Intel siapkan laboratorium bersama dengan Baidu untuk aplikasi mobile


Intel berharap untuk bisa menggandeng lebih banyak pengembang China untuk mendukung produk mereka dengan membentuk laboratorium inovasi baru bersama dengan Baidu, mesin pencarian terbesar di China dan belahan dunia lainnya yang menggunakan aksara mandarin.

Laboratorium baru ini merupakan bagian dari kesepakatan kedua perusahaan yang ditandatangani pada hari Kamis (11/4) minggu lalu dan akan fokus pada pengembangan software untuk pasar internet mobile di China. Pengembang di negara itu akan memiliki akses ke produk berbasis Intel, termasuk PC, tablet dan perangkat mobile, untuk menguji dan memporting software untuk platform Baidu dan Intel.

"Jika Anda seorang pengembang, Anda sekarang akan memiliki lebih banyak pilihan platform, dan lebih banyak kesempatan dalam bisnis," kata Christos Georgiopoulos, general manager Intel untuk developer relations.

Kedua perusahaan sendiri tidak mengungkapkan berapa banyak yang telah diinvestasikan di lab baru ini.

Intel berinvestasi di laboratorium di China sendiri karena negara berpenduduk terbesar di dunia ini juga telah menjadi pasar PC dan smartphone terbesar di dunia. Dilain pihak, penetrasi Intel di pasar tablet dan smartphone masih terbilang kecil. Apalagi sistem operasi mobile seperti iOS, Android dan Windows Phone selama ini hanya dioptimalkan untuk perangkat berbasis ARM.

Georgiopoulos mengatakan bahwa untuk membantu pengembang China dalam mendesain software yang mutakhir, Intel juga akan menyediakan tool software buat mereka. Intel berharap langkah ini akan membantu mereka untuk membuka jalan bagi aplikasi China yang dirancang dengan fitur perintah suara (voice-command), bersama dengan pengenalan wajah (facial-recognition).

Saat berlangsungnya Intel Developer Forum (IDF) 2013 yang berlangsung pada 10 - 11 April kemarin di Beijing, China, Intel telah memperkenalkan teknologi dan kemitraan baru yang bertujuan untuk mengubah cara orang menikmati teknologi dari perangkat ke cloud. Dalam acara ini Intel juga mengenalkan platform open source baru TIZEN lewat presentasi berjudul "Developing Tizen Operating System Based Solutions" kepada para pengembang China yang hadir di National Convention Center Beijing.

"Baidu dan Intel berniat untuk menjaga kemitraan terbatas pada integrasi software dan hardware, dan tidak akan mencakup pengembangan smartphone bersama," kata Li Ming-yuan, general manager Baidu untuk mobile dan cloud.

Dengan kemitraan ini, Baidu ingin pengembang untuk bisa merancang aplikasi mobile di seluruh produk pencarian dan pemetaan mereka. Perusahaan ini bertujuan untuk menjadi tempat tujuan utama buat layanan mobile, dan tahun lalu mengatakan akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,6 miliar untuk membangun pusat komputasi awan yang baru.


Via PCWorld

Comments