Mark Zuckerberg akan berkunjung ke markas Samsung


Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg akan melakukan kunjungan pertamanya ke Korea minggu depan. Zuckerberg akan bertemu dengan tokoh-tokoh kunci dalam industri dan pejabat pemerintah untuk membahas urusan saat ini di industri IT dan kemitraan bisnis yang potensial.

Namun menurut sebuah sumber industri di Korea, agenda utama dari kunjungan Zuckerberg adalah ingin menjelajahi kerjasama kemitraan antara Facebook dan Samsung Electronics. Facebook sebelumnya telah dua kali meluncurkan "Facebook Phone" dengan menggandeng perusahaan Taiwan HTC, masing-masing HTC Chacha pada Februari 2011 dan HTC First pada bulan April tahun ini, keduanya menjalankan sistem operasi (OS) Android dan keduanya gagal total di pasaran.

Pamor Samsung sebagai produsen smartphone terbesar dan terlaris di dunia serta OS open source baru TIZEN buatannya yang mengakomodasi HTML5 sebagai pendukung utama ekosistemnya membuat Zuckerberg mulai memikirkan strategi baru dalam memasuki pasar mobile untuk bersaing dengan Google. Facebook belum lama ini menghadirkan Facebook Home di perangkat Android, namun kesamaan beberapa layanan yang dihadirkan oleh Facebook dan Google membuat masa depan mereka di perangkat Android menjadi tidak ada kepastian.

Facebook selama tahun 2012 kemarin telah memimpin kampanye besar-besaran untuk mobile web berbasis HTML5. Untuk pengembang, Facebook telah melakukan pendekatan platform-agnostic yang bisa menghasilkan manfaat distribusi yang besar. Facebook juga telah memimpin pembentukan W3C Core Mobile Web Platform Community Group (CoreMob) dan proyek open-source Ringmark, suite pengujian benchmark HTML5 yang dimaksudkan untuk mendorong adopsi standar yang lebih baik untuk web mobile. Dan puncaknya pada bulan Mei 2012 ketika Facebook meluncurkan App Center, sebuah toko aplikasi HTML5 untuk perangkat mobile.

Namun kinerja HTML5 yang sangat lambat di perangkat iOS dan Android kemudian menjadi penyebab kegagalan Facebook membuat aplikasi berbasis HTML5 untuk perangkat iOS dan Android. Aplikasi Facebook HTML5 ini walaupun telah dibuat selama 2 tahun namun tetap saja berjalan lambat di perangkat iOS dan Android, sehingga akhirnya diputuskan kembali ke aplikasi asli (native) untuk masing-masing OS.

"Jika mengintrospeksi diri tentang beberapa tahun terakhir kupikir kesalahan terbesar yang kami buat, sebagai sebuah perusahaan, adalah membuat taruhan terlalu banyak pada HTML5 dibandingkan dengan native ... karena itu belum saatnya sekarang. Dan itu bukan karena HTML5 adalah buruk. Aku benar-benar, untuk jangka panjang, benar-benar tertarik dengan hal itu [HTML5]. Salah satu hal-hal yang menarik adalah kita sebenarnya memiliki lebih banyak orang setiap hari yang menggunakan Web mobile Facebook daripada yang menggunakan gabungan aplikasi iOS atau Android kita. Jadi Web mobile adalah hal yang besar bagi kami," kata Mark Zuckerberg saat wawancara di acara Disrupt SF pada bulan September 2012.

Dan para engineer di jejaring sosial terbesar ini masih terus bekerja keras di web mobile berbasis HTML5, walaupun itu tidak untuk ekosistem Android maupun iOS. "Saya memiliki seluruh tim dari orang-orang yang berfokus pada HTML5," kata Doug Purdy, direktur jaringan sosial untuk pengembangan produk, yang mengatakan bahwa proyek HTML5 di Facebook tidak akan pergi. "Dan Ringmark terus menjadi bagian penting bagi kami, kami memiliki tim yang bekerja pada itu."

Facebook juga sangat tertarik untuk bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan HTML5, dan platform TIZEN bisa menjadi landasan yang kuat buat Facebook untuk menghadirkan semua aplikasi dan layanannya yang berbasis HTML5.

"Tidak ada perusahaan yang dapat memperbaiki semua ini, tapi kami sangat tertarik untuk bekerja sama dengan industri, vendor browser, OEM, operator, dan pengembang sendiri untuk kelancaran dalam melewati tantangan tersebut," kata James Pearce, Kepala Relasi Pengembang Mobile dari Facebook tentang solusi untuk HTML5 di perusahaannya untuk kedepannya. "Kita bisa melakukan beberapa hal yang cukup menakjubkan di HTML5," kata Mick Johnson dari Facebook.

Ini adalah untuk kesekian kalinya markas Samsung dikunjungi oleh pimpinan perusahaan IT dunia. Setelah mendapat kunjungan pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO Google Larry Page pada akhir April yang lalu, pendiri dan CEO Baidu Robin Li juga mengunjungi markas Samsung pada akhir Mei kemarin. Banyak pihak yang meyakini jika kunjungan Robin Li dan Mark Zuckerberg lebih bermakna untuk menjalin kerjasama dalam mengembangkan produk bersama daripada kunjungan pimpinan Microsoft dan Google yang lebih dari sekedar mengajak agar Samsung menggunakan produk software mereka.




Comments