Dua warisan bersejarah Nokia di Samsung Z3


Jika Anda pernah menikmati masa keemasan smartphone Nokia dengan sistem operasi Symbian S60 antara tahun 2002-2010, kini bisa kembali bernostalgia lewat Samsung Z3. Dua platform software yang menjadi unggulan Nokia di smartphone mereka yang mewakili era Symbian S60 3rd Edition dan Symbian s60 5th Edition kini juga menjadi andalan di smartphone Tizen terbaru ini.


HERE Maps alias Nokia Maps

Pada bulan Maret 2007 Nokia merilis ponsel high-end Nokia N95 dengan sebutan "multimedia computer" untuk menggambarkan kelengkapan fitur multimedia yang dimilikinya dan kecanggihan yang menyamai sebuah komputer personal atau PC. Tentunya belum ada istilah smartphone waktu itu untuk membedakan dengan feature phone.

Ponsel dengan OS Symbian v9.2 S60 3rd Edition versi 3.1 (Feature Pack 1) ini adalah ponsel pertama didunia yang didukung oleh kemampuan GPS (global positioning system), yang memungkinkan pengguna untuk mencari tahu di mana mereka berada, mendapatkan petunjuk lokasi yang diinginkan, dan kemampuan mencari Hotel dan layanan lainnya. Aplikasi Nokia Maps yang sudah pre-installed di N95 dilengkapi sekitar 150 peta untuk kota di seluruh dunia, dan panduan kota dan audio wisata yang dijual secara terpisah.

Nokia Maps (atau Ovi Maps) hadir setelah Nokia mengakuisisi Navteq, penyedia geographic information system (GIS) dan peta yang digunakan oleh sebagian besar mobil di dunia pada tahun 2007. Pada tahun 2012, Nokia merubah nama Nokia Maps menjadi HERE dan mulai hadir di perangkat selain buatan Nokia yang diawali oleh smartphone Samsung Galaxy pada bulan Agustus 2014.

Pada awal Agustus 2015 kemarin Nokia menjual HERE Maps ke konsorsium perusahaan otomotif Jerman yang beranggotakan Audi, BMW dan Daimler.


Aplikasi HERE Maps di Samsung Z3 dilengkapi lebih dari 100 peta negara di seluruh dunia, dan semuanya bisa diakses secara offline sehingga tidak tergantung koneksi internet. Pengguna bisa membuat perencanaan rute maupun rencana perjalanan baik baik untuk navigasi ketika mengemudi maupun berjalan kaki, turn-by-turn dengan panduan suara. Aplikasi ini juga memungkinkan pencarian restoran, pusat perbelanjaan, bandara, tempat wisata dan point-of-interest (POI) lainnya.



MixRadio alias Nokia Comes With Music

MixRadio awalnya dikembangkan oleh Nokia pada tahun 2007 dengan nama Nokia Comes With Music, bekerjasama dengan Universal Music Group International, Sony BMG, Warner Music Group, EMI, dn ratusan label musik independen. Layanan ini pertama kali hadir pada ponsel Nokia 5800 Xpress Music yang dirilis pada bulan Oktober 2008.

Nokia 5800 adalah ponsel Symbian S60 pertama yang menggunakan interface layar sentuh untuk menyaingi kepopuleran Apple iPhone waktu itu. Dan layanan Comes With Music yang ada di ponsel dengan OS Symbian v9.4 S60 5th Edition versi 5.0 ini (disebuat juga Symbian^1) ini diharapkan bisa bersaing dengan fitur andalan Apple iTunes yang ada di iPhone.

Pada 20 November 2013 Nokia Comes With Music atau Nokia Music berganti nama menjadi Nokia MixRadio dan tidak hanya tersedia di perangkat Symbian, tetapi juga Windows Phone dan seri feature phone Nokia Asha.

Nama Nokia dibuang menjadi hanya MixRadio pada awal Juli 2014 setelah layanan ini resmi dibeli oleh Microsoft. Tidak berlangsung lama, layanan MixRadio kembali berpindah kepemilikan ke tangan LINE, perusahaan pengembang aplikasi mobile asal Jepang yang juga merupakan anak perusahaan dari raksasa penyedia konten internet Naver asal Korea Selatan.


Untuk wilayah India, layanan MixRadio tersedia ekslusif untuk perangkat Tizen seperti Samsung Z3 dan Samsung Z1 serta perangkat Samsung tertentu lainnya. MixRadio di Samsung Z3 didukung oleh 30 juta lagu populer di dunia dalam berbagai bahasa, dan pengguna smartphone Tizen bisa menikmati layanan streaming musik ini seumur hidup baik secara online maupun offline.

MixRadio saat ini merupakan aplikasi musik yang paling banyak didownload di Indonesia dengan rekor 1 juta download saat bulan pertama dirilis pada bulan Juni kemarin di smartphone Android.



Comments