Samsung investasi 18 triliun untuk pengembangan teknologi IoT


Samsung Group hari ini mengatakan bahwa mereka telah memilih 10 subyek penelitian dan pengembangan (R&D) di dua area, masing-masing software sistem untuk komputasi kapasitas super besar dan material untuk sensor, dan siap menggelontorkan proyek investasi senilai 1,5 triliun won (sekitar 18 triliun rupiah) untuk bisnis teknologi masa depan. Harapannya adalah untuk bisa memiliki lebih banyak sumber teknologi yang bisa mendorong bisnis Internet of Things (IoT).

"Sensor memainkan peran kunci dalam memperoleh data dan menciptakan informasi dalam lingkungan IoT. Jadi kita telah memilih subyek R&D yang lebih kreatif dan menantang di sektor material sensor," kata profesor Kim Seong-keun, ahli kimia di Seoul National University. Profesor Kim akan memimpin tim evaluasi untuk penelitian dari material smart sensor.

Sementara profesor Koh Geon dari teknik komputer Ehwa Womans University, yang memimpin tim evaluasi segmen software sistem mengatakan: "Lingkungan di Korea untuk pengembangan software sistem masih sangat tertinggal meskipun itu adalah teknologi kunci dalam sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) saat ini. Proyek penelitian yang inovatif dan beragam sudah dipetik di sektor ini, saya berharap mereka akan membantu dalam pertumbuhan industri terkait di sini."

Pada bulan Agustus tahun 2013, Samsung memulai proyek untuk mendorong pengembangan teknologi masa depan di tiga sektor utama - ilmu dasar, teknologi material, serta informasi dan ICT - dan berjanji untuk berinvestasi total 1,5 triliun won untuk lebih dari 10 tahun. Setahun kemudian, Samsung mengatakan akan memilih tambahan tema R&D di sektor teknologi masa depan untuk menambah proyek setiap tahun. Pada saat itu, mereka menambahkan dua area baru - energy storage & harvesting, dan IoT security - dan mengambil 10 subyek R&D yang terkait dengan subsidi.

Samsung telah mengambil 160 subyek R&D sejauh ini untuk mendorong proyek ini.

Di antara 10 subyek R&D yang dipilih tahun ini, lima diantaranya tentang material smart sensor untuk smart living, termasuk pengembangan sensor three-dimensional hypersensitive full color tactile dengan menggunakan bahan nanokristal.

Dipimpin oleh Lee Ji-seok, profesor di bidang energi dan teknik kimia di Ulsan National Institute of Science and Technology (UNIST), proyek ini akan meneliti bahan untuk sensor warna taktil hipersensitif yang dapat mendeteksi perubahan halus baik melalui tekanan dan arah untuk mengekspresikannya melalui warna. Sensor ini dapat digunakan di beragam perangkat IoT, sistem keamanan smart home dan perangkat kesehatan untuk pengobatan rehabilitasi.

Di segmen pengembangan software sistem, pengembangan struktur dan software sistem berkapasitas super ikut disertakan. Subyek ini adalah tentang pengembangan sistem operasi dan driver perangkat yang memberikan prioritas untuk setiap perangkat melalui kontrol diatas sistem, yang telah terpusat ke prosesor atau unit server dalam sistem yang ada. Samsung mengatakan pendekatan baru ini akan membuat perangkat berkapasitas super seperti solid-state drive (SSD), modul jaringan dan graphic processing unit (GPU) yang lebih independen, bisa diupgrade dan universal.

Kim Jang-woo, profesor dalam ilmu dan teknik komputer di Pohang University of Science and Technology (POSTECH), akan mengambil alih tim penelitian di segmen ini.



Comments