Samsung: Tizen akan berkembang menjadi layanan sentris


Samsung Electronics telah memutuskan untuk mengembangkan Tizen sebagai pusat dari semua layanan mereka di masa depan. Oleh karena itu, Samsung akan terus mengoptimalkan teknologi Internet of Things (IoT) yang terkandung di dalam Tizen melalui versi-versi terbarunya.

"Tizen akan berkembang menjadi 'layanan sentris' di masa depan," kata Son Gi-sung (손기성), kepala Samsung Electronics Research Center, saat berlangsungnya "Seminar Kisah Sukses Open Source yang ke-3" yang diadakan di Ferrum Tower, 19 Eulji-ro 5-gil, Suha-dong, Jung-gu, Seoul, pada hari Senin (11/12) kemarin. "Dan berorientasi pada IoT."

Tizen sendiri adalah proyek kolaborasi sistem operasi open source dari Linux Foundation, dan Samsung Electronics memimpin pengembangannya.

"Jika kita telah berfokus pada operasional perangkat dan platform operasi sejauh ini, maka di masa depan akan berorientasi pada layanan," kata Son Gi-sung. "Seiring jumlah perangkat Internet of Things yang terus meningkat, pengembang aplikasi dan penyedia layanan harus mendukung layanan yang mereka inginkan di platform."

Samsung Electronics baru saja merilis Tizen 4.0. Lingkungan pengembangan telah diperluas, lebih ringan dan lebih cepat dari versi sebelumnya, serta lebih mudah dipelihara.

"Samsung Gear lebih baik daripada smartwatch lainnya dalam hal kinerja," kata Son Gi-sung mencoba memberi contoh keunggulan Tizen dibanding lainnya. "Ini ringan dan optimal."

Secara khusus, dia menambahkan, "Kami telah bekerja untuk meningkatkan kelengkapan platform sampai versi 3.0, kemudian mengoptimalkannya untuk IoT dari versi 4.0 dan seterusnya."

"Sejak peluncuran versi 1.0, Tizen sebenarnya telah berfokus pada IoT daripada mobile," katanya sambil menyebutkan Smart Camera sebagai produk pertama Samsung yang menggunakan OS Tizen. "Sejak tahun 2015, semua TV dari Samsung Electronics telah dilengkapi dengan OS Tizen, dan kemudian berlanjut ke AC, mesin cuci, oven, dan semua produk yang lain, terkecuali smartphone Galaxy."

Android dari Google dan iOS dari Apple saat ini mendominasi pangsa pasar OS mobile, namun dilain pihak, Samsung berhasil menorehkan prestasi yang berarti dengan sekitar 100 juta perangkat IoT berbasis Tizen hingga saat ini.

"100 juta bukan jumlah yang kecil," kata Son Gi-sung. "Tizen adalah platform yang telah memasuki pasar seperti itu dan menjadi layak secara komersial."

Bukan kali pertama Samsung Electronics terjun di pasar yang sudah didominasi oleh perusahaan lain sebelumnya. Dan pada akhirnya Samsung berhasil melewati Sony untuk produk televisi, Nokia untuk ponsel dan Intel untuk semikonduktor yang kemudian mengantarkannya menjadi perusahaan dengan keuntungan terbesar di dunia saat ini.

"Kita masih punya banyak cara untuk pergi, tapi saya ingin melihat banyak kemungkinan saat kita mencoba memimpin pasar IoT," pungkasnya.