Samsung Pay disambut hangat di Asia Tenggara


Upaya Samsung Electronics untuk memimpin pasar pembayaran mobile di Asia Tenggara lewat Samsung Pay agaknya disambut hangat oleh pasar setelah menuai kesuksesan dalam bernegosiasi dengan lembaga keuangan di beberapa negara di kawasan yang paling berkembang di dunia saat ini. Sambutan positif ini muncul setelah Samsung Pay banyak menuai kepuasan dari konsumen yang telah menggunakan layanan ini di Korea, Amerika Serikat dan China sejak tahun lalu.

Di Asia Tenggara, Samsung Pay pertama kali akan bisa digunakan di Singapura mulai kuartal kedua 2016 nanti. Berdasarkan studi penelitian "Samsung Pay Adoption in Singapore" yang dilakukan oleh YouGov Asia Pacific pada bulan Februari 2016 kemarin, layanan ini telah mendapatkan permintaan yang positif di Singapura di mana sekitar 71% dari 400 responden Singapura yang dilibatkan telah menunjukkan minatnya dalam menggunakan Samsung Pay setelah tersedia.

"Kami sangat gembira bahwa Singapura adalah pasar pertama di Asia Tenggara untuk menggelar Samsung Pay. Konektivitas dan keterbukaan Singapura adalah kondisi ideal untuk layanan mobile baru kami untuk berkembang, bersama-sama dengan ketertarikan dan kesiapan konsumen di sini dalam mengadopsi metode pembayaran baru ini," kata Rhee In-jong, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala R&D, Software dan Layanan di divisi Mobile Communications Business di Samsung Electronics.

Samsung telah mengkonfirmasi kemitraan dengan jaringan utama pembayaran untuk Samsung Pay seperti American Express 3, MasterCard dan Visa, dan bank-bank besar seperti DBS/POSB, OCBC Bank dan Standard Chartered.

"Hari ini, lebih dari satu dari tiga orang Singapura telah membuat pembayaran contactless Visa payWave, jadi kami percaya waktu yang tepat bagi konsumen untuk merangkul pembayaran mobile. Pengenalan Samsung Pay akan terus membantu menggantikan uang tunai dan membantu untuk mendorong Singapura menuju masyarakat cashless," kata Ooi Huey Tyng, Visa Country Manager untuk Singapura dan Brunei, salah satu lembaga keuangan yang menjadi mitra dari Samsung Pay.

Setelah Singapura, penetrasi Samsung Pay akan berlanjut ke Vietnam. Nguyen Hoang Long, wakil presiden aliansi bank card National Payment Corporation of Vietnam (NAPAS) mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan Samsung Electronics untuk membangun kemitraan untuk meluncurkan Samsung Pay di Vietnam dalam waktu dekat. "Karena lebih dari 80 juta kartu debit telah dikeluarkan oleh bank-bank lokal di Vietnam, kemitraan kami harus menciptakan efek sinergi," wakil presiden menambahkan.

"Bank Vietnam dan pemerintah bersedia untuk bekerja sama dengan perusahaan asing dan kami siap untuk berbagi informasi dan bekerja sama sebagai mitra," kata Nguyen Thi Thanh Hang, wakil presiden Vietcombank, bank terbesar di Vietnam.

Di pasar kartu kredit Vietnam, lebih dari 90 persen pemegang kartu menggunakan kartu debit yang diterbitkan oleh bank lokal daripada kartu kredit.

"Memang benar bahwa mereka yang mengusulkan, tetapi pembicaraan kami masih dalam tahap pemula," kata seorang pejabat dari Samsung Electronics, "Kita belum memutuskan kapan untuk memulai layanan ini dan juga belum menandatangani nota kesepakatan."

Sementara untuk Indonesia, Samsung mengaku masih melakukan pembicaraan dengan banyak pihak mulai dari pemerintah, bank, penerbit kartu kredit sampai merchant, dan menjajaki pembangunan kemitraan bersama untuk Samsung Pay.

"Kami sudah mulai menjajaki dengan bnayak bank dan sedang banyak pembicaraan yang terjadi antar bagian tapi kita belum bisa bilang hasilnya," kata Vebbyna Kaunang, Direktur Pemasaran di divisi IT & Mobile Communications (IM) di Samsung Electronics Indonesia. "Yang jelas untuk perangkat kami siap, dan aplikasi juga siap."




Comments