Panasonic resmi tinggalkan bisnis smartphone untuk konsumen


Raksasa elektronik Jepang Panasonic, salah satu anggota dari Tizen Association, mengatakan bahwa pihaknya akan meninggalkan riset smartphone baru bagi konsumen ritel di rumah karena persaingan untuk membuat terobosan di sektor ini telah didominasi oleh Apple dan Samsung.

Langkah ini dilakukan dua bulan setelah pesaing mereka NEC juga mengatakan pihaknya telah menarik diri dari pasar disebabkan karena persaingan yang ketat. Belum tahu apakah nantinya Panasonic juga akan keluar dari Tizen Association seperti halnya NEC.

"Kami akan menangguhkan mengembangkan smartphone baru untuk pasar 'business-to-consumer' di Jepang, dan sebaliknya akan mencurahkan sumber daya bisnis kami ke smartphone untuk pasar business-to-business yang diharapkan akan tumbuh," kata Panasonic dalam sebuah pernyataan resminya.

Smartphone korporat adalah perangkat yang digunakan dalam bisnis seperti gudang dan rumah sakit di mana sejumlah orang harus berbagi informasi up-to-date di seluruh area yang luas.

Produsen elektronik Jepang telah berjuang untuk bersaing sejak munculnya smartphone, dan telah jauh tertinggal oleh raksasa Amerika Serikat Apple dan Samsung dari Korea Selatan. Ponsel unggulan dari kedua perusahaan itu memiliki pangsa pasar smartphone yang besar di Jepang.

NEC mengatakan pada Juli kemarin bahwa pihaknya berencana untuk keluar dari bisnis smartphone, setelah chief financial officer Isamu Kawashima mengatakan "kami terlambat untuk memasuki pasar smartphone, dan kami tidak dapat mengembangkan produk yang menarik."

Dalam tiga bulan sampai Juni, Panasonic membukukan laba bersih sebesar 107,8 miliar yen (sekitar 12,5 triliun rupiah), naik 742 persen dari tahun sebelumnya. Laba operasional sebesar 64,2 miliar yen, naik 66,3 persen. Namun unit ponsel mereka Panasonic Mobile Communications membukukan kerugian operasional sebesar 5,4 miliar yen, meskipun memperoleh kenaikan 86 persen dalam penjualan.

Panasonic dan rival domestik lainnya, termasuk Sony dan Sharp, telah mengalami restrukturisasi yang menyakitkan yang bertujuan untuk menghentikan rekor kerugian tahunan yang sebagian besar terkait dengan unit elektronik mereka.



Japanese electronic giant Panasonic said Thursday it will abandon research into new smartphones for retail consumers at home as it struggles to make inroads in a sector dominated by Apple and Samsung.

The move comes two months after competitor NEC said it was pulling out of the market citing tough competition.

"We will suspend developing new smartphones for the business-to-consumer market in Japan, and instead will pour our business resources into smartphones for the business-to-business market that is expected to grow," Panasonic said in a statement.

Corporate smartphones are devices used in businesses such as warehouses and hospitals where a number of people have to share up-to-date information across a large area.

Japanese electronics makers have struggled to compete since the rise of smartphones, and have been left behind by US giant Apple and South Korea's Samsung. The two companies' flagship phones have a large share of Japan's smartphone market.

NEC said in July it plans to exit its smartphone business, with chief financial officer Isamu Kawashima saying "we were late to enter the smartphone market, and we were unable to develop attractive products".

In the three months to June, Panasonic booked a net profit of 107.8 billion yen ($1.08 billion), up 742 percent from a year earlier. Operating profit stood at 64.2 billion yen, up 66.3 percent. However its mobile phone unit Panasonic Mobile Communications booked an operating loss of 5.4 billion yen, despite a 86 percent rise in sales.

Panasonic and its domestic rivals, including Sony and Sharp, have been undergoing painful restructuring aimed at stemming years of record losses largely tied to their electronics units.


Via AFP

Comments