Sejak awal, TIZEN UX menawarkan dua sistem tema untuk menjaga konsistensi visual dari platform. Tema "gelap" bernuansa hitam dan tema "cerah" bernuansa putih/krem menjadi penghias dari warna background dan menentukan nada warna dari berbagai komponen layar. Namun sejak TIZEN 2.2 UI, tema gelap menjadi pilihan default.
Menurut Samsung, tema gelap menjadi pilihan utama karena target perangkat TIZEN mendatang menggunakan layar berjenis OLED. Samsung beralasan tema gelap pada layar OLED bisa memperpanjang masa pakai baterai. Untuk layar berjenis OLED, warna gelap atau hitam berarti tidak ada aktivitas untuk memancarkan cahaya, berbeda dengan layar berjenis LCD atau TFT.
Sebelumnya, Samsung juga menawarkan dua sistem tema pada smartphone bada. Tema hitam yang digunakan oleh smartphone bada high-end (Wave, Wave II, Wave III) yang menggunakan layar Super AMOLED, yang mendukung resolusi WVGA, dengan true color dan alpha blend. Sedangkan tema putih digunakan dalam smartphone bada low-end (Wave525, Wave575, Wave723, Wave M dan Wave Y) yang menggunakan layar berjenis TFT LCD, yang mendukung resolusi WQVGA dan HVGA dengan kedalaman warna 16-bit.
Menurut Samsung, tiap jenis layar memiliki kebutuhan yang berbeda. Dan warna tema mendefinisikan komposisi warna sistem secara default yang digunakan pada perangkat. Fakta ini juga berarti bahwa smartphone TIZEN mendatang akan menggunakan layar berjenis OLED, entah itu AMOLED, Super AMOLED atau Flexible OLED (Youm).
Comments
Post a Comment