Samsung dan Universitas Sungkyunkwan kembangkan materi baru untuk wearable device

Samsung Library di kampus Suwon, perpustakaan kebanggaan Universitas Sungkyunkwan

Samsung Electronics dan tim riset miliknya telah membuat terobosan besar dengan menghadirkan nanoteknologi konduktif baru - bahan yang mampu menjalankan generasi baru dari wearable device. Korea telah lama menjadi lokomotif dalam teknologi semikonduktor dan silikon. Tapi produsen Korea menghadapi persaingan sengit, terutama dari China. Para peneliti di seluruh dunia telah berlomba untuk mencari material alternatif untuk pembuatan chip karena sirkuit pada chip silikon tidak dapat secara fisik dipersempit sampai lima nanometer.

Sebuah tim dari Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT) dan Universitas Sungkyunkwan mungkin telah memenangkan perlombaan itu. Mereka mengembangkan metode manufaktur sederhana untuk mensintesis graphene untuk membuat potensi material "ajaib."

Graphene terdiri dari satu lapisan atom karbon dan disebut-sebut memiliki potensi untuk menggantikan silikon dalam chip komputasi. Materi ini 100 kali lebih kuat dari baja dan memungkinkan elektron untuk melakukan perjalanan 100 kali lebih cepat dari tembaga dan silikon. Tapi karena terjadi di tumpukan potongan yang patah, menempatkannya dalam satu lembaran sangatlah rumit. Percobaan laboratorium membuat sedikit kemajuan sejak penemuannya pada tahun 2010, yang memenangkan Hadiah Nobel, karena graphene kehilangan banyak karakteristik yang tidak biasa pada tahap produksi massal. Tim Samsung - Sungkyunkwan berhasil menempatkan graphene ke satu lapisan besar membentuk kristal datar yang tak terputus. Kristal dapat dihapus dengan mudah dan digunakan kembali tanpa terjadi distorsi pada karakteristik unik dari graphene.

Masih banyak tantangan sebelum teknologi ini dapat dikomersialkan dan dimasukkan ke dalam pembuatan layar fleksibel. Namun, seperti wafer yang telah membantu membangun Korea menjadi lokomotif dalam chip memori silikon, prosesor graphene dapat bekerja untuk mempertahankan keunggulan Korea - terutama Samsung Electronics - di industri ini untuk beberapa abad mendatang.

Samsung dan Universitas Sungkyunkwan telah bermitra di bidang penelitian teknologi nano sejak tahun 2006. Terobosan ini merupakan bukti kekuatan dari kedua lembaga, yang bersama-sama mampu untuk mencapai hasil yang bisa menjadi pendorong teknologi generasi berikutnya.

Comments