Smartphone TIZEN awalnya direncanakan untuk dirilis pada bulan Februari-Maret atau kuartal pertama 2013, namun berdasarkan pengumuman terbaru saat peluncuran TIZEN 2.0 di Mobile World Congress (MWC) 2013 akan ditunda menjadi paling cepat bulan Juli-Agustus tahun ini. Beberapa sumber yang kita temui menyatakan bahwa ketersediaan ekosistem aplikasi yang layak menjadi alasan utama penundaan ini.
Menurut beberapa orang dalam industri yang kita temui menyatakan bahwa jumlah aplikasi yang telah terdaftar di TIZEN STORE, terutama yang masuk kategori umum dan utilitas masih sangat kecil. Dan itupun didominasi oleh aplikasi native bada yang sebelumnya dikembangkan untuk smartphone Samsung seri Wave. Sampai dengan bulan Februari yang lalu, jumlah aplikasi yang dibuat berdasarkan TIZEN SDK 2.0 masih kurang dari 100 yang didaftarkan.
Sumber industri lainnya yang kita temui mengatakan bahwa aplikasi yang saat ini sudah terdaftar kebanyakan adalah yang masuk kategori game dan multimedia seperti konten video atau audio. "Banyak aplikasi populer masih belum tersedia, atau masih dalam tahap pengembangan," katanya.
Saat demo TIZEN STORE kemarin di MWC 2013, beberapa aplikasi pihak ketika yang sempat ditunjukkan memang berkisar pada game dan multimedia seperti Asphalt 7, Cut the Rope, Fruit Ninja, Vimeo dan Mr. Radio. Perangkat TIZEN sendiri nantinya juga dimungkinkan bisa menjalankan aplikasi yang diunduh diluar toko aplikasi resmi mereka, yang mungkin akan jauh lebih banyak dan bervariasi.
Ini tentunya menjadi tugas berat untuk anggota Tizen Association, terutama Samsung Electronics dan Intel untuk menghadirkan aplikasi berkualitas seperti yang ada di Android atau iPhone sebelum peluncuran handset pada bulan Juli mendatang. Untuk itu, Tizen Developer Conference 2013 yang akan diselenggarakan bulan Mei mendatang di San Fransisco akan menjadi ajang untuk mendorong partisipasi pengembang yang lebih luas untuk TIZEN setelah acara serupa yang diadakan pertama kali tahun lalu hanya sekedar pengenalan saja.
Demi mendorong pemenuhan ekosistem aplikasi untuk TIZEN, Samsung Electronics dikabarkan akan terjun langsung untuk berpartisipasi dalam pengembangan aplikasi serta memberikan dorongan dan dukungan dana untuk pengembang. Sementara Intel memberikan kemudahan kepada pengembang untuk membangun aplikasi web, termasuk menghadirkan tool yang bisa memporting aplikasi iOS ke HTML5.
Sumber industri lainnya mengatakan bahwa smartphone TIZEN pertama direncanakan akan dirilis di Eropa dan Jepang, terutama karena dukungan pengembangan aplikasi untuk dua kawasan ini terbilang paling aktif dibanding lainnya. Selain itu memang dua operator di kawasan ini yang menyatakan sudah bersedia dan siap merilis smartphone TIZEN untuk pelanggan mereka.
Seorang pengembang aplikasi mengatakan: "Kita memutuskan untuk mengembangkan aplikasi untuk TIZEN karena kita percaya akan investasi Samsung disini," kata salah seorang pengembang aplikasi. "Namun tentu saja kita membutuhkan dukungan teknis yang tepat untuk pengembangan dan tentunya umpan balik yang cepat dan memuaskan."
Beberapa pengembang lainnya juga percaya bahwa aplikasi TIZEN bisa tumbuh dengan cepat asalkan ada dukungan yang sungguh-sungguh dan nyata kepada mereka.
Mungkin ada beberapa orang yang menyatakan tidak khawatir dengan ekosistem aplikasi karena TIZEN bisa menjalankan aplikasi Android lewat layanan pihak ketiga seperti ACL dari OpenMobile atau Polaris App Player dari Infraware. Namun sesungguhnya itu bukan menjadi prioritas utama dari Samsung dan Tizen Association. Tidak seperti BlackBerry yang mengandalkan aplikasi Android untuk memperkaya ekosistem aplikasi mereka dalam sekejap, Samsung dan Tizen Association lebih berharap pada aplikasi yang memang benar-benar dibuat untuk perangkat TIZEN.
Dalam hal ini, seorang pejabat dari Tizen Association menyatakan optimismenya bahwa semua aplikasi yang diinginkan oleh konsumen akan tersedia saat perangkat TIZEN sudah dirilis di pasaran nantinya. "Jelas masih perlu diperbaiki, tapi saya pikir nanti akan tercukupi untuk konsumen," jelasnya.
Comments
Post a Comment