Inovasi Samsung di 2017


Samsung Electronics sering disebut sebagai salah satu inovator teknologi yang paling berpengaruh di seluruh dunia sepanjang tahun 2017, lewat sejumlah gelar "pertama di dunia" dalam pembuatan komponen elektronik berteknologi tinggi dan produk akhir untuk konsumen.

Budaya korporatnya yang inovatif dikutip oleh banyak orang sebagai pendorong utama Samsung untuk meraih gelar nomor satu di dunia untuk banyak produk dan komponen yang mereka hasilkan.

Diatas semuanya, kepemimpinan global Samsung didukung oleh bisnis chip memori yang sangat menonjol. Unit semikonduktor adalah sumber pendapatan utama perusahaan, lewat dominasi yang berkelanjutan dalam pasar chip flash DRAM dan NAND. Kedua komponen ini adalah unsur yang terpenting dalam membangun produk komputer dan perangkat mobile seperti smartphone.


Pada tahun 2013, Samsung mengguncang dunia teknologi dengan meluncurkan teknologi 3D Vertical-NAND (V-NAND). Sejak itu, Samsung telah memperkuat posisi terdepannya dalam hal teknologi dan penjualan pembuatan chip.

Pekan lalu, Samsung mengumumkan telah mulai memproduksi chip DRAM dengan teknologi pemrosesan 10-nano generasi terbaru. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki efisiensi produksi DRAM hingga 30 persen, dibandingkan dengan teknologi generasi pertama yang dikembangkan tahun lalu.

Teknologi manufaktur tingkat mikro adalah sumber utama kebanggaan Samsung. Didukung oleh keahlian teknologi, perusahaan asal Korea ini telah menjadi salah satu raksasa teknologi yang paling menguntungkan di dunia, meningkatkan persaingan secara langsung melawan raksasa IT terkemuka di luar negeri - seperti Apple dan Intel.

Di atas produksi chip memori, Samsung juga terus mendorong industri TV global sebagai vendor TV nomor satu selama lebih dari satu dekade dengan meluncurkan produk yang pintar dan inovatif setiap tahunnya.

Secara khusus, Samsung Electronics selalu berhasil menarik perhatian pada berbagai pameran dagang terkemuka di dunia, seperti Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas dan IFA di Jerman, lewat teknology Quantum-dot Light Emitting diode (QLED) yang banyak dipuji. Dengan teknologi layar high-end-nya, QLED TV milik Samsung disebut-sebut sebagai yang terbaik dalam hal reproduksi warna dan kualitas gambar. Selain itu, teknologi Quantum dot milik Samsung juga tidak memiliki cacat bawaan seperti pesaingnya.

Untuk tahun ini, perusahaan juga meluncurkan lineup TV barunya, The Frame, yang menampilkan karya seni saat pengguna tidak menonton program tayangannya. Perangkat datang pada saat pasar TV global mencapai kejenuhan, karena industri ini tidak lagi dalam perang yang memproduksi TV dengan tampilan visual yang lebih jernih. Untuk menanggapi tren tersebut, Samsung juga berhasil mengidentifikasi inovasi sebagai blok bangunan terbesar untuk pertumbuhan berkelanjutan.


Di sektor mobile, Samsung masih merupakan yang terbesar di pasar smartphone. Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung telah berhasil mendorong pergeseran paradigma dalam layar mobile dengan melengkapi seri Galaxy andalannya dengan layar organic light-emitting diode (OLED) fleksibel.

Layar OLED kecil awalnya tidak pernah dianggap sebagai fitur utama, dengan vendor lain memilih LCD konvensional. Namun Samsung terus berinvestasi di layar OLED kecil karena kelebihan dibanding LCD, termasuk fleksibilitas dan beratnya. Tampilan visual yang jelas juga merupakan fitur utama lainnya untuk smartphone berlayar OLED. Dengan teknologi manufaktur OLED yang terus meningkat dari tahun ke tahun, pesaing terbesar Samsung di pasar mobile, Apple, akhirnya juga meluncurkan smartphone OLED pertamanya, iPhone X, tahun ini.