Penggunaan perangkat mobile telah melampaui penggunaan perangkat komputer desktop dan masih akan terus berkembang. Kenyataan ini membuat bahasa pemrograman modern untuk pengembangan software terus berkembang kearah tren terbaru seperti mobile, cloud dan lainnya.
Berikut ini ranking bahasa pemrograman terpopuler yang dirilis oleh RedMonk untuk bulan Juni 2015 berdasarkan data yang dikumpulkan dari GitHub dan Stack Overflow:
- JavaScript
- Java
- PHP
- Python
- C#
- C++
- Ruby
- CSS
- C
- Objective-C
- Perl
- Shell
- R
- Scala
- Go
- Haskell
- Matlab
- Swift
- Clojure
- Groovy
- Visual Basic
JavaScript terpopuler berkat kemampuan lintas platform
JavaScript ada di peringkat pertama karena bersama dengan HTML dan CSS merupakan harapan terbaik untuk pengembangan software mobile lintas platform berbasis teknologi web. Teknologi ini banyak digunakan, dipahami secara luas, didukung secara luas dan (mungkin yang paling penting) nasibnya tidak dikendalikan oleh satu perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi web, pengembang dapat menulis aplikasi mereka sekali dan meluncurkannya ke Android, iOS, Tizen, Windows Phone atau perangkat mobile lainnya. Dan dalam kasus di mana aplikasi web tidak mendukung teknologi fitur smartphone tertentu seperti aplikasi native, maka ada alat pengembangan aplikasi lintas platform seperti PhoneGap atau Titanium yang siap 'menjembatani kesenjangan ini.'
Java menjadi obyek sengketa Google dan Oracle
Bahasa pemrograman Java adalah salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi Android. Sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang dikembangkan oleh Sun Microsystems (sekarang dimiliki oleh Oracle) ini dapat dijalankan dalam 2 cara yang berbeda baik dalam jendela browser atau dalam mesin virtual yang dapat melakukan tanpa browser. Java sudah populer jauh sebelum ada Android, jadi Google menggunakannya untuk memudahkan pengembangan aplikasi karena sudah dikenal oleh banyak pengembang aplikasi.
Namun sejak awal Android tidak menggunakan teknologi Java yang dikembangkan oleh Sun. Tim pengembangan Android dari Google membuat kloning dari Java dengan dua alasan utama, yaitu untuk memudahkan pengembangannya yang akan disesuaikan dengan teknologi yang dibuat oleh Google dan yang kedua tentunya adalah untuk menghindari lisensi kepada pengembang aslinya.
Oracle selaku pemilik teknologi Java kini membawa Google ke pengadilan di Amerika Serikat untuk pelanggaran paten dan hak cipta teknologi Java yang digunakan oleh Android. Berdasarkan data, sejak awal Google sudah bernegoisasi dengan Sun untuk kemungkinan kerjasama dan lisensi buat Java namun tidak pernah tercapai kata sepakat hingga Sun dibeli oleh Oracle pada bulan Januari 2010.
C dan C++ yang tidak tergantikan
C dan C++ adalah bahasa pemrograman yang paling tepat dan terkuat jika ingin mengembangkan aplikasi mobile untuk Android, Tizen, Windows dan platform mobile lainnya, terutama untuk pemrograman yang mendekati tingkat rendah yang butuh kecepatan dan tidak terlalu memakan sumber daya hardware.
Sebagai bahasa pemrograman yang kuat, C dan C++ memungkinkan aplikasi mobile untuk dikembangkan untuk hampir setiap tujuan yang ingin dicapai pada setiap platform yang ada. Ini mungkin lebih sulit dipelajari dibandingan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti JavaScript dan Java yang mendekati bahasa manusia, tetapi telah mendominasi dunia pemrograman bahkan sebelum revolusi smartphone.
Banyak perusahaan-perusahaan besar, aplikasi finansial berskala global, konsol game dan lainnya yang mendasarkan infrastruktur softwarenya pada bahasa pemrograman C dan C++, dan juga banyak sistem operasi yang dibuat dengan menggunakan bahasa ini, termasuk Linux dan Tizen tentunya. Bahkan bahasa pemrograman lain seperti JavaScript, Java, C# dan Objective-C pengembangannya dipengaruhi oleh C dan C++. C# adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh Microsoft untuk pengembangan aplikasi buat Windows dan Windows Phone, sedangkan Objective-C oleh Apple untuk pengembangan aplikasi buat OS X dan iOS.
Aplikasi native Tizen, dari C++ ke C
Tizen versi awal hinga versi 2.2 menggunakan OSP framework untuk pengembangan aplikasi native. Dan seperti kita tahu OSP atau Open Service Platform adalah framework untuk pengembangan aplikasi native buat smartphone bada sebelumnya. Samsung awalnya menggunakan OSP untuk pengembangan aplikasi native di Tizen dengan tujuan untuk memberi kemudahan buat pengembang aplikasi bada untuk memporting aplikasi mereka sebelumnya ke Tizen.
Namun sejak dirilisnya Tizen SDK 2.3 pada akhir tahun 2014 disebutkan bahwa Tizen native framework telah sepenuhnya direvisi untuk meningkatkan kinerja dan skalabilitas dari aplikasi native. Bahasa pemrograman utama untuk aplikasi native juga telah berubah dari C++ ke C, karena sekarang aplikasi native berbasis EFL yang dikembangkan dalam bahasa C seperti halnya kernel Linux.
Native framework baru yang berbasis Enlightenment Foundation Libraries (EFL) ini dianggap memiliki kelebihan dalam hal lebih mudah untuk diterapkan dalam berbagai profile yang didukung oleh Tizen, tidak hanya smartphone, tapi juga wearable, TV dan peralatan rumah tangga seperti kulkas, serta juga secara teknologi lebih matang, lebih cepat dan lebih kaya grafis karena didukung lebih banyak library yang bersifat open source.
Bersambung....
Baca juga:
- OS War 1: Samsung dan Microsoft membuat kesalahan yang sama
- OS War 2: Fight in 2017!
- OS War 3: Mobile Chip War
- OS War 4: Microsoft dan Samsung pilih aplikasi iOS daripada Android
- OS War 5: LBS akan berperan penting dalam perang OS smart car
Comments
Post a Comment