Intel tinggalkan bisnis prosesor mobile


Intel hari ini mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan bisnis prosesor mobile - dengan kata lain mereka tidak akan lagi memasarkan line-up Intel Atom berbasis arsitektur x86 buat smartphone, tablet dan perangkat mobile lainnya - sebagai bagian dari rencana restrukturisasi besar-besaran yang diumumkan awal bulan ini. Produk yang dihentikan termasuk yang diberi kode nama Sofia, Broxton dan Cherry Trail.

CEO Intel Brian Krzanich menjelaskan dalam posting terbaru di situs resmi Intel berjudul 'Brian Krzanich: Our Strategy and The Future of Intel' bahwa fokus perusahaannya sekarang adalah cloud, IoT, memori, 5G dan melanjutkan Moore Law. Tidak lagi menyinggung berbagai chip mobile, termasuk proyek masa depan seperti platform Broxton serta SoFIA 3GX, SoFIA LTE dan SoFIA LTE2. Namun Intel masih belum menyerah dengan bisnis konektivitas dan memiliki harapan yang tinggi untuk pasar 5G di masa depan, sehingga di masa depan masih akan merilis berbagai modem untuk smartphone, tablet dan perangkat mobile lainnya.

Brian Krzanich lewat postingannya menekankan bahwa 5G akan menjadi kunci teknologi untuk akses ke cloud dan seperti saat kita bergerak menuju dunia yang selalu terhubung. Ini menunjukkan bahwa konektivitas menjadi salah satu elemen penting yang dibidik oleh Intel untuk bisnis cloud dan IoT mereka.


Sejarah Intel di pasar mobile

Intel pertama kali masuk mobile pada tahun 1999 ketika CEO Craig Barrett melakukan dua akuisisi penting: Level One Communications senilai $2,3 Miliar yang merupakan pemasok utama chip DSL dan DSP Communications senilai $ 1,7 Miliar yang merupakan pemasok utama chip modem buat ponsel. Intel kemudian mulai membangun teknologi TDMA dengan kode nama Frio berbasis teknologi DSP terbaru untuk bersaing dengan CDMA bekerjasama dengan Analog Devices dan ARM berbasis prosesor mobile berbasis ARM dengan nama XScale setelah mengakuisisi Digital Equipment Corp.

Meskipun telah menghabiskan dana miliaran dolar untuk mengembangkan produk XScale, Intel akhirnya menyadari bahwa mereka masih belum bisa bersaing di pasar mobile. Pada bulan Desember 2003, Intel akhirnya menjual lini prosesor mobile XScale ke Marvell Technology senilai $600 juta.

Upaya kedua Intel untuk masuk di bisnis mobile mulai digalakkan kembali bulan Agustus 2010 setelah mneyadari pasar PC mulai digerus oleh kehadiran smartphone dan tablet. Intel kemudian mengakuisisi aset nirkabel dari Infineon Technologies sebesar $1,4 miliar dan berhasil menjadi penyedia chip modem di semua perangkat Apple iPhone dengan konektivitas 3G pada waktu itu. Namun bergesernya era 3G ke 4G menjadikan Intel sekali lagi tersisih dari pasar mobile, kali ini mereka harus menyerah kepada Qualcomm yang banyak memegang paten teknologi 4G.


Dalam beberapa tahun terakhir, Intel telah membuat berbagai upaya terakhir untuk menyelamatkan prosesor Atom dengan bertaruh besar pada pasar China, diantaranya dengan membangun aliansi dengan Spreadtrum Communications dan Rockchip untuk membuat terobosan lebih dalam di pasar smartphone China yang berkembang dengan pesat.

Intel melakukan investasi sebesar $1,5 miliar melalui Tsinghua Unigroup, pemilik dari Spreadtrum, sehingga memperoleh 20 persen dari gabungan Spreadtrum Communications dan RDA Microelectronics di China. Melalui Spreadtrum, Intel bisa memasarkan SoC Sofia kreasi mereka buat berbagai smartphone di segmen entry level. Sedangkan melalui kemitraan dengan Rockchip, Intel bekerjasama mengembangkan SoC Sofia SoC.

Selain digunakan oleh berbagai vendor asal China, SoC buatan Spreadtrum juga digunakan oleh beberapa smartphone Samsung untuk segmen menengah ke bawah, diantaranya Samsung Z1 dan Z3 yang menjalankan OS Tizen.


Comments