Samsung Electronics hari ini mengumumkan lewat situs resmi mereka bahwa mereka akan membanjiri pasar di tahun 2015 dengan perangkat yang menjalankan sistem operasi (OS) Tizen. Tizen telah ditampilkan dalam produk wearable dan kamera digital tahun lalu, dan akan digunakan juga dalam sebagian besar peralatan pintar dan semua Smart TV Samsung di tahun 2015. Dan, hari ini, smartphone Tizen pertama Samsung Z1 telah diperkenalkan. Menurut Samsung, perangkat ini hanya merupakan puncak dari gunung es.
Tizen merupakan bagian terbesar dan terpenting dari strategi Internet of Things (IOT) Samsung yang mencakup semua kategori perangkat di seluruh lini produk. Samsung. BK Yoon, CEO Samsung Electronics, pekan lalu mengumumkan di International Consumer Electronics Show (CES) 2015 bahwa semua perangkat Samsung akan siap untuk IoT dalam lima tahun. Banyak perangkat ini akan berjalan dengan OS Tizen. Mengingat bahwa Samsung Electronics telah menjual sekitar 665 juta perangkat pada tahun lalu saja, yang bisa diterjemahkan akan sangat banyak perangkat yang menjalankan OS Tizen mulai tahun ini.
Tapi, mengapa Tizen?
Manfaat Tizen sangat sederhana: Tizen lebih "ringan" daripada sistem operasi lainnya. Dengan kata lain, Tizen membutuhkan pengolahan daya dan memori yang lebih sedikit, sehingga memastikan kinerja perangkat lebih cepat sementara mengkonsumsi energi yang lebih sedikit. Akibatnya, konsumen akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman pengguna yang halus melalui hal-hal seperti waktu booting yang lebih pendek, browsing web yang lebih cepat dan multitasking yang lebih mulus, yang semuanya akan mengakibatkan masa pakai baterai yang lebih lama.
Karena ringan, Tizen sangat optimal untuk digunakan di berbagai macam perangkat pintar yang terhubung dalam ruang IoT. Sementara perangkat dengan permintaan daya komputasi yang tinggi, seperti smartphone dan TV, merupakan bagian dari IoT, begitu juga dengan perangkat yang membutuhkan daya komputasi yang relatif rendah, seperti perangkat wearable, vacuum cleaner dan mesin cuci, yang membutuhkan sebuah sistem operasi seperti Tizen yang cukup ringan untuk menjalankan perangkat tanpa pembakaran melalui kekuatan prosesor, memori dan kinerja perangkat secara keseluruhan.
Tentu saja, manfaat dari Tizen tersebut tidak akan dirasakan oleh konsumen tanpa ekosistem yang luas. Sementara ekosistem Tizen memiliki potensi yang sangat besar untuk pertumbuhan, Samsung menyadari potensi ini tidak dapat diwujudkan tanpa partisipasi dari orang-orang di inti dari setiap ekosistem yang hidup: pengembang. Pada gilirannya, Samsung telah bekerja sama dengan pengembang di seluruh dunia untuk membantu membentuk terobosan aplikasi dan menghubungkannya dengan konsumen. Contohnya termasuk Samsung Developer Conference (SDC) dan acara pengembang lainnya di kota-kota besar di seluruh dunia, di mana Samsung telah terlibat dengan pengembang secara tatap muka dan merilis Tizen software development kits (SDK) yang mencakup berbagai jenis perangkat Tizen.
Melalui upaya ini, Samsung Electronics berharap tidak hanya akan memperluas ekosistem Tizen, tetapi juga untuk diversifikasi dan menyesuaikan pengalaman Tizen agar sesuai dengan keragaman gaya hidup konsumen di seluruh dunia.
Comments
Post a Comment