Pertarungan Samsung Exynos dan Qualcomm di pasar prosesor untuk wearable


Mulai jenuhnya pasar smartphone membuat produsen ponsel mulai mengalihkan perhatiannya pada perangkat wearable. Di tengah persaingan yang ketat untuk mengetengahkan fungsi dan desain baru, Samsung dan Qualcomm juga kembali bersaing untuk merebut pasar prosesor mobile atau System on Chip (SoC) hemat daya yang digunakan untuk perangkat wearable.

Qualcomm sudah memasok SoC untuk hampir semua smartwatch yang menjalankan OS Android Wear untuk sejumlah besar produsen seperti LG Electronics, Sony, dan Asus, minus Motorola yang menggunakan AP buatan Texas Instrument (TI) untuk Moto 360. Sebaliknya Samsung Electronics menggunakan SoC Exynos buatan mereka sendiri, kecuali Gear Live sebagai smartwatch satu-satunya yang berbasis Android Wear.

Sejumlah besar smartwatch yang diumumkan di pameran IFA 2014 kemarin, termasuk LG G Watch R, Sony SmartWatch 3, dan Asus ZenWatch, semua menggunakan prosesor dual-core Qualcomm Snapdragon 400 yang memiliki clock speed maksimum 1,2 GHz, mirip dengan fungsi AP yang digunakan pada smartphone entry-level.

Namun penggunaan di banyak merek tidak menjadikan Qualcomm untuk bisa memimpin pasar untuk saat ini.

Menurut data dari Strategy Analytics, Samsung Electronics tercatat menjadi pemain dominan di pasar wearable dengan menguasai 73,6% pangsa pasar smartwatch dunia di Q2 2014, setelah berhasil menjual 700 ribu unit smartwatch seri Gear. Ditempat kedua adalah Pebble yang menguasai 13,1% (130 ribu unit) pasar diikuti oleh Sony di tempat ketiga dengan penguasaaan pasar sebesar 8,4% (80 ribu unit).

Qualcomm juga belum pasti telah memimpin pasar smartwatch berbasis Android Wear, karena Moto 360 yang diperkirakan akan menjadi smartwatch Android terlaris kuartal ini telah dikonfirmasi menggunakan prosesor TI X3630ACBP (OMAP3630) OMAP 3.

Sementara Samsung Electronics menggunakan prosesor dual-core Exynos 3250 dengan clock speed 1.0 GHz untuk semua smartwatch Gear yang berbasis OS Tizen, seperti Galaxy Gear, Gear 2, Gear 2 Neo dan Gear S.

Penggunaan Exynos 3250 bukannya tanpa alasan. Samsung telah memaksimalkan prosesor ini agar bisa mengakomodasi kebutuhan yang berlawanan: kinerja tinggi, latency rendah dan konsumsi daya yang rendah. Melalui OS Tizen, Samsung telah memanfaatkan fitur dari kernel Linux yang memungkinkan untuk mengurangi konsumsi daya pada perangkat wearable tanpa harus mengorbankan kinerja atau latency. Makanya tidak mengherankan walaupun kapasitas baterai pada smartwatch Tizen dari Samsung lebih rendah dari smartwatch Android Wear, namun daya tahan baterai smartwatch Tizen bisa dua kali hingga tiga kali lebih baik untuk pemakaian sehari-hari.

Samsung juga berhasil memasukkan dukungan penuh buat Exynos 3250 pada kernel Linux terbaru versi 3.16 yang diumumkan oleh Linux Torvalds pada 3 Agustus kemarin.

Sedangkan pemain ketiga yang mungkin akan mengguncang pasar smartwatch tahun depan adalah Apple melalui Apple Watch yang diumumkan saat peluncuran iPhone 6 kemarin. Seperti biasa, Apple akan menggunakan prosesor berbasis ARM yang didesain oleh mereka sendiri.



Comments