronics dan LG Display mengenai penggunaan panel LCD, yang telah berlangsung selama satu tahun sejak awal Desember, sudah berada di tahap akhir," kata seorang sumber industri di Korea. "Pada awal tahun depan, panel LCD yang diproduksi oleh LG Display akan dipasang di televisi Samsung Electronics."

Sumber tersebut menambahkan bahwa jumlah panel yang dipasok tidak akan melebihi 100.000 unit, dan nantinya hanya akan digunakan untuk produk TV Samsung yang dijual di pasar Korea saja.

Meskipun volume penawaran itu sendiri relatif kecil, orang dalam industri itu masih menganggap bahwa kesepakatan ini sebagai tonggak sejarah karena dua perusahaan yang sebelumnya saling bersaing akhirnya bisa juga berkolaborasi dalam penggunaan komponen kunci. Jika kedua perusahaan berhasil menyelesaikan kesepakatan tersebut, ini akan menjadi pertama kalinya Samsung menerima pasokan dari LG.

Pada akhir 2013, Samsung Display, produsen layar dan afiliasi dari Samsung Electronics, pernah berselisih secara hukum dengan LG Display mengenai kasus-kasus seperti pelanggaran paten terkait LCD. Dan akhir-akhir ini Samsung juga bersaing sengit dengan LG di pasar TV premium terkait superioritas layar QLED yang menggunakan teknologi quantum-dot besutan Samsung yang dengan layar OLED yang diusung oleh LG.

Terlepas dari persaingan mereka, keputusan Samsung untuk menggunakan panel buatan LG didorong oleh penangguhan pasokan panel yang secara tiba-tiba dilakukan oleh Sharp Corporation, produsen elektronik Jepang.

Sharp Corporation diakuisisi oleh perusahaan elektronik Taiwan Hon Hai Precision Industry tahun lalu, atau yang lebih dikenal dengan Foxconn. Setelah Hon Hai mengambil alih perusahaan Jepang ini, mereka memutuskan untuk menghentikan pasokan panel televisi ke Samsung mulai tahun ini. Samsung dibiarkan merana tanpa pemasok panel, komponen kunci di televisi Samsung. Meski Samsung memiliki anak perusahaan pembuat layar tersendiri, namun Samsung Display lebih berkonsentrasi memasok layar OLED yang lebih kecil yang digunakan untuk smartphone dan tidak memiliki kapasitas yang besar untuk memproduksi panel LCD yang cukup stabil untuk memenuhi permintaan.

Samsung lalu bergegas untuk mencari pemasok lainnya sebelum akhirnya menetap di LG Display.

"Samsung Electronics membutuhkan pemasok LCD yang stabil karena menggunakan panel LCD secara luas di televisi kelas menengah dan rendah serta pada televisi QLED premiumnya," kata orang dalam industri layar.

Orang dalam ini pada awalnya memperkirakan bahwa unit panel layar yang akan dipasok oleh LG sekitar 700.000 panel ke Samsung, jumlah yang sebelumnya seharusnya disediakan oleh Sharp sebelum diakuisisi Hon Hai. Namun, Samsung diharapkan bisa bekerja sama dengan pemasok baru dari tempat lain selain LG, termasuk dari China.

"Dengan pasokan panel yang meningkat di paruh kedua, perusahaan akan dapat menerima panel LCD dari produsen China seperti BOE," kata seorang manajer dari Samsung.

Diperkirakan akan sulit juga bagi LG Display untuk bisa segera memperluas produksi LCD-nya demi memenuhi permintaan Samsung dalam jumlah besar. Pabrik produksi LCD milik LG Display di Paju sudah berjalan pada kapasitas maksimum karena permintaan terus menerus dari seluruh dunia.

Namun menurut beberapa analis, keputusan Samsung untuk mendapatkan pasokan layar dari LG adalah langkah untuk memperpanjang kemitraan bahkan sampai melampaui 2018, karena sebagai produsen TV terbesar di dunia Samsung memerlukan pemasok panel LCD yang andal dan stabil saat harga mulai pulih tahun depan.

Setelah 2012, permintaan TV LCD meningkat secara global di setiap tahun genap karena adanya event olah raga internasional yang berlansung secara berturut-turut. Jika permintaan televisi menunjukkan tanda pemulihan yang jelas, maka permintaan panel LCD berukuran menengah dan besar akan melebihi pasokan, yang memperlambat penurunan harga panel yang dimulai pada paruh kedua tahun ini.