Pengiriman smartphone ke China turun untuk pertama kalinya dalam kuartal pertama tahun ini, menunjukkan bahwa pasar China telah jenuh. Sebaliknya industri kini menatap India, yang memiliki populasi besar dan pasar yang masih berkembang. Hal ini berarti meningkatnya persaingan untuk Samsung, yang masih menjadi nomor 1 di pasar smartphone di India setelah dikalahkan oleh Apple dan di Amerika Serikat dan China.
Peneliti pasar di IDC, pada hari Senin (10/5) kemarin mengatakan ekspor smartphone ke China pada kuartal pertama mencapai 98.8 juta unit, turun empat persen dari periode yang sama di tahun 2014. Ini adalah pertama kalinya dalam enam tahun terakhir bahwa pasar smartphone China menurun.
"Smartphone menjadi semakin jenuh di China," kata Kitty Fok, Managing Director di IDC China. "China seringkali dianggap sebagai pasar berkembang tetapi kenyataannya adalah bahwa sebagian besar dari ponsel yang dijual di China saat ini adalah smartphone, mirip dengan pasar yang sudah matang lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Jepang. Sama seperti pasar ini, meyakinkan pengguna yang ada serta pengguna feature phone untuk upgrade ke smartphone baru sekarang akan menjadi kunci untuk pertumbuhan lebih lanjut di pasar China."
Tapi bila dilihat lebih jauh, kejenuhan di pasar China lebih tertuju pada smartphone berbasis OS Android. Xiaomi merosot ke posisi kedua karena menghadapi persaingan kuat dari sesama vendor Android untuk segmen pasar menengah kebawah, sementara Samsung dan Lenovo yang pernah memimpin pasar kini merosot drastis.
Apple menjadi satu-satunya pemenang yang kini menguasai pasar smartphone di China pada kuartal pertama 2015, mengikuti tren pasar di Amerika Serikat dan Jepang dimana iPhone terus menggerus pasar smartphone Android yang dihuni banyak vendor.
China telah melampaui Amerika Serikat sebagai pasar smartphone terbesar di dunia pada tahun 2011, tapi kejenuhan dari pasar dalam negri mereka telah mendorong produsen lokal seperti Xiaomi untuk terjun ke pasar luar negeri, dan India adalah target utama disamping juga negara-negara di Asia Tenggara.
1,3 miliar populasi penduduk dan terus berkembang pesatnya masyarakat kelas menengah di India menjadi atribut yang menggiurkan. India menduduki peringkat ke-9 di dunia dalam hal penjualan smartphone di 2012, dankini naik ke posisi no.3 setelah China dan Amerika Serikat pada tahun 2014. Sejauh ini hanya satu dari setiap 10 pengguna ponsel di India yang memiliki smartphone, sehingga memastikan potensi pertumbuhan yang besar.
Xiaomi, yang menyalip Samsung tahun lalu untuk menjadi produsen smartphone no.1 di pasar China, baru-baru ini mengadakan acara peluncuran yang tergolong mewah di India untuk smartphone terbaru mereka. Sementara Huawei baru-baru ini juga meluncurkan dua smartphone baru dengan harga 1 jutaan rupiah di India. Merek China lainnya yang kurang dikenal di India seperti Lenovo, Coolpad dan Gionee juga ikutan meluncurkan smartphone baru mereka di India dan bersaing dengan merek lokal seperti Micromax, Karbonn, Lava, Spice dan lainnya.
Vendor China berusaha menarik simpati masyarakat India dan menurunkan biaya penjualan di India dengan hanya menjual produk mereka secara online dan banding ke pemerintah India dengan janji-janji untuk mendirikan pusat penelitian dan lini produksi mereka di sana.
Semua ini seakan telah membunyikan alarm peringatan buat Samsung, yang berusaha mempertahankan posisi teratas di India sejak tahun 2012. Berdasarkan data terbaru dari Counterpoint, Samsung masih menguasai sepertiga dari pasar smartphone India sementara produsen lokal Micromax berada di posisi kedua. Satu-satunya vendor China yang masuk lima besar adalah Lenovo, itupun berkat bantuan Motorola yang mereka akuisisi dan sudah cukup dikenal di India.
Menurut Counterpoint, Samsung telah menggunakan kecakapan distribusi untuk kesuksesan penjualan pada kuartal tersebut berkat peluncuran smartphone yang agresif selama kuartal tersebut, terutama Samsung Z1 yang berbasis OS Tizen. Samsung juga berusaha menumbuhkan ekosistem Tizen di India melalui kerjasama dengan pemerintah India maupun pengembang aplikasi lokal.
Comments
Post a Comment