Samsung Research America (SRA), Pusat R&D Samsung di Silicon Valley |
Samsung Electronics dikabarkan akan menutup kantor Media Solution Center (MSC) di Korea untuk sepenuhnya dialihkan ke Media Solution Center America (MSCA) yang beroperasional di Silicon Valley dan New York. Media Solution Center adalah divisi yang bertanggung jawab untuk pengembangan software dan layanan konten yang terkait dengan multi-media, termasuk video, musik, e-book, messaging maupun aplikasi dan game.
MSC pertama kali didirikan di Korea pada tahun 2011, bertepatan dengan peluncuran platform software dan smartphone berbasis sistem operasi (OS) bada dan berbagai layanan software untuk lini perangkat Galaxy yang berbasis Android.
Dalam pengumuman reshuffle eksekutif tingkat atas yang merupakan tradisi akhir tahun, Lee Joon, kepala komunikasi di Samsung Future Strategy Office, mengatakan bahwa perusahaannya akan merestrukturisasi MSC. Kepala MSC yang lama Hong Won-Pyo telah dialihkan ke divisi pemasaran global.
Sedangkan materi yang sudah dikembangkan oleh MSC di Korea telah dihentikan atau sedang dalam proses untuk ditutup. Itu termasuk ChatON, aplikasi messaging yang dibuat oleh Samsung. Samsung berencana untuk mengakhiri layanan ini pada akhir tahun ini.
Pada awal bulan November kemarin, Samsung telah menghentikan layanan e-book, "Samsung Books," yang juga dikelola oleh MSC. Samsung Books sebelumnya bernama Readers Hub. Samsung berencana untuk berkolaborasi dengan penyedia konten e-book yang sudah terkenal, seperti Amazon dan Barnes & Noble sebagai penggantinya. Samsung juga telah menutup layanan multimedia Video Hub dan Music Hub buatan MSC pada bulan Juli. Kedua aplikasi ini sekarang diganti oleh Milk Music dan Milk Video yang dibuat oleh MSCA yang terbukti lebih bisa diterima pasar dan pengguna perangkat Samsung.
Tenaga kerja yang ditempatkan di divisi MSC akan dipindahkan ke divisi lainnya. Dilain pihak, Samsung berencana untuk meningkatkan dukungan operasional MSC yang berada diluar negeri untuk pengembangan aplikasi dan konten baru.
Pada bulan Maret, MSCA yang terletak di San Jose, California, telah merekrut mantan kepala eksekutif di Disney Interactive dan Electronics Arts (EA) John Pleasant sebagai kepala operasionalnya dengan harapan bisa memperkuat penelitian dan pengembangan (R&D) dan sekaligus pemasarannya. Executive Vice President John Pleasant dibantu oleh Senior Vice President Curtis Sasaki yang sebelumnya bekerja untuk BlackBerry.
Samsung Open Innovation Center (OIC) |
Samsung Electronics berencana untuk memberikan banyak kebebasan berkreasi kepada MSCA. "Meskipun MSCA adalah anak perusahaan, namun kita menjamin adanya manajemen yang independen," kata seorang pejabat di kantor Samsung di Silicon Valley. "Pengaruh kantor pusat di Korea hanya terbatas dalam hal dukungan seperti pemasaran."
Dalam beberapa tahun terakhir Samsung telah mendirikan bisnis lain yang terkait dengan start-up di Pantai Barat Amerika Serikat termasuk Samsung Strategy and Innovation Center (SSIC), yang didirikan pada tahun 2012, dan Open Innovation Center (OIC), yang didirikan pada tahun 2013. Terletak di sekitar Silicon Valley, pusat-pusat riset dan pengembangan software ini akan fokus pada memberi incubasi dan investasi pada start-up dan investasi serta big data dan Internet of Things (IoT). Banyak karyawan yang bekerja di kantor Samsung di Silicon Valley sebelumnya telah berpengalaman bekerja sebagai eksekutif tingkat atas di perusahaan besar lainnya di Silicon Valley, seperti di AOL, Google, eBay, Yahoo! maupun Apple.
Selain Silicon Valley, Samsung Electronics juga berencana membuka kantor inkubasi start-up dan pengembangan software di New York. Samsung telah mencari ruang kantor di New York untuk operasionalnya yang akan menggabungkan bisnis telekomunikasi dan elektronik konsumen di Amerika Serikat. Saat ini, bisnis elektronik konsumen dikelola oleh Samsung Electronics America (didirikan tahun 1978) yang berkantor di New Jersey dan Samsung Telecommunication America (didirikan tahun 1996) sebagai anak perusahaannya yang berkantor di Dallas.
New York telah mencoba untuk menarik talenta muda berbakat berkat mantan walikota mereka, Michael Bloomberg, yang membantu untuk menciptakan "Silicon Alley" kedua di kota ini. "Bahkan perusahaan IT besar seperti Google dan Amazon telah mengakui pentingnya New York," kata seorang pejabat Samsung.
Comments
Post a Comment