Setelah terjadi stagnasi pada pasar layar saat ini karena ketiadaan terobosan baru lagi paska teknologi Super AMOLED, Samsung Electronics melalui Samsung Display memutuskan untuk berinvestasi dalam peralatan layar fleksibel. Samsung Display akan memulai produksi dan pengiriman layar fleksibel mulai tahun ini, dan menentukan apakah akan meningkatkan investasi peralatan yang akan tergantung pada respon pasar.
Menurut sumber industri di Korea hari ini, Samsung Display akan mulai mengapalkan layar fleksibel pada bulan November mendatang, dan mereka sedang mempertimbangkan untuk memperluas kapasitas produksi setelahnya. Kapasitas produksi Samsung Display dinilai akan mencukupi untuk menerapkan sebuah produk pertama yang akan diperkenalkan sebagai penerapan sebuah konsep ponsel yang ringan dengan layar anti pecah. Jika nantinya respon pasar yang diterima cukup baik, kapasitas produksi masih belum akan mencukupi untuk dapat menangani lebih dari satu model perangkat high-end.
Saat ini, Samsung Display memiliki kapasitas produksi layar fleksibel yang cukup untuk memasukkan 8.000 lembar 5.5G (1300x1500mm) sesuai lini A2. Jika skala produksi diasumsikan maksimal 100%, kapasitasnya masih cukup besar untuk menghasilkan 1 hingga 1,5 juta panel layar fleksibel berdiameter 5 sampai 6-inci per bulan. Jika fakta bahwa R&D juga harus diikutkan sebagai pertimbangan pada jalur proyek percontohan ini, maka kapasitas produksi hanya cukup untuk mengapalkan ratusan ribu panel per bulan.
Inilah sebabnya mengapa Samsung Display merancang perluasan lini A2 sebagai lini kaku dan fleksibel pada saat yang sama. Peralatan yang ada saat ini adalah untuk memproduksi layar OLED yang kaku, tetapi jika peralatan tambahan telah dipasang, dapat beralih fungsinya untuk memproduksi layar OLED yang fleksibel. Awalnya, Samsung Display begitu agresif untuk merencanakan pabrik baru secara keseluruhan, yaitu lini A3, sebagai pabrik yang khusus untuk memproduksi layar fleksibel.
Layar fleksibel tidak hanya ringan dan tipis, tetapi juga tidak bisa dipecahkan. Karena sangat tipis, akan sangat memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas baterai pada smartphone.
Para analis berpendapat bahwa hambatan layar fleksibel saat ini hanyalah untuk menemukan aplikasi penerapan yang sesuai. Karena memiliki banyak keuntungan, tuntutan akan perangkat dengan layar fleksibel bisa meledak jika ada pasar yang cocok. Untuk itu Samsung baru-baru ini meluncurkan kontes berhadiah "Samsung Create: Flexible Future Business Plan Competition", untuk mendorong desainer, insinyur hardware dan pengusaha untuk mulai berpikir tentang ide start-up masa depan menggunakan teknologi layar fleksibel.
Comments
Post a Comment