Samsung buka cloud data center di Amerika sebagai basis untuk TIZEN


Samsung Group mendirikan internet data center di Amerika Serikat (AS) dan baru-baru ini telah meluncurkan beberapa layanan percontohan. Langkah terbaru ini menandai untuk pertama kalinya sebuah perusahaan Asia untuk mendirikan sebuah pusat data di AS, pusat dari IT dunia. Data center ini akan membantu Samsung untuk memulai bisnis Internet of Things (IoT) dan mendorong transisi penggunaan sistem operasi (OS) ke TIZEN.

Menurut beberapa sumber industri di Korea, Samsung SDS, sebuah afiliasi dari Samsung untuk solusi informasi dan teknologi, telah membuka data center di Virginia, AS, dan saat ini sedang melakukan beberapa bisnis percontohan beragam dengan obyek lokal.

Data center di Virginia akan berfungsi sebagai jembatan buat Samsung untuk membuka bisnis baru di pasar maju seperti AS, yang diperkirakan akan berkaitan dengan Big Data dan IoT. Samsung berusaha untuk mengeksplorasi bisnis baru dari penggunaan data yang luas, yang bersumber dari smartphone dan TV, daerah di mana mereka bertengger sebagai penguasa pangsa pasar di dunia.

Contoh kasuh dari bisnis baru ini adalah platform 'Smart Home' yang ditunjukkan pertama kali di pameran elektronik konsumen terbesar di dunia International Consumer Electronic Show (CES) 2014 pada awal Januari kemarin di Las Vegas. Rencananya adalah untuk menciptakan bisnis tambahan dengan mengolah data dari ekosistem IoT versi Samsung sendiri dengan mendorong adaptasi dari OS TIZEN.

Untuk mengubah ini menjadi kenyataan, cloud data center adalah keharusan karena memiliki kapasitas pengolahan sejumlah besar data dan menjadi penciptaan layanan internet yang mandiri oleh Samsung Media Solution Center (MSC) untuk perangkat TIZEN. Menurut pengamat industri, pembentukan data center di Amerika Utara dan mendorong transisi ke TIZEN adalah dasar bagi visi jangka panjang tersebut.

"Motivasi di balik Samsung menyediakan layanan cloud bukan untuk menghasilkan keuntungan dari layanan," komentar Kang Hong-yol, seorang peneliti senior di Korea Information Society Development Institute. "Mereka akhirnya ingin menggunakannya untuk berpotensi menghubungkan perangkat anggota aliansi Samsung dan TIZEN."

"Samsung ingin menciptakan sebuah platform di mana pengguna dapat bekerja pada perangkat tertentu - apakah itu peralatan rumah tangga, barang elektronik atau mobil - yang memiliki fungsi smart seperti komputer, dan menyimpan data pada hub cloud," kata sumber industri lainnya.

Pada awal tahun ini, Samsung SDS telah berhasil menyelesaikan proyek Big Data untuk Samsung Service Platform (SSP). Perangkat pintar seperti smartphone, tablet, PC, TV, kulkas, vacuum cleaner, kamera, printer dan lainnya akan bisa saling berkomunikasi dan berbagi informasi satu sama lain dalam jaringan integrasi platform software yang sama dengan konsep M2M. Hal ini selaras dengan tujuan TIZEN yang dikembangkan sebagai OS konvergensi multi-platform untuk era "Internet of Things."

Comments