Samsung bentuk tim khusus untuk mengembangkan wearable device


Samsung Electronics telah masuk ke dalam bisnis periferal smartphone dan wearable device untuk mengambil pasar purna jual yang terus meluas seiring dengan munculnya smartphone. Memanfaatkan kontrol atas pasar smartphone global, Samsung Electronics akan berusaha menciptakan mesin pertumbuhan baru lewat serangkaian wearable device inovatif yang bisa bersaing dengan smart watch yang ada di pasaran dan Google Glass.

Samsung Electronics sebelumnya telah mengembangkan berbagai periferal smartphone seperti ban lengan, casing pelindung smartphone, kantong smartphone, dashboard mount, flip cover dan speaker. Namun seiring dengan mulai munculnya tren wearable device pada industri mobile, langkah terbaru Samsung ini dinilai sebagai keseriusan untuk memasuki pasar wearable device dengan memanfaatkan warisan teknologi dari periferal smartphone sebelumnya.

Menurut orang dalam industri di Korea, Divisi Komunikasi Mobile di Samsung Electronics pada bulan Mei yang lalu telah meluncurkan tim CNF 50 yang secara resmi akan menggerakkan bisnis periferal smartphone. Tim CNF 50 ini akan bekerja sama dengan tim perencanaan produk dalam Divisi Komunikasi Mobile sehingga bisa cepat mengkomersialkan produk periferal smartphone dari Samsung.

Periferal smartphone yang dikembangkan oleh Divisi Komunikasi Mobile, diharapkan dapat menciptakan sinergi dengan bisnis konten software dari Mobile Solution Center (MSC). Dengan kata lain, aplikasi yang telah dioptimalkan untuk periferal smartphone Samsung dapat dikembangkan untuk membuat produk periferal Samsung menjadi wearable device yang lebih berguna, dengan menggabungkan fungsi yang unik dari hardware maupun software.

"Sebelumnya, aksesoris seperti ini semuanya tentang desain," kata Jeong Yoon-kyung, kepala departemen pemasaran untuk perusahaan aksesori IT Belkin di Korea. "Sekarang, ia telah menjadi tren IT baru. Produk yang berkembang pesat sesuai dengan preferensi dan gaya hidup pengguna."

Beberapa periferal smartphone itu kini memiliki fungsi yang unik yang bahkan tidak dapat ditemukan di sebuah smartphone yang juga mendapatkan popularitas yang luas. Seperti misalnya pada FuelBand dari Nike dan Albert dari SK Telecom. Nike+ FuelBand memungkinkan pengguna untuk mengukur latihan olahraga mereka sehari-hari di smartphone mereka, sementara Albert adalah mainan interaktif yang memungkinkan anak-anak untuk bermain game dan membaca buku.

"Kalau Korea dapat menggabungkan teknologi manufaktur yang maju dengan software dan layanan yang kompetitif, ada kesempatan untuk membuka industri yang baru," kata Son Young-hoon, peneliti di Digieco. "Ini bisa membuka pasar luar negeri seperti Amerika Serikat, Eropa dan bahkan China/India."

Untuk wearable device, Samsung Electronics saat ini sedang mengembangkan sebuah smart watch untuk menciptakan tren industri baru sebuah perangkat yang bisa dipakai sebagai aksesoris fashion yang bisa melakukan tugas yang sama seperti smartphone.

"Kami sudah mempersiapkan produk jam tangan ini begitu lama," kata Lee Young-hee, Senior Vice President of Global Marketing Group of Samsung Mobile Communications Business. "Kami bekerja sangat keras untuk bersiap-siap untuk itu. Kami sedang mempersiapkan produk untuk masa depan, dan jam tangan pastinya adalah salah satunya."

Lee tidak berkomentar pada fitur apa yang mungkin dimiliki oleh jam tangan ini, berapa harganya dan kapan itu akan mulai dijual. "Masalahnya di sini adalah siapa yang pertama kali akan menjualnya sehingga konsumen dapat menggunakannya," kata Lee Young-hee.


Comments