Dokumen rahasia terbaru ungkap upaya Google menekan Samsung


Google telah membuat persyaratan baru yang semakin membatasi kustomisasi pada Android yang dilakukan oleh vendor Android, khususnya Samsung. Sebuah dokumen rahasia baru telah menunjukkan secara detil mengenai hal ini.

Amir Efrati dari The Information mengatakan bahwa ia telah memperoleh dokumen rahasia yang mengungkapkan bahwa Google telah meningkatkan persyaratan untuk mitra yang ingin membangun smartphone Android. Secara khusus, dokumen ini menunjukkan Google ingin mitranya untuk menempatkan lebih banyak aplikasi dan layanan milik Google pada smartphone Android mereka dan menempatkannya di lokasi-lokasi yang lebih menonjol yang biasa diakses oleh pengguna.

Alasan utama Google untuk peraturan terbaru ini seperti biasa ingin pengalaman Android agar lebih konsisten di seluruh perangkat. Ini berarti Google akan memiliki hak penuh menolak kustomisasi tertentu yang diusulkan oleh produsen smartphone, dan Amir Efrati mencatat bahwa "telah sering terjadi perseteruan mengenai hal ini, terutama antara Google dan Samsung."

Ini tidak akan terlalu mengejutkan karena Samsung adalah vendor Android terbesar dan menguasai hampir semua pasar smartphone Android untuk segmen high-end, dimana penggunanya lebih sering membelanjakan uangnya untuk membeli aplikasi dan konten serta menikmati layanan eksklusif yang berbayar.

Selain itu, keluarga Samsung Galaxy yang populer juga dianggap bersaing secara langsung dengan perangkat Google Nexus dan smartphone Android lainnya, seperti Motorola, yang menggunakan versi yang lebih minim kustomisasi seperti yang diinginkan Google.

Menurut Amir Efrati, mitra Google dilaporkan juga terpaksa menerima kontrak lisensi Android, yang dikenal sebagai Mobile Application Distribution Agreements. Sebagai bagian dari kontrak baru, Google mensyaratkan mitra mereka untuk meningkatkan jumlah aplikasi buatan Google dari sembilan pada tahun 2011 menjadi 20 pada 2014. Dalam perjanjian tahun ini juga disyaratkan harus ada pencarian widget Google di home screen default smartphone bersama dengan ikon untuk toko aplikasi Google Play dan ikon Google yang berisi 13 aplikasi yang antara lain termasuk Google Chrome, Google Maps, Google Drive, YouTube, dan Gmail.

Belum cukup dengan semua itu, Google juga dikabarkan mensyaratkan mitra mereka untuk mengikuti panduan sehubungan kata kunci untuk pencarian suara dan asisten virtual.

Tapi tentu saja semua ini tidak akan berlaku buat vendor Android yang menggunakan AOSP, versi open source dari Android, seperti pada smartphone buatan Amazon dan vendor-vendor asal China seperti Xiaomi. Namun bagi perusahaan-perusahaan seperti Samsung, Sony, LG, HTC dan lainnya, peraturan baru ini cuma hanya akan mempersulit mereka untuk berinovasi dengan smartphone buatan mereka yang akhirnya akan memunculkan produk-produk komoditas yang "seragam" di pasar yang hanya akan menguntungkan pemilik software.

Comments

  1. Ya, Nokia sekarang mitra Samsung dan sudah lama bergabung dengan Tizen Association.

    ReplyDelete

Post a Comment