Adopsi Tizen, Samsung R&D India kuasai paten lokal


Pengembangan software dan perangkat Tizen yang dilakukan secara lokal tidak hanya menciptakan banyak lapangan kerja baru dari sisi produksi dan manufaktur, tetapi juga memacu insinyur-insinyur dan desainer lokal untuk menunjukkan kreativitas mereka. Samsung R&D Institute India telah mengajukan jumlah maksimum aplikasi paten di sektor IT untuk periode 2015-16, diikuti oleh perusahaan lokal TCS dan Wipro.

Hal ini berdasarkan laporan tahunan terbaru dari Kantor Jenderal Pengontrol paten, desain, merek dagang dan indikasi geografis, pemohon teratas lainnya termasuk kementerian utama Indian Institute of Technologies (IITs) and HCL Technologies. Secara umum, kantor ini disebut Kantor Paten India, yang berada di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri.


Samsung R&D Institute India, TCS, Wipro, IIT dan HCL telah mengajukan masing-masing 229, 213, 149, 60 dan 49 aplikasi paten.


Sedangkan dalam kategori organisasi ilmiah dan penelitian dan pengembangan, Dewan Penelitian Ilmiah dan Industri (CSIR) telah menduduki puncak grafik diikuti oleh Samsung R&D Institute India-Bangalore.


Pentingnya India buat pengembangan Tizen

India adalah satu-satunya negara dimana semua model smartphone Tizen dirilis disini, baik itu Samsung Z1, Z2 dan Z3.

Saat peluncuran Samsung Z1 di India pada bulan Januari 2015, Samsung mengumumkan lewat acara terpisah bahwa pihaknya akan menghabiskan $100 juta per-tahun (sekitar 1,3 triliun rupiah) untuk memberikan dukungan buat pengembang software Tizen di India. Dan hingga Oktober 2016, Tizen Store juga lebih banyak didominasi oleh aplikasi buatan pengembang India.

“Ketika kami menganalisa jumlah pengembang yang terdaftar di Tizen Store, setengahnya berasal dari India,” kata Choi Ho-kyu, Director of Tizen Business, Product Strategy Team, Mobile Communications Division, Samsung Electronics.


Samsung Electronics memiliki tiga Pusat R&D di India: di Bengaluru (Bangalore), Delhi, dan Noida. Ketiga Pusat R&D ini tidak hanya bekerja pada teknologi canggih untuk pasar lokal, tetapi juga untuk pasar global.

Samsung Research Institute-Delhi (SRI-Delhi) berfokus pada mengembangkan solusi untuk televisi high-end dan produk media digital, SRI-Noida pada pengembangan Smartphone dan SRI-Bangalore pada pengembangan infrastruktur & terminal mobile, multimedia, SoC, server yang berkontribusi terhadap bisnis solusi smartphone, semikonduktor & pencetakan digital. Samsung R&D Bangalore (SRI-B) adalah pusat riset terbesar Samsung yang ada di luar Korea. Didirikan pada tahun 1996, SRI-B telah berkembang menjadi kontributor yang signifikan untuk produk canggih dan layanan dari Samsung.

Samsung India juga melakukan riset dan pengembangan untuk produk hardware di pusat R&D Noida yang kedua di Logix Cyber Park. SRI-Noida terlibat dalam komersialisasi mobile untuk hampir semua wilayah pemasaran. SRI-Noida melibatkan upaya sinergi terbaik sebagai tim R&D, Jaminan Kualitas (QA), pengujian internal & desain yang bekerja di bawah satu atap. Semua feature phone Samsung dikembangkan di SRI-Noida, serta telah menjadi salah satu pusat utama dari pengembangan pembaruan OS, baik Tizen maupun Android.


Comments